Pemprov Jabar Diminta Jadikan Bandara Kertajati Pusat Logistik e-Commerce
Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Kabupaten Majalengka. (Foto: MP/Mauritz)
MerahPutih.com - Direktur Utama PT. Krakatau Bandar Samudera (KBS), Akbar Djohan mendorong Bandara Kertajati difungsikan menjadi pusat distribusi logistik e-commerce. Selain karena kapasitas bandaranya yang besar, akses bandara ini juga didukung dua infrastruktur besar di Jawa Barat.
Di antaranya Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, dan akses Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu yang akan menghubungkan Kota Bandung dan Kertajati.
Baca Juga
"Dengan membangun ekosistem digital free trade zone di Kertajati Airport, maka memberikan daya tarik bagi global player e-commerce untuk menjadikannya sebagai hub connectivity untuk distribusi nasional bahkan sampai Asia Pasifik," ujar Akbar, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (23/4).
Sehingga, lanjut Akbar, ada integrasi antara bandara, jalan tol, dan pelabuhan. Dengan demikian, mampu memangkas waktu pengiriman barang.
"Dengan komitmen pemerintah saat ini yang sangat mendukung nasional logistik ekosistem, menjadikan pendorong Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) menangkap sekaligus memberikan nilai tambah dengan mengimplementasikan digital free trade zone yang akan memberikan simplikasi regulasi dan birokrasi layanan dan memberi kepastian proses ekspor-impor secara integrasi dan seamless services," ucapnya.
Akbar Djohan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) itu mengatakan, terlebih daerah di sekitar Bandara Kertajati merupakan kawasan industri yang tersebar dari Cikarang, Bekasi hingga Karawang dan kota-kota sekitarnya. Apalagi daerah di sekitar Bandara Kertajati seperti Cirebon dan Indramayu terkenal memiliki berbagai kerajinan yang bisa diekspor.
"Dengan mengoperasikan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik e-commerce, UMKM Indonesia bisa lebih mudah mengekspor hasil produksinya. Karena adanya kecepatan dan kemudahan dalam proses ekspor dan perizinan lainnya," ungkapnya.
Di sisi lain, menurutnya, juga bisa semakin menghidupkan aktivitas di Bandara Kertajati agar tidak sepi dan dapat lebih produktif. Geliat e-commerce sedang melanda kaum milenial. Hanya dengan modal handphone dan berbagai perangkat teknologi informasi, mereka bisa mendapatkan konsumen hingga ke berbagai belahan negara dunia. Tugas pemerintah untuk membantu mereka memasarkan produknya melalui kemudahan ekspedisi.
Jumlah penerbangan di Bandara Kertajati masih jauh dari harapan. Padahal, Bandara Kertajati merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno Hatta. Saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2020, operasional Bandara Kertajati terus menurun. Bahkan sempat berhenti beroperasi lantaran tidak ada penerbangan.
"Menjadikan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik e-commerce merupakan pilihan bijak dan solutif agar pembangunan bandara ini tidak sia-sia," tuturnya.
Akbar menambahkan, menurutnya, jika role model seperti ini sudah dilakukan oleh Alibaba di Malaysia yang melibatkan pemerintah Malaysia pada 2018. Dan hasilnya, transaksi mencapai USD 600 miliar. (*)
Baca Juga
Bandara Internasional Kertajati Difungsikan untuk Perawatan Pesawat
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Bakal Jadi Tempat Maintenance Pesawat Milik Kementerian, Bandara Kertajati Disuntik Modal Rp 100 Miliar
Pawai Juara Persib Dimulai dari Balai Kota Bandung Berakhir di Gedung Sate, 2.400 Personel Keamanan Dikerahkan
KPK Dorong Kebermanfaatan Anggaran Pemprov Jabar bagi Masyarakat
KAI Dukung Gubernur Dedi Mulyadi Aktifkan kembali Jalur Kereta Api di Jalur Jabar
Maskapai Scoot Dikabarkan Buka Rute Singapura-Kertajati di Akhir September
Akhir Tahun, Kertajati Buka Rute Baru Penerbangan Langsung ke Singapura
Pertamina Samakan Harga Avtur Bandara Kertajati dengan Soerkarno-Hatta
Angkutan Antarmoda BIJB Kertajati Diluncurkan, 16 Ribu Tiket Gratis Disediakan
ASN di Jabar Diperintahkan Pilih Bandara Kertajati Buat Perjalanan Dinas
Jam Operasional Airnav Indonesia di Bandara Kertajati Jadi 15 Jam Per Hari