Para Ahli Peringatkan Notre Dame Bisa Runtuh Akibat Fenomena Gelombang Panas

Leonard Leonard - Selasa, 14 April 2020
Para Ahli Peringatkan Notre Dame Bisa Runtuh Akibat Fenomena Gelombang Panas

Bangunan hingga saat ini masih dalam proses renovasi (Foto: planetware)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PHILLIPE Villeneuve, kepala arsitek monumen bersejarah Prancis, mengungkapkan kekhawatirannya pada integritas Notre Dame di saat musim panas nanti. Menurutnya, bangunan itu sudah dalam kondisi yang sangat rapuh karena api yang hampir merubuhkannya ke tanah dalam kebakaran hebat pada bulan April 2019.

"Saya sangat khawatir tentang gelombang panas. Katedral mengalamai kebakaran besar, terdapat penurunan di beberapa bagian termasuk akibat dari daya semprot air dari petugas pemadam kebakaran. Batu-batuannya dipenuhi air," kata Villeneuve kepada Reuters.

Baca Juga:

Karya Arsitektur Paling Aestetik di Kota London

1
Kebakaran hebat merusakan sebagian besar struktur (Foto: vox)

Villeneuve menjelaskan bahwa sensor ditempatkan di katedral untuk memantau setiap gerakan. Meskipun tidak ada gerakan yang terdeteksi, tetap belum bisa meredakan kekhawatiran para pakar.

"Yang saya takutkan adalah bahwa sambungan atau batu bata. Saat mengering, kehilangan koherensi, kohesi, dan kualitas strukturalnya. Kubah-kubah itu bisa runtuh, sejak 15 April, kami belum dapat mengakses kubah-kubah itu, baik dari atas maupun dari bawah," katanya.

Gelombang panas yang beberapa tahun ini melanda Eropa adalah karena sistem tekanan tinggi yang terhenti di benua itu. Beberapa negara memecahkan rekor panas selama beberapa hari terakhir termasuk Belanda dan Belgia. Seperti yang dilaporkan SkyNews, juga tidak ketinggalan Prancis, Jerman dan Inggris bisa mencapai rekor tertinggi.

Baca Juga:

Spot Wisata Populer di Asia Kental dengan Aktivitas Paranormalnya

2
Suhu akan terasa 50 persen di masa-masa ke depan (Foto: wsj)

Para ilmuwan mengatakan bahwa suhu panas belakangan ini sangat ekstrim, mereka memperingatkan bahwa hal ini bisa segera menjadi sesuatu keadaan baru yang normal di Bumi.

"Dengan perubahan iklim lebih lanjut, ada kemungkinan 50 persen memiliki musim panas yang lebih panas. Itu mirip dengan mengatakan bahwa musim panas yang normal di masa depan akan sama panasnya. sebagai musim panas terpanas kami sampai saat ini," kata Declan Finney, seorang peneliti di Universitas Leeds, kepada SkyNews. (lgi)

Baca Juga:

Inilah Tempat Paling Romantis di Bumi, Menurut Para Ahli Perjalanan

#Prancis #Gereja Katedral
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Dunia
2 Negara Eropa Desak Pembatasan Hak Veto di Dewan Keamanan PBB, Hambat Tindakan Kemanusian
Usulan tersebut kini telah didukung oleh lebih dari 20 negara.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Negara Eropa Desak Pembatasan Hak Veto di Dewan Keamanan PBB, Hambat Tindakan Kemanusian
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Dunia
Pencurian Museum Louvre, 2 Pencuri Ditangkap saat akan Kabur ke Luar Neger
Salah seorang tersangka disebut sedang bersiap melakukan perjalanan ke Aljazair, sedangkan satu lainnya diduga akan menuju Mali.
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
Pencurian Museum Louvre, 2 Pencuri Ditangkap saat akan Kabur ke Luar Neger
Dunia
Museum Louvre Kemalingan, Sistem Keamanan Dipertanyakan
Perampokan siang bolong pada Minggu (19/10) bukanlah kali pertama Museum Louvre kecolongan.
Dwi Astarini - Sabtu, 25 Oktober 2025
 Museum Louvre Kemalingan, Sistem Keamanan Dipertanyakan
Dunia
Museum Louvre Dibuka kembali, Ruang Apollo Tetap Tertutup
Puluhan penyidik masih bekerja untuk menangkap para pelaku.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Museum Louvre Dibuka kembali, Ruang Apollo Tetap Tertutup
Dunia
Museum Louvre Kemalingan, Jaksa Sebut Pencuri Bawa Perhiasan Senilai Rp 1,54 Triliun
Perhiasan mahkota dan benda-benda yang diberikan oleh dua kaisar Napoleon kepada istri-istri mereka termasuk di antara barang-barang yang dicuri.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
  Museum Louvre Kemalingan, Jaksa Sebut Pencuri Bawa Perhiasan Senilai  Rp 1,54 Triliun
Dunia
Louvre Kemalingan, Direktur Museum Ungkap tak Ada kamera Pengawas yang Merekam Aksi Pencurian
Sistem CCTV di luar Louvre sangat tidak memadai.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
 Louvre Kemalingan, Direktur Museum Ungkap tak Ada kamera Pengawas yang Merekam Aksi Pencurian
Dunia
Dipenjara 5 Tahun, Nicolas Sarkozy Jadi Eks Presiden Prancis Pertama Masuk Bui
Televisi BFM TV menampilkan laporan saat Sarkozy tiba di Penjara La Santé, Paris, pada Selasa (21/10) waktu setempat
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Dipenjara 5 Tahun, Nicolas Sarkozy Jadi Eks Presiden Prancis Pertama Masuk Bui
Dunia
Ditunjuk kembali Jadi Perdana Menteri Prancis, Sebastien Lecornu Harus Gercep Tangani Politik dan Ekonomi
Perpecahan politik mengenai cara menurunkan utang nasional dan defisit anggaran Prancis telah menyebabkan jatuhnya dua dari tiga perdana menteri terakhir dalam setahun terakhir.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
 Ditunjuk kembali Jadi Perdana Menteri Prancis, Sebastien Lecornu Harus Gercep Tangani Politik dan Ekonomi
Dunia
Sebastien Lecornu Kembali ke Kursi Perdana Menteri Prancis, hanya 4 Hari setelah Mengundurkan Diri
Penunjukan ini mengakhiri satu pekan penuh drama dan gejolak politik.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Sebastien Lecornu Kembali ke Kursi Perdana Menteri Prancis, hanya 4 Hari setelah Mengundurkan Diri
Bagikan