Pilih Menteri dari Kaum Muda, Jokowi Bisa Contoh Malaysia

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 06 Juli 2019
Pilih Menteri dari Kaum Muda, Jokowi Bisa Contoh Malaysia

Presiden Jokowi. Foto: MP/Ismail

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Direktur Eksekutif Voxpoll Research and Consultan Pangi Chaniago menilai masuknya anak muda menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin jangan hanya berdasarkan kebijakan populis semata.

Pangi menilai, pemilihan menteri dari golongan kaum muda dapat ambil contoh dari Malaysia. Diketahui, Negeri Jiran tersebut menempatkan Syed Sadiq, pemuda berusia 28 tahun untuk memimpin Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Direktur Eksekutif Voxpoll Research and Consultan Pangi Chaniago

"Jadi dapat menginspirasi ya (Malaysia) dengan menteri mudanya, jadi kita tunggu apakah akan dipercayakan ke anak muda," kata Pangi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7).

BACA JUGA: Tiga Menteri Bidang Ekonomi Layak Diganti

Selain dari segi usia, koneksi dan kapabilitas harus menjadi hal utama.

"Tak sekedar usia, jaringan, kepiawaian memahami, bisa mengikuti gaya kerja Pak Jokowi, jadi tahu betul apa yang menjadi kebutuhan presiden," ujar Pangi.

Jokowi juga diingatkan untuk disiplin dalam mengakomodasi tuntutan kalangan pendukukng saat tentukan jatah menteri di kabinet baru pada periode kedua masa jabatannya 2019-2024.

Pangi juga mengungkap adanya indikasi dari sejumlah partai yang sebelumnya menjadi lawan politik Joko Widodo selama kontestasi Pilpres 2019, mulai merapat ke pemerintah untuk minta diakomodasi dalam susunan kabinet baru.

"Belum lagi ada parpol yang mencoba masuk di tengah jalan," katanya.

BACA JUGA: Dua Posisi Menteri yang Diincar Partai Besutan Cak Imin

Syed Sadiq
Syed Sadiq

Tingginya perebutan kursi di kabinet baru, kata Pangi, bisa saja diantisipasi dengan menambah kementerian atau jabatan baru dalam susunan kerja pemerintah ke depan.

"Dulu Susilo Bambang Yudhoyono mengakali dengan wakil menteri, itu untuk mengakomodasi kepentingan. Kalau ada nomenklatur baru itu bisa saja. Kalau memang penting, silakan saja menambah kementerian baru," ujarnya. (Knu)

#Jokowi-Ma'ruf Amin
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar
Salah satu yang menarik dari survei nasional ini adalah 61 persen pemilih Jokowi-Ma'ruf yang menetapkan pilihannya ke Ganjar Pranowo
Andika Pratama - Senin, 15 Mei 2023
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar
Indonesia
Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda
Namun, hal tersebut tak lantas membuat wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden mendapat kata setuju dari mayoritas publik.
Andika Pratama - Senin, 23 Januari 2023
Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda
Indonesia
Ada Kemunduran Demokrasi di 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin
"Ada kemunduran demokrasi yang sangat signifikan dan perlu menjadi perhatian serius pemerintah. Kasus peretasan, doxing dan berbagai kasus lainnya yang menimpa aktivis pro demokrasi," imbuhnya.
Andika Pratama - Jumat, 21 Oktober 2022
Ada Kemunduran Demokrasi di 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin
Indonesia
Tindakan Represif Aparat Penegak Hukum Meningkat di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Fitri Maulidiyanti menilai, janji Jokowi melakukan reformasi Polri demi meningkatkan kepercayaan publik kepada Polri juga dianggap belum berhasil.
Mula Akmal - Jumat, 21 Oktober 2022
Tindakan Represif Aparat Penegak Hukum Meningkat di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf
Bagikan