Mengungkap Efek Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kenakalan Anak SMA Lewat 'Dignitate'


Pola asuh orang tua berdampak pada kenakalan remaja. (Foto: Instagram/@filmdignitate)
"MULAI hari ini, kamu hati-hati ya pilih temen," pesan ibu Alana yang dipanggil mami. Alana terlihat sedang dalam perjalanan ke sekolah diantar maminya dengan mobil mewah di tengah keramaian kota Jakarta. Ia meyakinkan maminya bahwa keadaannya sudah baik-baik saja dan akan memulai harinya yang baru di sekolah yang baru.
Film romansa Dignitate dibuka dengan dialog ambigu ibu dan anak yang seakan-akan menggambarkan situasi bahwa sang anak menjadi korban perundungan di sekolah lamanya hingga harus pindah ke sekolah baru. Film ini tidak hanya memperlihatkan kisah cinta yang rumit di bangku SMA, tetapi juga cara orang tua dalam mendidik anak serta dampaknya terhadap perilaku sang anak.
Baca Juga:
Alana adalah seorang anak tunggal yang diasuh hanya oleh ibunya. Meskipun begitu, Alana tumbuh menjadi sosok periang dan tetap bisa hidup berkecukupan dengan kondisi ekonomi yang sangat baik. Ibu Alana digambarkan sebagai sosok single parent yang tangguh. Ia Menjalani hidupnya sebagai business woman sembari menjaga anak semata wayangnya.

Di sisi lain, Alfi adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Alfi dianggap kakaknya sebagai anak kesayangan keluarga yang selalu dipandang baik dan bertolak belakang dari sifat kakaknya yang pembangkang dan selalu disalahkan. Ia juga dipandang sebagai murid yang teladan dan pintar di kelas.
Ayah Alfi merupakan seorang pejabat yang meninggal karena serangan jantung. Ia terserang penyakit tersebut setelah mendengar kabar kakaknya Alfi ditangkap karena menggunakan obat-obatan terlarang. Sejak saat itu, kehidupan Alfi mulai berubah. Dirinya berubah menjadi sosok yang dingin, jutek dan bahkan sering ketus terhadap siapapun termasuk perempuan selain ibunya.
Memiliki sifat yang sangat bertolak belakang, Alana dan Alfi dibesarkan dengan latar belakang kondisi keluarga yang sangat berbeda. Alfi mendapatkan kasih sayang lengkap dari kedua orang tuanya, tetapi konflik dalam keluarga membuatnya menjadi sosok yang dingin dan sulit ditebak. Berbeda dengan Alana yang meskipun hanya dibesarkan sang ibu, ia tetap menjadi anak yang riang dan bahkan merupakan satu-satunya orang yang bisa menaklukkan sifat dingin Alfi.
Keluarga menjadi penyebab utama dalam konflik yang terjadi dalam film ini. Misalnya saja Alana yang selalu diajarkan oleh ibunya bahwa semua laki-laki itu jahat. Ibunya berusaha meyakini Alana bahwa tidak ada laki-laki yang baik di dunia ini. Hingga akhirnya Alana pun mempercayai kata-kata ibunya. Apalagi setelah ia mengalami masa lalu yang mengerikan dalam hubungan asmaranya hingga harus pindah sekolah.
Alana juga memiliki trauma masa lalu hingga menjaga jarak dengan laki-laki. Bahkan, dalam salah satu adegan film ini ketika ia pingsan dan akan dibawa ke UKS oleh Alfi, Alana tampak sangat ketakutan. Hal ini juga terlihat saat Alana kerap menyuruh penjaga rumahnya untuk tidak lupa mengunci pintu.

