Sering Kena Fat-Shaming dari Keluarga? Hadapi Saja dengan Cara Ini

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 09 September 2020
 Sering Kena Fat-Shaming dari Keluarga? Hadapi Saja dengan Cara Ini

Banyak remaja yang menjadi tidak pede dengan badannya akibat fat-shaming. (Foto: unsplash/@kylebroad)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KELUARGA seharusnya mendukung kamu, bukannya menjatuhkan kamu. Terkadang, orang yang paling banyak membully kita itu keluarga kita sendiri, bukan orang lain. Tapi sisi baiknya, anggap saja bully-an tersebut sebagai kritik yang sebenarnya membangun.

Saya sendiri mengalaminya. Setiap tahun baru Imlek, semua anggota keluarga besar ngumpul. Baru saja nongol, tiba-tiba ada suara terdengar seperti ini "Ih gendutan ya, cewek kalau gendut gak cantik," dan "jangan kebanyakan makan, kalau gendut susah cari baju."

Baca juga:

Cara Jitu Mahasiwa Bokek Punya PC Gaming Keren

Dalam hati, kalau gak dipaksa sama orang tua dan gak dapet angpao, ogah banget deh ikut acara-acara besar keluarga kayak gini. Soalnya penampilan saya selalu saja dikomentari. Bete banget.

Ya, memang, terutama di budaya Asia, ekspektasi orang tua dan keluarga terhadap anak perempuan itu harus kurus, putih, dan cantik itu sampai sekarang masih mengakar.

Dari awalnya sakit hati karena suka dibilang gendut atau gendutan, tapi setelah hidup 21 tahun difat-shame bagi saya sudah menjadi hal yang normal dan biasa. Tapi tidak lagi, cantik itu lebih dari kurus, atau putih, ya gak ladies?

Jangan salah, pria juga bisa menjadi korban fat-shaming. Jadi, gak usah baper deh kalau kena fat shaming. Atasi saja dengan cara ini nih:

1. Ekspresikan perasaanmu

Kasih tahu saja uneg-unegmu (Foto: Pexels/Pixabay)

Walau ini susah, tapi coba deh sesekali kalau ada anggota keluarga kamu yang ngatain kamu gendut, kasih tau saja uneg-uneg kamu.

Beri tahu mereka bahwa komentar mereka itu menyakitkan perasaanmu dan berdampak buruk pada kesehatan mental kamu. Tapi, walau komentar keluargamu itu bisa nusuk banget, mereka sebenarnya mau yang terbaik doang kok buat kamu.

2. Sabar dan edukasi mereka

Edukasi mereka tentang dampak fat-shaming (Foto: Pexels/Jopwell)

Sabar? Saran paling basic yang pernah ada ya. Tapi tunggu dulu, sabar itu penting banget supaya kamu kepalanya gak panas dan bisa mengedukasi anggota keluarga kamu yang fat-shame kamu.

Kadang kita harus belajar memaklumi, kebanyakan dari keluarga kamu yang fat-shame itu gak tahu kalau ngatain orang gendut itu gak bagus. Bahkan mereka bisa jadi gak tahu istilah fat-shaming itu ada karena budaya dan kepercayaan kuno yang mengakar.

Jadi, sebagai generasi yang lebih open-minded, yuk daripada diem-diem dan menerima ocehan merusak suasana itu, lebih baik kita edukasi mereka dampak-dampak buruk fat-shaming.

Baca juga:

Jaga Kualitas Udara di Dalam Rumah dengan Langkah Tepat Ini

3. Ubah topik pembicaraan

Bicarakan hal lain (Foto: Pexels/Pixabay)

Sudah dinasihati masih ngekeh? atau mungkin kamu belum mau ekspresikan perasaan kamu? daripada bete-betean, coba deh ubah topik pembicaraannya.

Kebanyakan besar mereka bilang kamu gemuk itu hanya karena itu terlintas di otak mereka saja. Sekali kamu ubah topik pembicaraannya, langsung basi deh tuh topik fat-shaming.

4. Diamkan dan kabur

Tapi jangan kabur dari rumah juga ya (Foto: Pexels/Visually US)

Belum berani menentang perkataan keluargamu atau mengekspresikan perasaan? Sudah, diamkan saja dan kabur.

Bukan kabur dari rumah, yang dimaksud adalah kabur dari situasi itu. Kita kadang gak tau ya suasana hati diri sendiri gimana, terkadang menjadi sabar itu bukanlah sebuah opsi.

Daripada buang-buang waktu sekalian menghindari kejadian yang tidak diinginkan, mending keluarkan dirimu dari situasi itu.

5. Self Care dan Self Love

Sayangi diri kamu sendiri (Foto: Pexels/Just Name)

Nah, ini walau yang terakhir tapi terpenting nih. Kalau kamu sendiri gak sayang sama diri sendiri dan gak pede, boro-boro mau coba edukasi keluarga kamu. Justru saking sakit hatinya kamu bisa jadi makin gak pede dan stres bahkan depresi.

Banyak banget blog-blog atau akun di instagram yang aktif mempromosikan self-care dan self-love. Bisa banget coba baca-baca buat bangun rasa dan pikiran positif dalam dirimu.

Memang tidak gampang ya menjadi positif, apalagi kalau kamu sering banget di fat-shame sama keluarga kamu.

Bentuk bullying yang satu ini mengakibatkan banyak orang mengalami gangguan makan demi bisa meraih standar kecantikan.

Standar kecantikan terus berubah, tren terus berubah, kamulah standar kecantikan dirimu sendiri. Tidak peduli ukuran dan bentuk badanmu, selama kamu menjalani kehidupan menjadi orang yang baik, itu sudah cantik dan ganteng banget.

Yuk, kita semua bersama-sama melawan fat-shaming dan saling mendukung sesama. (lev)

Baca juga:

Ibu Baru, Perhatikan Langkah Pemberian ASI Perah

#Kesehatan #Kesehatan Mental #September Steptember
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Bagikan