Satu Dekade Bermusik, Senyawa Rilis Album 'Alkisah'
Senyawa kembali dengan Alkisah. (Foto: Istimewa)
GRUP eksperimental asal Yogyakarta Senyawa resmi merilis album baru mereka bertajuk Alkisah pada 21 Februari 2021, serentak bersama 44 label rekaman dari berbagai kota dan negara di seluruh dunia.
Duo yang digawangi oleh Rully Shabara dan Wukir Suryadi dikenal dengan aransemen musik eksperimental yang diwarnai oleh berbagai ragam motif musik tradisional Indonesia.
Lebih dari satu dasawarsa berkarya, album ini menyambungkan tali rajut yang tahun lalu diikat dengan munculnya album Rehearsal dan gelaran tur Dasawarsa Pertama.
Baca juga:
NonaRia: 'Malu Dong' Hari Gini Masih Buang Sampah Sembarangan
Peluncuran Alkisah bersamaan dengan lahirnya Dasawarsa Kedua melalui tur Nusantara Chapter satu yang diadakan satu bulan selepas tur Dasawarsa Pertama. Selain Alkisah, Senyawa juga memiliki beberapa rencana program untuk menginjak Dasawarsa Kedua.
Salah satunya adalah tur Nusantara, di mana mereka menargetkan untuk menggelar tur tersebut di semua chapter yang mencakup seluruh wilayah nusantara selama 10 tahun ke depan.
“Senyawa juga meluncurkan Senyawa Mandiri yang fokus untuk menaungi semua program-program Dasawarsa Kedua, termasuk diluncurkannya album Alkisah,” tulis Senyawa dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih Jumat (26/2).
Baca juga:
Album Alkisah telah dirancang dengan hati-hati mulai dari penentuan tema, lirik, hingga prosennya. Menentang konsepsi barat mengenai waktu, Alkisah menengaskan konsepsi bahwa waktu tidaklah linear.
Ini menyebabkan cerita seperti Alkisah sangat klasik sebab sudah berulang kali terjadi dan akan terjadi lagi sehingga cerita dalam Alkisah bisa dianggap sebagai sejarah, ramalan, atau apa yang kini dialami.
Kematangan konsep ini melahirkan Alkisah yang menjadi manifestasi pewujudan visi Dasawarsa Kedua yaitu 'Daya Hidup dan Kemandirian'. Visi yang tidak main-main ini bagi Senyawa bisa terwujud melalui pembangunan ekosistem yang tepat.
“Untuk itulah, Senyawa tidak pernah berhenti bereksperimen dalam metode perilisan album yang memangkas hierarki distribusi dan eksklusivitas,” tambah Senyawa.
Di sisi lain, hal ini otomatis dapat melahirkan jaringan organik yang menyebar kuasa ke seluruh penjuru. Karena itu menjadikan desentralisasi selalu relevan, dari dulu, sekarang, hingga ke masa depan.
Menurut Senyawa, desentralisasi semakin relevan baginya. “Ini tidak bisa ditunda dan untuk mempersiapkannya, kita semua harus membuka mata, menyusun strategi, berjejaring, dan berlomba menyiapkan sistem baru yang lebih adil dan lebih pantas,” tutup Senyawa. (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Joji Curhat soal Masa Lalu Lewat ‘Past Won’t Leave My Bed’, ini Lirik Lengkapnya
Lewat 'Be Open Minded', JBL Rayakan Keterbukaan dan Inovasi dalam Musik
Astrid Bawakan lagi Hit 'Tak Ingin Lagi', Intip Lirik Lengkapnya
Lagu 'Siapa Tu Siapa?' Representasikan Gaya dan Karakter Musik Poris, Simak Lirik Lengkapnya
SHVRON Merangkai Kepingan Luka Jadi Nada Indah di Single 'SHATTERED'
Ebiet G. Ade dan Iwan Fals Hadirkan Kembali ‘Titip Rindu Buat Ayah’ hingga ‘Ibu’, Persembahan Haru dari Legenda Musik Indonesia
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
ELEMENT dan Karin.Kemayu Hadirkan 'Book of Soundtrack: Bukan Sekadar Cinta', Sinergi Musik dan Sastra tentang Cinta yang Melampaui Batas
Lirik Lengkap Lagu 'Ressurrection' dari CLAIRE, Kembali Viral Sejak Dirilis 2013
Ariel Minta DPR Perjelas Aturan Hak Cipta agar Penyanyi tak Dikriminalisasi