Vivere Pericoloso dan Rocky Gerung

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 13 Agustus 2023
Vivere Pericoloso dan Rocky Gerung

Pengamat politik Rocky Gerung (MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Rocky Gerung dinilai sedang menjalani 'Vivere Pericoloso' (hidup menyerempet bahaya) menghadapi penguasa melalui kritiknya yang sangat tajam, lugas, penuh satire, menghibur, bahkan kontroversial.

“Kritik Rocky kepada Presiden Jokowi dalam konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh akhir Juli 2023 di Bekasi, menjadi pilihan politiknya untuk menjalani ‘Vivere Pericoloso' terhadap penguasa,” kata analis politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (12/8).

Baca Juga

Soal Pernyataan Rocky Gerung, Warga Solo: Tidak Pantas Disampaikan

Menurut Ginting, Rocky tidak boleh dipenjarakan karena kritik sarkasnya kepada penguasa. Tanya jawab, adalah jalan untuk memperoleh pengatahuan. Itulah permulaan dialektika para filsuf politik. Dialektika merupakan dialog untuk menyelesaikan persoalan antara dua pihak yang berbeda, bukan dengan pemenjaraan.

“Rocky tidak boleh bernasib sama seperti filsuf politik dari Athena, yakni Socrates dan Plato yang dipenjara, karena berbeda pandangan dengan penguasa istana. Bahkan Socrates mati di dalam penjara. Dunia akan mengutuk pemerintah Presiden Jokowi jika Rocky dipenjara,” ujarnya.

Awalnya, lanjut Ginting, Rocky berorasi menyikapi berbagai isu dan kritik terhadap pemerintah. Sampai menyinggung rencana aksi besar pada Kamis (10/8). Aksi buruh itu mendesak pemerintah mencabut Undang Undang Cipta Kerja dan sejumlah undang-undang yang tidak berpihak kepada rakyat.

“Saya pikir Rocky dan sejumlah elemen sudah pada tahap frustrasi politik, karena Presiden Jokowi diduga melakukan sabotase politik. Sabotase politik, karena memveto hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK),” ujar Ginting yang juga wartawan senior bidang politik.

Baca Juga

Polisi Terima 20 Laporan terhadap Rocky Gerung

MK, lanjut Ginting, sebelumnya sudah memutuskan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) cacat secara formil. Bahkan MK menyatakan UU Cipta Kerja inkonstitusionalitas bersyarat. Bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat.

“Presiden Jokowi menanggapi keputusan MK dengan menerbitkan Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) tentang Cipta Kerja dengan alasan dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Di sisi lain, pemerintah justru terus melanjutkan program Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), padahal pemerintah mengakui situasi sedang tidak baik-baik saja. Ini jelas sesuatu yang tidak konsisten,” ungkap Ginting.

Menurut Ginting, bukan hanya Rocky Gerung yang sedang menjalani ‘Vivere Pericoloso’, melainkan pemerintahan Presiden Jokowi serta partai-partai politik dan institusi negara juga melakukan langkah politik menyerempet bahaya menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.

“Apa yang dilakukan Partai NasDem bergabung dengan partai oposisi, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat, kemudian mengusung Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden, itu merupakan langkah Vivere Pericoloso,” kata Ginting.

Termasuk, lanjut Ginting, konflik politik antara Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri dengan Presiden Jokowi dalam mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dari PDIP. Megawati ingin hal itu menjadi hak prerogratifnya sebagai ketua umum partai, artinya mengabaikan peran Jokowi yang dianggap hanya sebagai petugas partai.

“Konflik elite itu juga masuk dalam Vivere Pericoloso, seperti peristiwa politik di era Demokrasi Terpimpin Sukarno pada 1964 hingga lengser dari kursi presiden pada 1967,” ungkap Ginting.

Menurut Ginting, jika Presiden Jokowi salah langkah politik, seperti cawe-cawe dalam pemilihan presiden 2024, dia akan dikenang sejarah sebagai penguasa yang menapak jalan otoritarian. (Pon)

Baca Juga

Soal Pernyataan Rocky Gerung, Prabowo: Saya Saksi Pak Jokowi Kerja untuk Bangsa

#Rocky Gerung
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Rocky Gerung resmi jadi juru bicara Presiden Prabowo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Indonesia
Temui Pramono, Rocky Gerung: Saya Ingin Bangsa Tumbuh dalam Demokrasi yang Fair
Pramono menerima kedatangan Rocky Gerung di kediamannya Jl. H Ambas Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (26/11).
Frengky Aruan - Selasa, 26 November 2024
Temui Pramono, Rocky Gerung: Saya Ingin Bangsa Tumbuh dalam Demokrasi yang Fair
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Rocky Gerung Gabung PDIP
Beredar sebuah video yang mengeklaim Rocky Gerung masuk PDIP.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 16 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA] : Rocky Gerung Gabung PDIP
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Rocky Gerung Jadi Menteri Kabinet Prabowo
Prabowo mengungkap Gatot Nurmantyo dan Rocky Gerung akan masuk dalam susunan kabinet bila dirinya dan Sandiaga Uno (calon wakil presiden) menang di Pemilihan Presiden 2019 saat berpidato di depan pendukungnya di Surabaya, Jumat 12 April 2019 silam.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Rocky Gerung Jadi Menteri Kabinet Prabowo
Indonesia
Dituding Rocky Gerung Terima Setoran Uang, Gibran: Buktikan Saja
Wapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka, membantah tudingan Rocky Gerung soal penerimaan setoran uang.
Soffi Amira - Rabu, 11 September 2024
Dituding Rocky Gerung Terima Setoran Uang, Gibran: Buktikan Saja
Indonesia
Rocky Gerung: Senyum Megawati yang Tegar Diintimidasi Kekuasaan Lebih Indah dari Senyuman Mona Lisa
Rocky juga menanggapi pidato Jokowi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 16 Agustus 2024
Rocky Gerung: Senyum Megawati yang Tegar Diintimidasi Kekuasaan Lebih Indah dari Senyuman Mona Lisa
Indonesia
Saat Hasto PDIP Duduk Berdampingan dengan Rocky Gerung hingga Novel Baswedan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri Koentjaraningrat Memorial Lecture XXI/2024.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 03 Juni 2024
Saat Hasto PDIP Duduk Berdampingan dengan Rocky Gerung hingga Novel Baswedan
Indonesia
Hotman Paris Ajak Tarung Rocky Gerung
Hotman Paris Hutapea menantang pengamat politik Rocky Gerung untuk berdebat hukum.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 16 April 2024
Hotman Paris Ajak Tarung Rocky Gerung
Indonesia
Keberlanjutan Proses Hukum terhadap Rocky Gerung apabila PDIP Cabut Laporan
Polisi menyatakan tetap melanjutkan mengusut kasus yang sudah masuk tahap penyidikan.
Zulfikar Sy - Kamis, 30 November 2023
Keberlanjutan Proses Hukum terhadap Rocky Gerung apabila PDIP Cabut Laporan
Indonesia
17 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Rocky Gerung
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan pihaknya telah memeriksa 17 orang saksi.
Andika Pratama - Selasa, 31 Oktober 2023
17 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Rocky Gerung
Bagikan