Tampil Nyentrik ala Anak Racing Negeri Aing


Bocah Racing di negeri aing. (Foto: Wiki)
“Breeeeettt… Mberrrrr..” Sebagian besar dari kita mungkin pernah menengar suara bising tersebut di jalan. Suara ini berasal dari motor-motor dengan knalpot yang telah di modifikasi agar memiliki suara yang lebih sangar.
Tidak jarang juga kita merasa terganggu dengan motor-motor 'cepe dua puluh', alias suara mesin di kecepatan 100 namun hanya melaju di kecepatan 20. Hanya suaranya saja yang kencang dan mengganggu, tapi larinya entar dulu.
Baca juga:
'Realita Cinta dan Rock'n Roll' Inspirasi Fesyen Anak Muda 'Rebel'
View this post on Instagram
Memang benar penggunaan knalpot modifikasi atau knalpot racing memengaruhi tarikan atau performa mesin motor. Tetapi tidak sembarang knalpot bisa mewujudkan itu, perlu adanya perhitungan bentuk dari knalpot plus penyesuaian modifikasi pada mesin.
Di Indonesia banyak motor yang sengaja dimodifikasi untuk mendapatkan performa mesin untuk gegayaan di jalanan. Biasanya setelah melakukan itu, mereka akan menguji kemampuan motor dengan melakukan test run di lintasan lurus.

Pada sesi adu cepat di lintasan lurus atau yang lebih dikenal dengan istilah drag race, penggunaan kombinasi velg 17inci dengan ban kecil (ban cacing), akan memengaruhi performa motor. Tentu ini telah menjadi kebanggaan tersendiri.
Karenanya banyak orang-orang yang terinspirasi dengan tampilan motor balap ini, dengan menggunakan spesifikasi tersebut untuk kegunaan sehari-hari yang tentunya bisa membahayakan sang pengendara.
Baca juga:
Tidak semua orang memiliki modal cukup untuk melakukan drag race di area semestinya, dan lalu kegiatan tersebut berubah menjadi balap liar di jalan raya. Karena melakukannya di jalan umum, para pelaku balap liar seringkali menutup akes jalan selama beberapa menit untuk menjajal motor racing mereka.
Uniknya, mereka yang melakukan balapan liar di jalanan ini tidak hanya memperhatikan performa dan penampilan kendaraannya saja. Para joki dan rombongan penggemar balap liar juga punya gaya berpenampilan tersendiri yang terbilang cukup nyentrik.
View this post on Instagram
Dalam berpenampilan anak-anak racing liaran ini seringkali mengenakan kaos dengan desain yang mengombinasikan berbagai warna nyentrik. Biasanya warna outfit dipilih senada dan matching dengan kombinasi warna aksesori atau parts motornya.
Boro-boro keamanan berkendara, mereka juga tidak memperhatikan faktor keselamatan saat beraksi. Mereka tidak menggunakan helm saat menguji atau mengadu kecepatan motornya. Selain itu, terkadang mereka tidak mengenal waktu. Di bawah panasnya matahari siang dan lalu lintas jalan yang sibuk, mereka rela untuk melakukan aksinya.
Mungkin itu jawaban untuk pertanyaan: mengapa banyak anak racing memiliki rambut pirang? Betul, terlalu sering dijemur di siang bolong. Namun, beberapa dari mereka juga ada yang sengaja mengubah wana rambut mereka menjadi warna yang nyentrik. Tentu saja warna-warna yang matching dengan motor racing andalan mereka. (kna)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025
