Organda Keluhkan Kelangkaan Solar Subsidi di Wilayah Soloraya

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 25 Oktober 2021
Organda Keluhkan Kelangkaan Solar Subsidi di Wilayah Soloraya

SPBU di wilayah Sukoharjo kehabisan stok solar, Sabtu (23/10). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kelangkaan BBM jenis solar terjadi di wilayah Soloraya. Hal itu membuat Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Wonogiri mengeluh karena harus keluar banyak uang untuk membeli dexlite yang harganya lebih mahal.

Ketua Organda Wonogiri, Edy Purwanto mengatakan, kelangkaan solar di Wonogiri sudah terjadi hampir selama dua pekan. Alhasil terjadi penumpukan antrian panjang kendaraan di SPBU.

Baca Juga:

Tekan Kerugian Pertamina, Harga BBM Diusulkan Naik

"Kita kesulitan mencari BBM solar subsidi di SPBU. Kalau pun ada kuota solar dibatasi sehingga terjadi antrian panjang di SPBU," kata Edy, Minggu (24/10).

Ia menyebut, dampak kelangkaan solar itu sejumlah sopir beralih menggunakan dexlite. Padahal harga dexlite lebih mahal, sedangkan ongkos operasional selama perjalanan tidak naik.

"Terkadang kita harus tombok keluar uang pribadi karena harga dexlite lebih mahal. Jika tidak, kita bisa terlambat kirim barang ke Jakarta hanya gegara BBM Solar langka," kata dia.

Hal senada dirasakan pengelola armada bus AKAP dan AKDP. Ia menyebut gegara terjadi kelangkaan solar bus harus terlambat datang ke lokasi tujuan dan mendapatkan komplain penumpang.

"Sopir bus banyak terjebak antrian panjang di SPBU akibat kelangkaan solar. Lebih parahnya lagi, sudah antri lama di SPBU, ujung-ujungnya solar habis," keluhnya.

Ia berharap, kelangkaan solar ini bisa segera diatasi Pertamina karena dampaknya luar biasa. Terlebih, kondisi saat ini pemerintah melonggarkan aturan PPKM dan sedang mengenjot pemulihan ekonomi.

"Kebijakan pembagian solar kurang tepat. Kuota BBM bersubsidi ini diharapkan bisa normal kembali mengingat vitalnya bahan bakar tersebut bagi organda," katanya.

SPBU Pertamina.(Foto: Antara)
SPBU Pertamina.(Foto: Antara)

Sales Branch Manager Pertamina Rayon V Yogyakarta, Joko Priyambodo memastikan stok solar aman. terkait kelangkaan solar yang menyebabkan antrian panjang di sejumlah SPBU beberapa waktu terakhir berkaitan dengan pengendalian batas subsidi.

"Kami pastikan stok solar aman dan tidak ada pengurangan kuota sampai saat ini," ujar Joko.

Menurut Joko, solar merupakan bahan bakar minyak (BBM) yang masuk kategori subsidi dimana penyalurannya diatur dalam SK BPH Migas dengan kuota tertentu. Untuk kondisi sekarang, bukan kuota per kabupaten seperti sebelumnya, dimana Pertamina tinggal mengatur distribusi agar aman. Kalau saat ini terpaku pada kuota per lembaga penyalur.

"Karena itu barang subsidi (solar) terdapat batas subsidi yang harus disalurkan. Tahun 2021 ini, untuk pengaturan kuota subsidi diatur oleh regulasi berdasarkan kuota per lembaga penyalur," katanya.

Joko menambahkan, jika SPBU menjual solar melebihi batas kuota, maka mereka akan menerima tagihan dari BPH Migas yaitu selisih subsidi dikalikan dengan jumlah liter yang lebih dari kuota. Hal itulah yang dinilai secara bisnis akan merugikan SPBU. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Pandemi Bikin Serapan BBM Bersubsidi Berkurang

#Organda #BBM Bersubsidi #Pertamina
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Hasan Nasbi Diangkat Jadi Komisaris Pertamina usai Dicopot dari Kepala PCO
Hasan Nasbi diangkat menjadi Komisaris Pertamina, setelah dicopot dari Kepala PCO.
Soffi Amira - Sabtu, 20 September 2025
Hasan Nasbi Diangkat Jadi Komisaris Pertamina usai Dicopot dari Kepala PCO
Indonesia
Bahlil Pastikan Shell Dkk Beli Minyak Mentah Pertamina, Bukan BBM Jadi Seperti Tawaran Awal
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia memastikan BBM yang dibeli SPBU swasta itu masih bahan baku alias minyak mentah, bukan produk BBM jadi dari Pertamina seperti penawaran awal.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
Bahlil Pastikan Shell Dkk Beli Minyak Mentah Pertamina, Bukan BBM Jadi Seperti Tawaran Awal
Indonesia
SPBU Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Presiden Prabowo Sudah Diberi Laporan
BBM yang diimpor Pertamina untuk SPBU-SPBU swasta itu berupa base fuel, yaitu BBM dengan kadar oktan murni tanpa tambahan zat aditif.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 20 September 2025
SPBU Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Presiden Prabowo Sudah Diberi Laporan
Indonesia
BBM di SPBU Swasta Langka, DPR Kritik Arah Kebijakan Energi Nasional.
Kelangkaan BBM non-subsidi bukan sekadar isu teknis, melainkan alarm bagi arah kebijakan energi nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
BBM di SPBU Swasta Langka, DPR Kritik Arah Kebijakan Energi Nasional.
Indonesia
Politikus Kritik Perintah Menteri ESDM Jika Impor Minyak Satu Pintu Lewat Pertamina, Langar Aturan
Pemerintah sudah memberikan kuota tambahan impor BBM sebesar 10 persen bagi SPBU swasta, serta menyarankan kepada pengelola SPBU swasta untuk membeli BBM dari Pertamina Patra Niaga.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Politikus Kritik Perintah Menteri ESDM Jika Impor Minyak Satu Pintu Lewat Pertamina, Langar  Aturan
Indonesia
Viral Warga Isi Bensin Diduga Bercampur Air di Kebon Nanas, Begini Tanggapan Pertamina
Dugaan perlu diperjelas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Viral Warga Isi Bensin Diduga Bercampur Air di Kebon Nanas, Begini Tanggapan Pertamina
Indonesia
Menteri Bahlil Tetap Ingin SPBU Swasta Kolaborasi Dengan Pertamina Isi Stok BBM
Alasan pemerintah ingin adanya penguatan kolaborasi antara SPBU swasta dan Pertamina terkait BBM karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Menteri Bahlil Tetap Ingin SPBU Swasta Kolaborasi Dengan Pertamina Isi Stok BBM
Indonesia
Kelangkaan BBM Terjadi di SPBU Swasta, Kemendag Tunggu Arahan Kemenko Perekonomian
Aturan rencana impor bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat (AS) masih dalam proses pembahasan lintas kementerian.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Kelangkaan BBM  Terjadi di SPBU Swasta, Kemendag Tunggu Arahan Kemenko Perekonomian
Indonesia
Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia
ni usaha di luar inti bisnis Pertamina akan dilepas atau digabungkan dengan perusahaan sejenis sesuai dengan roadmap yang dikendalikan Danantara.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia
Indonesia
Alasan Pertamina Kaji Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia
Selain Pelita Air, Pertamina juga berencana melakukan konsolidasi serupa pada sektor lain
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 September 2025
Alasan Pertamina Kaji Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia
Bagikan