Dalam film ini, terlihat bagaimana Alana marah karena tidak suka dengan cara ibunya menyelesaikan masalah. Ibunya selalu membantu Alana menyelesaikan masalahnya dengan berpindah sekolah, kota hingga negara. Seolah-olah lari dari masalah yang dialaminya adalah sebuah solusi tepat. Nyatanya masalah yang sama masih bisa tetap kembali terjadi meskipun dia sudah mengikuti cara ibunya.
Hal ini terlihat jelas dari cuplikan awal film yang menceritakan Alana pindah sekolah pada pertengahan semester secara mendadak. Ternyata hal ini dilakukan karena mantan kekasih Alana yang merupakan seorang pecandu obat-obatan. Namun, setelah pindah sekolah nyatanya mantan kekasih Alana tersebut masih bisa menghampirinya, baik di sekolah maupun di kediamannya yang baru.
Baca Juga:
Budayakan Membersihkan Sampah Sendiri Setelah Nonton Bioskop
Alana akhirnya berpikir bahwa masalah tersebut hanya akan hilang jika dia menghadapi dan menyelesaikannya daripada menghindarinya. Disaat terakhir, Alana meyakinkan ibunya bahwa dia tidak mau lagi berpindah untuk lari dari masalah dan ingin tetap tinggal.
Berbeda dengan konflik dialami keluarga Alfi yang penyebabnya adalah komunikasi buruk sejak kecil. Kakaknya merasa selalu disalahkan untuk setiap hal dilakukan, dituntut untuk mengalah dan bahkan sering dibanding-bandingkan dengan adiknya. Hal ini membuatnya mencari pelampiasan di luar rumah hingga menciptakan kenakalan remaja yang berlebihan. Kakaknya terlibat dalam aktivitas geng motor, penggunaan obat-obat terlarang hingga menjadikan perempuan sebagai tebusan atas hutang-hutangnya.
Alfi menganggap kehancuran martabat keluarga dan kematian sang ayah adalah penyebab kakaknya. Kebencian terhadap sang kakak ditunjukkan dengan melarangnya untuk mengunjungi ibu mereka dan kembali pulang ke rumah. Hal ini membuat ibu Alfi kerap mengirimkan makanan diam-diam agar tidak diketahui oleh Alfi.
Ibu Alfi pernah berpesan kepadanya ia mungkin bisa untuk tidak mengakui kakaknya, tetapi seorang ibu tidak akan pernah bisa tidak mengakui anaknya sebesar apapun kesalahan mereka. Pada akhir film diketahui bahwa ayah Alfi pernah mengungkapkan perasaan sayang terhadap putra sulungnya itu, tetapi hal itu tidak diungkapkan langsung dan hanya Alfi yang mengetahuinya. (tel)
Baca Juga:
5 Jenis Lensa Kamera dan Fungsinya untuk Bikin Film di Rumah
Bagikan
Berita Terkait
Ketika Ibu Hadir Kembali Lewat Teknologi AI, Film 'Mothernet (Esok Tanpa Ibu)' Siap Tayang di Bioskop 22 September 2025

Dari Gunung Bersalju ke Benteng Angker, Kisah Film Horor Mendatang Netflix ‘The Boy in the Iron Box’

Film Pesugihan Sate Gagak: Kaya Raya karena Setan Langganan Sate, Intip Sinopsisnya

Jack Black dan Paul Rudd Bintangi Remake 'Anaconda', Siap Tayang Akhir Tahun 2025

Faza Meonk Buka Peluang 'Si Juki x Black Jack: Operasi di Kyokarta' Bakal Dibikin Film

Dari Horor Komedi hingga Psikologis, Sederet Film ini Bisa Masuk Daftar Tontonan di September 2025

Robert Redford Meninggal Dunia, Rekan Aktor Sebut ‘Salah Satu Singa telah Pergi’

Aktor Legendaris Robert Redford Meninggal di Usia 89 Tahun

Angelina Jolie Comeback dengan Film Adaptasi Novel 'Anxious People', Intip Sinopsisnya

'Super Mario Galaxy Movie', Petualangan Baru Mario Siap Mendarat di Bioskop 2026
