Pentingnya Pita 6 GHz Untuk Pastikan Keberhasilan 5G


Keberhasilan 5G bergantungan Pita 6 GHz. (Foto: Unsplash/James Yarema)
MASA depan 5G secara global berisiko tidak optimal jika pemerintah gagal menyelaraskannya dengan lisensi spektrum 6 GHz. Demikian hal tersebut disampaikan oleh GSMA.
Kemampuan dan kecepatan penuh 5G tergantung pada spektrum mid-band 6 GHz. Namun demikian, pemerintah dari beberapa negara telah memilih keputusan lain. Untuk 5G, Tiongkok akan menggunakan 1200 MHz secara keseluruhan pada pita 6 GHz.
Baca juga:
Eropa telah membagi pita bagian atas yang dipertimbangkan untuk 5G, sedangkan tranche 500 MHz terbaru disediakan untuk Wi-Fi. Afrika dan beberapa negara di Timur Tengah mengambil pendekatan yang sama.
AS dan sebagian besar negara-negara di Amerika Latin bahkan telah menyatakan bahwa sumber daya berharga tersebut tidak akan disediakan untuk 5G, melainkan untuk Wi-Fi dan teknologi-teknologi belum berlisensi lainnya.

Pita 6 GHz sangat penting tidak hanya bagi operator jaringan seluler dalam menyediakan jangkauan konektivitas yang lebih berkualitas untuk inklusi sosial yang lebih luas, tetapi juga untuk memberikan kecepatan dan kapasitas data yang menjadi kebutuhan kota pintar, transportasi, dan pabrik.
Diperkirakan, jaringan 5G membutuhkan spektrum mid-band 2 GHz hingga dekade mendatang guna menghadirkan seluruh potensinya.
Baca juga:
"5G berpotensi untuk meningkatkan PDB dunia sebesar $2,2 triliun," kata John Giusti, Chief Regulatory Officer untuk GSMA dalam berita pers yang diterima merahputih.com, Kamis (20/5).
"Tetapi, ada ancaman nyata terhadap pertumbuhan ini jika spektrum 6 GHz yang mencukupi tidak tersedia untuk 5G. Kejelasan dan kepastian menjadi sangat penting untuk menumbuhkan investasi besar-besaran jangka panjang di dalam infrastruktur kritikal ini."

The World Radiocommunication Conference yang akan digelar pada tahun 2023 akan menghadirkan kesempatan untuk menyelaraskan pita 6 GHz di hampir seluruh bumi ini dan membantu mengembangkan ekosistem.
5G mengakselerasi transformasi digital semua industri dan sektor, serta membuka lebar gelombang inovasi baru yang akan menghasilkan manfaat dan keuntungan bernilai miliaran dolar. Teknologi ini sangat krusial dalam turut menjaga lingkungan dan mengantisipasi perubahan iklim berkat digantikannya karbon dengan konektivitas.
Namun, untuk menjangkau semua pengguna, industri akan membutuhkan kapasitas ekstra yang ditawarkan oleh pita 6 GHz. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September

iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
