Salatiga Digoyang Rentetan Gempa Bumi, Aktivitas Gunung Merapi Normal
Ilustrasi Gunung Merapi. (Foto: Badan Geologi)
MerahPutih.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memastikan terjadinya gempa bumi di wilayah Kota Salatiga dan Ambarawa, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (23/10) dini hari sampai siang hari, tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Merapi.
Untuk status Gunung Merapi saat ini masih Siaga atau Level III. Gempa bumi di Salatiga dan Ambarawa yang dipicu adanya aktivitas sesar Merapi-Merbabu.
Baca Juga:
Sesar Aktif Jadi Pemicu Rentetan Gempa di Jawa Tengah
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, sejauh ini dampak gempa di Kota Salatiga sekitar tidak berpengaruh pada aktivitas Gunung Merapi. Aktivitas Gunung Merapi dalam rentang 12 jam, sejak Sabtu pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB tidak terlalu signifikan.
"Tidak ada aktivitas pada Gunung Merapi pasca adanya gempa bumi di Salatiga sekitar," kata Hanik, Sabtu (23/10).
Ia menyebut, selama periode itu tidak teramati terjadi guguran lava dan hanya terdengar suara guguran saja. Untuk guguran biasa hanya terjadi 2 kali intensitas sedang dari Pos Babadan.
"Untuk kegempaan, pada periode itu tercatat gempa guguran sebanyak 100 kali, gempa hembusan 11 kali, tektonik lokal 4 kali, tektonik jauh 4 kali, low freq 1 kali, dan 4 kali gempa fase banyak," papar dia.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan, dua gempa susulan tercatat melanda kawasan tersebut setelah rentetan gempa yang terjadi sejak Sabtu dini hari. Gempa susulan pada 09.34 WIB berkekuatan magnitudo 3.0 dan gempa kedua pada pukul 09.51 WIB berkekuatan magnitudo 3.3.
"Hasil analisis pendahuluan menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 7.253 LS dan 110.40529 BT. Atau berlokasi di darat pada jarak 13 km arah barat laut Kota Salatiga pada kedalaman 9 km," paparnya.
Ia menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan dan tidak terpengaruh kabar-kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
BMKG mencatat terjadi rentetan gempa bumi di Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa, Provinsi Jawa Tengah sejak Sabtu dini hari pukul 00.32 WIB. Gempa dipicu oleh sesar aktif.
“Diduga kuat sumber gempa sesar aktif yang menjadi pemicu gempa ini adalah sesar Merbabu, Merapi, Telomoyo,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Episenter gempa terletak pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT. Tepatnya di darat pada jarak 13 km arah Barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 km.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa memiliki magnitudo 3,0, diikuti tujuh kali rentetan gempa susulan (aftershocks), dengan magnitudo 2,9. Kemudian magnitudo 2,5, selanjutnya magnitudo 2,5, lalu magnitudo 2,6 dan magnitudo 2,1. Serta magnitudo 3,0 dan magnitudo.2,7 yang terjadi pukul 06.44 WIB. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
BMKG Pastikan Gempa di Malang Bukan Gempa Megathrust
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang
Mayoritas Kota Besar di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan Hingga Berpetir Selasa, 11 November 2025
Prakiraan Cuaca DKI 11 Oktober 2025: Mayoritas Wilayah Jakarta Bakal Diguyur Hujan Siang Hari
Dinamika Atmosfer Siklon Tropis Fung Wong, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi Sepekan Mendatang di Indonesia
Sejumlah Wilayah Kota Kabupaten di Sumatera Selatan Berstatus Waspada Curah Hujan Tinggi, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi
Bencana Alam di Ciamis Terjadi di 12 Titik pada Minggu, Paling Banyak Tanah Longsor
BMKG Beri Peringatan Dampak Pertumbuhan Awan Cumulonimbus di Labuan Bajo, Siap-siap Tunda Pelayaran
Prakiraan Cuaca Jakarta, Senin 10 November 2025: Berawan Tebal di Pagi Hari, Hujan Ringan pada Siang Hari
Jangan Terkecoh Cuaca Berawan di Jakarta dan Bandung, BMKG Ingatkan Ada Potensi Hujan Ringan Mengintai Diam-Diam pada Minggu (9/11)
Modifikasi Cuaca Jabodetabek, BPBD DKI Tabur 2.400 Kg Garam di Langit Pandeglang