Kesehatan

Sudah Dewasa Masih Main Boneka, Wajar Enggak Sih?

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Sabtu, 06 Maret 2021
Sudah Dewasa Masih Main Boneka, Wajar Enggak Sih?

Boneka menyimpan masa kecil yang indah bagi beberapa orang. (Foto: The List)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

'DIH, udah gede tapi masih main boneka, kayak anak kecil aja.’ Begitu kira-kira perkataan orang dewasa ke teman seumurannya. Memang, boneka identik dengan mainan anak-anak entah itu dijadikan ‘anggota keluarga’ atau teman tidur anak. Tapi kalau sudah dewasa, wajar enggak sih masih main boneka?

Makna boneka sebenarnya bisa dilihat dari kategori umur. Saat anak-anak, bermain boneka mengajarkan kita memiliki rasa tanggung jawab, misalnya menjaga agar tetap bersih, tidak rusak, bahkan sampai memakaikan baju. Bagi remaja, boneka mungkin hanya kenangan masa kecil atau dijadikan hadiah dari sang pacar.

Sementara bagi perempuan dewasa mungkin masih ada yang menyimpan boneka kesayangannya. Main boneka saat dewasa mungkin dapat mengingatkannya pada masa kecil yang indah juga.

Baca juga:

Sempat Kabur, Boneka Horor Annabelle Kembali ke Warrens Museum

Sudah Dewasa Masih Main Boneka, Wajar Enggak Sih?
Boneka membuat masa kecil menjadi indah. (Foto: The New York Times)


Pada dasarnya, tidak ada larangan yang mengatakan bahwa boneka hanya boleh dimainkan anak kecil. Kamu masih bisa bermain dengan boneka sampai usia berapa pun. Justru normal ketika sebagai orang dewasa, kita masih menyimpannya atau malah membeli boneka baru.

Yang jadi masalah adalah ketika bermain boneka menjadi fokus utama dalam hidup. Misalnya, kamu harus membawa boneka kemana pun pergi, jika tidak bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Nah kalau sudah begitu, maka bisa timbul masalah kesehatan mental.

Fantasi seseorang terhadap boneka saat masih kecil bisa dibawa sampai dewasa, bahkan bisa dijadikan seagai minat. Mengutil Hellosehat Inilah yang dijelaskan oleh Dr. Joseph M. Carver, Ph.D., saat dulu kamu mungkin suka mendadani boneka, tapi sekarang jadi suka mendadani orang.

Baca juga:

Apa Yang Akan Terjadi Jika Boneka Annabelle Betulan Kabur?

Sudah Dewasa Masih Main Boneka, Wajar Enggak Sih?
Boleh-boleh saja asal jangan mengganggu perkembangan mentalmu. (Foto: Mental Floss)

Tapi ada juga beberapa orang dewasa yang memilih untuk tidak lepas dari kehidupan masa kecilnya. Hal ini yang membuat ada sediit sifat kekanak-kanakan yang dipertahankan dalam dirinya. Tentunya, hal ini tidak baik mengingat seharusnya orang dewasa sudah mempunyai mental dan emosional yang matang dibandingkan anank ekcil.

Jadi kesimpulannya, bukan tidak boleh bermain dengan boneka saat sudah dewasa, ini sah-sah saja kok. Tapi, jangan sampai mengganggu perkembangan mental dan emosionalmu ya, Sobat Merah Putih. (and)

Baca juga:

Lima Boneka yang Menjadikan Mimpi Kamu Berubah Horor

#Kesehatan Mental #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan