Kesehatan Mental

Berita Serangan Siber Bikin Warganet Stres

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 27 September 2021
 Berita Serangan Siber Bikin Warganet Stres

Warganet stres akibat berita kebocoran data dan serangan siber (Foto: pixabay/b_a)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MARAKNYA kebocoran data pribadi karena adanya serangan siber membuat para warganet atau pengguna internet mengalami stres. Hal tersebut diketahui lewat survei yang diadakan Kaspersky terhadap pengguna internet di Amerika Serikat dan Kanada.

Dalam survei tersebut, 70 persen dari 2.500 warganet mengaku lebih stres akibat membaca berita tentang serangan siber dan kebocoran data pribadi.

Baca Juga:

'Guru Air Mata' Sebut Menangis Cara Ampuh Redakan Stres

Di sisi lain, setengah dari jumlah responden mengaku penggunaan layanan daring mereka meningkat selama masa pandemi COVID-19.

Sementara itu, sebanyak 56 persen responden mengaku internet merupakan sumber stres mereka. Selain itu, 25 persen responden mengaku waktu daring mereka meningkat drastis selama pandemi COVID-19.

Banyak warganet stres akibat adanya serangan siber dan kebocoran data (Foto: pixabay/thedigitalway)

Satu hal yang mengejutkan, seperti yang dikutip dari laman Zdnet, angka tersebut meningkat jauh lebih tinggi untuk milenial. Karena 64 persen milenial mengaku adanya peningkatan penggunaan internet. Sementara peningkatan bagi Baby Boomers hanya 45 persen.

Tapi, angka tingkat stres tersebut menurun dibanding laporan sebelumnya, yakni untuk periode 2018 dan 2019. Pada tahun 2018 hampir 80 persen dari responden mengaku kebocoran data membuat mereka jadi stres, lebih tinggi 7% dibanding 2021. Lalu, 60 persen responden menganggap ransomware sebagai ancaman utama.

Baca juga:

Kecerdasan Emosional Mampu Atasi Stres Kerja

Kendati tingkat stres meningkat, banyak responden yang kian percaya diri menghadapi serangan siber. Menurut survei tersebut, 36 persen mengaku sudah siap menghadapi serangan siber, sementar 23 persen belum siap menghadapi serangan siber.

Hanya sedikit warganet yang memakai platform perlindungan tambahan (Foto: pixabay/fotoart-treu)

Menariknya, hanya 30% responden yang mengaku telah memakai platform perlindungan tambahan, untuk melindungi data pribadi serta perangkat mereka dari serangan seiber.

Archie Agarwal, CEO ThreatModeler menuturkan, bahwa temuan laporan tersebut menujukan, bahwa perilaku responden yang berkebalikan. Yakni mereka takut menjadi korban serangan siber, tapi tak melakukan upaya apapun untuk melindungi dirinya.

Seperti halnya 64 persen responden lebih takut rekening banknya diakses oleh peretas, dibanding kehilangan pekerjana. Tapi disi lain 44 persen responden tak melindungi ponselnya dengan kode PIN.

"Dengan banyaknya pengguna mobile banking, hal itu membingungkan. Jadi, ketakutan tidak menjadi motivasi yang baik untuk mengambil langkah, dan perusahaan seharusnya tidak menggunakan ketakutan untuk memotivasi karyawannya, agar menjaga keamanan datanya dan mencari cara lain yang lebih positif," jelas Agarwal.

Menurut Agarwal, banyaknya berita keamanan siber yang terus-menerus tidak akan melambat dalam waktu dekat, dan pembatasan desensitisasi akan terus menjadi pemicu utama dalam masyarakat kita.

Bila melihat dari penelitian, terlihat jelas sebagian besar responden menganggap diri mereka kurang dilengkapi dalam hal keamanan siber dan pengetahuan. (Ryn)

Baca juga:

Mereka yang Kuat Hadapi Stres Berat Menurut Zodiak

#Teknologi #Kesehatan Mental #Serangan Siber #Stres
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Fun
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Bocoran warna Xiaomi 17 Series kini terungkap. HP ini bakal segera meluncur 25 September 2025 mendatang.
Soffi Amira - Selasa, 23 September 2025
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Fun
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
iPhone Air lebih irit dibanding Samsung Galaxy S25 Edge. Menurut pengujian XEETECHCARE, iPhone Air bisa bertahan hingga 9 jam.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
Fun
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Xiaomi 17 Series akan meluncur 25 September 2025 di Tiongkok. Ponsel tersebut akan membawa chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Fun
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Spesifikasi OPPO Find X9 kini sudah bocor. Ponsel tersebut bahkan muncul di database NDB Vietnam. Berikut adalah spesifikasinya.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Fun
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
iPhone 18 Pro kabarnya akan menggunakan desain semi-transparan. Nantinya, pengguna bisa melihat bagian dalam HP tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
Fun
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Vivo X300 bakal jadi pesaing iPhone 17. HP ini menghadirkan fitur yang mirip AirDrop. Lalu, apa saja yang akan dibawa HP ini?
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Fun
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra bocor. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan soal desainnya.
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Lifestyle
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Data yang dicuri mencakup nama, alamat e-mail, nomor telepon, alamat rumah, serta total jumlah belanja di toko-toko mewah tersebut di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Lifestyle
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
AI hadir bukan untuk menggantikan manusia, melainkan menjadi alat bantu yang membuat pekerjaan lebih efisien.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
Lifestyle
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Manusia menjadi pilot yang pegang kendali.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Bagikan