Tari Rampak Gedruk Buto, Gambaran Kemarahan Raksasa

 Irene Gianov Irene Gianov - Sabtu, 20 Mei 2017
Tari Rampak Gedruk Buto, Gambaran Kemarahan Raksasa

Tari Rampak Gedruk Buto ditampilkan sejumlah seniman pad Kamis (18/5) di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Foto: ANTARA/ Aditya Pradana Putra)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Tari Rampak Gedruk Buto, atau yang sering disebut sebagai Tari Rampak Buto, merupakan salah satu babak dari kesenian Jathilan, dengan penggunaan musik yang sama. Tarian ini berasal dari Kota Magelang dan berkembang di sejumlah daerah Jawa Tengah seperti Yogyakarta dan juga Semarang. Melalui gerakan hentakan kaki dan kelincahannya, tarian ini menggambarkan kemarahan raksasa atau buto, yang membuatnya nampak sehebat manusia.

Jathilan sendiri merupakan kesenian yang lama dikenal masyarakat Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah, yang juga dikenal dengan nama kuda lumping, kuda kepang atau jaran kepang. Secara kata, Jathilan berasal dari kalimat bahasa Jawa 'jaranne jan thil-thilan tenan', yang artinya 'kudanya benar-benar berjoget tidak beraturan'. Hal ini karena kesenian ini menggabungkan unsur magis dan para penarinya bisa kerasukan. Nah, tari rampak buto ada agar pertunjukan Jathilan lebih menari dan meriah.

Diperlukan kemampuan besar dalam menarikan Rampak Buto agar 'kemarahan' dan kelincahan sang raksasa bisa tergambarkan dengan baik. Selain itu, banyak perlengkapan kostum dan aksesoris yang harus dipersiapkan. Misalnya saja sayak atau krembyah-krembyah, bagian dari pakaian sang Buto, lalu sampur atau selendang, hiasan uncal, serta rambut sang buto. Rambut ini dibuat dari wol, bulu sapi, rami atau bahan sintesis. Kemudian ada buntal, kostum dengan bahan kain atau tameng dada, kerincing atau lonceng kecil yang ditalikan pada alas spons dan dipasang di kaki, serta topeng buto.

Dari kiri atas: sayak, sampur, uncal, rambut. Dari kiri bawah: buntal, kostum, kerincing, topeng (Foto: Blogspot Butowedhus)

Kata rampak sendiri berasal dari Bahasa Indonesia, serempak, yang berarti gabung atau bersama. Kesenian tarian Rampak Buto merupakan wujud eksplorasi dan pernyataan para pelaku seni untuk melestarikan kesenian. Tarian ini terinspirasi dari cerita perang Prabu Baka dan Babad Tanah Jawa. Tarian ini mengambil unsur 'garang' dari kemarahan sang buto serta unsur keindahan seni tradisional dan iringan alat musik tradisional.

Baca juga: Makna Di Balik Kalimat Hompimpa Alaium Gambreng

#Seni Tari #Tari Rampak Gedruk Buto #Jathilan #Kesenian Daerah
Bagikan
Ditulis Oleh

Irene Gianov

Love Indonesia

Berita Terkait

ShowBiz
Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari
Miyu Pranoto mencuri perhatian lewat aksinya dalam program kompetisi tari ternama asal Korea Selatan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Juni 2025
Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari
Tradisi
Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun
Kota Solo merayakan hari tari dunia dengan penuh semangat dan kebanggaan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 30 April 2025
Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun
Indonesia
Selama 24 Jam 1.500 Orang Menari di Solo, Ada Perwakilan Dari Thailand dan Malaysia
Penari dari luar negeri yang ambil bagian pada event ini ada 10 orang. Mereka berasal dari Thailand dan sembilan penari dari Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 April 2025
Selama 24 Jam 1.500 Orang Menari di Solo, Ada Perwakilan Dari Thailand dan Malaysia
Tradisi
Tari Ma'randing dari Sulawesi Selatan, Prosesi Pengantar Menuju Pemulasaraan
Pertunjukan tari Ma'randing hanya untuk pemakaman para tokoh tingkat tinggi atau penting.
Frengky Aruan - Senin, 25 November 2024
Tari Ma'randing dari Sulawesi Selatan, Prosesi Pengantar Menuju Pemulasaraan
ShowBiz
Etoile Dnace Center Persembahkan 'Full Length Ballet - Le Corsaire Jakarta' Karya Lisa Macuja Elizalde, Pertunjukan Digelar 2 Hari
‘Full Length Ballet - Le Corsaire Jakarta’ akan dipentaskan selama dua hari pada 16 November 2024 pukul 19.30 WIB dan 17 November 2024 pukul 17.00 WIB di Graha Bhakti Budaya, Jakarta.
Dwi Astarini - Sabtu, 16 November 2024
Etoile Dnace Center Persembahkan 'Full Length Ballet - Le Corsaire Jakarta' Karya Lisa Macuja Elizalde, Pertunjukan Digelar 2 Hari
Lifestyle
Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Unjuk Gigi di Galeri Indonesia Kaya
Mereka membutuhkan kekuatan fisik, kemauan, dan iman yang kuat
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 November 2024
Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Unjuk Gigi di Galeri Indonesia Kaya
Tradisi
Tari Lenso dari Maluku, Seni Peninggalan Penjajah sebagai Perekat Persaudaraan
Tari Lenso muncul sejak Portugis masuk ke Maluku pada 1513
Frengky Aruan - Jumat, 01 November 2024
Tari Lenso dari Maluku, Seni Peninggalan Penjajah sebagai Perekat Persaudaraan
Tradisi
Tari 'Tolire Ma Jojoho' Memukau Para Pengunjung Galeri Indonesia Kaya
Pertunjukan ini terinspirasi oleh keindahan dan misteri Danau Tolire.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 29 Oktober 2024
Tari 'Tolire Ma Jojoho' Memukau Para Pengunjung Galeri Indonesia Kaya
Tradisi
Tidi lo Polopalo, Seni Tari Sarat Makna dari Gorontalo
tarian ini dahulunya hanya diperuntukkan di lingkungan kerajaan.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Oktober 2024
Tidi lo Polopalo, Seni Tari Sarat Makna dari Gorontalo
ShowBiz
Seni Reak Juarta Putra akan Menggempur Eropa Lewat 'Reak Invansion Tur'
Reak Invasion Tour akan menyambangi Denmark, Netherland, dan Norwegia.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 Oktober 2024
Seni Reak Juarta Putra akan Menggempur Eropa Lewat 'Reak Invansion Tur'
Bagikan