Kesehatan Mental

Mengenal 'Zoom Fatigue' dan Bahayanya bagi Kesehatan Mental

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Kamis, 22 April 2021
Mengenal 'Zoom Fatigue' dan Bahayanya bagi Kesehatan Mental

Kenali bahaya Zoom Fatigue (Foto: pixabay/mohamed_hassan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DI MASA pandemi COVID-19, semua orang dipaksa harus pandai beradaptasi dengan keadaan. Seperti halnya ketika meeting, seminar dan sebagai yang dilakukan secara daring melalui Zoom.

Seiring dengan banyaknya penggunaan Zoom untuk pendidikan maupun bisnis, kini muncul istilah 'Zoom fatigue'. Istilah itu mengacu pada kelelahan karena melakukan konferensi video lewat Zoom setiap hari.

Baca Juga:

Zoom Dibuat Berbayar, Legislator Rusia Serukan Pemblokiran

Istilah tersebut mulai ramai di tengah masyarakat di masa pandemi karena banyaknya para pekerja kantor yang mengharuskan bekerja dari rumah. Mereka umumnya memanfaatkan aplikasi video conference tersebut.

Banyak faktor yang menyebabkan Zoom Fatigue (foto: pixabay/geralt)

Terkait hal itu, Psikiater Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dr Gina Anindyajati, mengatakan bawa Zoom fatigue bisa terjadi, karena adanya kelelahan fisik akibat menghadap layar yang berlangsung lama. Belum lagi dengan habisnya energi mental yang selalu fokus pada pertemuan online.

"Zoom fatigue adalah kelelahan fisik dan mental yang timbul akibat paparan dengan pertemuan daring yang lama tanpa jeda. Zoom fatigue bisa berkontribusi pada terjadinya burn out yang dialami pekerja," Ujar Dokter Gina, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang merasakan Zoom Fatigue. Dari mulai durasi yang terlalu lama, jarak menghadap layar komputer, tidak ada jeda antara bekerja dan istirahat, hingga kendala teknis seperti sinyal yang terputus-putus.

"Ketika kita menatap layar untuk durasi yang lama, mata akan merasa lelah, sehingga rekomendasi dari dokter adalah memandang jauh (6 meter) setiap 20 menit," tutur Dokter Gina.

Baca Juga:

Telegram Akan Hadirkan Fitur Panggilan Video Grup, Lebih Aman dari Zoom?

Lebih lanjut Dokter Gina menambahkan, bahwa tidak semua orang yang bekerja dari rumah punya fasilitas untuk mengalihkan pandangan, akibatnya mata dipaksa untuk melihat lama ke layar tanpa bisa refresh.

Selain itu, Dotker Gina mengatakan, Zoom Fatigue juga bisa disebakan oleh pertemuan yang dikerjakan berurutan alias tidak memberi kesempatan pada orang untuk jeda, bahkan untuk sekadar ke toilet maupun bergerak.

Sementara bila kamu rapat di kantor antara satu jadwal dengan jadwal yang lain, kamu bisa ke toilet terlebih dulu, atau sekadar naik tangga maupun lift.

Dokter Gina berpendapat, jeda sejenak penting untuk mengembalikan rasa segar, sementara dalam pertemuan online, benar-benar langsung pindah ruangan setelah satu pertemuan selesai.

Kemudian, rasa lelah biasanya disebabkan oleh fokus ynag dipaksakan, terlebih ketika terkendalanya sinyal, yang membuat seseorang harus bolak balik melakukan pengecekan.

Pertemuan online pun membuat interaksi lebih terbatas, lantaran tak ada waktu untuk chit chat yang dapat dilakukan ketika pertemuan tatap muka.

Belum lagi, pertemuan online yang dianggap bisa dilakukan dari mana pun, memaksa seseorang untuk mengikuti pertemuan multipel, serta tak mengenal jam kerja. Hal itu secara langsung menambah beban pekerjaan dan membuat lelah.

Hubungan antara pekerjaan dan kesehatan mental sangat dekat (Foto: pixabay/alexandra_koch)

Kemudian, Dokter Gina juga mengatakan, bahwa hubungan antara pekerjaan dan kesehatan mental sangat dekat.

Seperti yang dilansir dari laman Healthline, selain stres terkait pekerjaan, pandemi pun menyebabkan kesehatan mental hampir semua orang menurun.

Tapi kebanyakan orang terus tetap bekerja seolah tidak terjadi apa-apa. Meski sejatinya pandemi sudah memengaruhi banyak kehidupan. Jadi wajar bila interaksi kerja pun terpengaruh.

Adapun tanda-tanda kelelahan tradisional, yakni perasaan apatis dan kelelahan hingga penurunan kinerja kerja.

"Pekerjaan dan kesehatan mental saling berkaitan, karena orang yang mentalnya sehat akan bisa mengerjakan pekerjaannya dengan optimal, produktif, serta berkontribusi untuk lingkungannya," ungkap Dokter Gina.

Lebih jauh Dokter Gina menambahkan, bahwa pekerjaan yang melebihi kapasitas seseorang, bisa mengancam kesehatan jiwa. Hingga berisiko menimbulkan masalah gangguan jiwa.

Namun, pekerjaan pun dapat menjadi faktor protektif, yang meningkatkan kesejahteraan mental seseorang. (Ryn)

Baca Juga:

Pengguna Harian Tembus 300 Juta, Zoom Tingkatkan Kapasitas Layanan

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Aplikasi Zoom
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Bagikan