Telusur Luak Limopuluah

Lubuak Bulan, Air Terjun yang Hilang Ditelan Bumi

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Selasa, 27 November 2018
Lubuak Bulan, Air Terjun yang Hilang Ditelan Bumi

Air terjun Lubuak Bulan Kubang Balambak. (Foto: instagram@irsyadarfi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DI Kampung kelahiranku, Kabupaten Limapuluh Kota suasananya masih asri. Pegunungan hijau, bukit yang berbaris rapi masih betah menghiasi. Di dalamnya banyak menyimpat keelokan alam yang berpotensi menjadi objek wisata dengan kecantikan dan keunikan yang dimiliki.

Salah satunya adalah Air Terjun Lubuak Bulan. Lokasinya jauh di dalam hutan belantara, tepatnya di di Jorong Koto Tinggi Kubang Balambak, Kanagarian Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Koto, Sumatera Barat. Akses menuju sana memang butuh perjuangan, tapi bagi sahabat MP yang suka adventure, Lubuak Bulan merupakan lokasi yang wajib dikunjungi.

Coba kita lihat secara terang tentang wisata air terjun Lubuak Bulan yang jauh di pedalaman Luak Limopuluah;

1. Air terjun yang hilang ditelan Bumi

Air Terjun Lubuak Bulan di Payakumbuh. (Instagram/@sudutpayakumbuh)
Air terjun yang menghilang ke dalam tanah. (Foto: instagram@sudutpayakumbuh)

Air terjun Lubuak Bulan nan cantik ini mempunyai keunikan yang sangat jarang dijumpai pada air terjun biasanya. Di sini, air yang terjun disambut kolam berbentuk bulat tanpa sungai sesudahnya. Jadi, air tersebut seakan hilang ditelan bumi.

Untuk penamaan lokasi, air terjun Lubuak Bulan diambil dari ciri khas unik tempat ini. Air cucuran dari air terjun ini jatuh tepat di kolam atau yang sering disebut lubuk. Kolam tersebut memiliki bentuk menyerupai bulan sehingga diberi nama Lubuak Bulan.

2. Dilarang mandi atau berenang, dikhawatirkan tersedot ke dalam Bumi

Air terjun Lubuak Bulan Payakumbuh. (Instagram/@en.travel)
Pesonanya dapat dinikmati dengan tangan saja. (Foto: [email protected])

Jika di air terjun pada umumnya, kita bisa menikmati air nan sejuk sembari berenang. Berbeda halnya dengan Lubuak Bulan. Di lokasi ini sangat dilarang keras untuk berenang. Peraturan ini dikeluarkan, karena dikhawatirkan orang yang berenang akan terbawa arus air ke perut bumi.

Menurut penduduk setempat, di bawah kolam bulat tempat air mendarat itu terdapat gua panjang tempat air itu mengalir. Namun, pernyataan itu belum bisa dibuktikan karena belum adanya penelitian langsung kemana air itu mengalir.

Jadi, berwisata ke sini kita hanya bisa menyentuh air yang jatuh dengan kedua tangan kita. Sembari menikmati kecantikan dan keunikan alam Lubuak Bulan.

3. Akses yang menantang menjadi daya tarik wisata tersendiri

Air terjun Lubuak Bulan. (Instagram/@agilkifandi)
Air terjun Lubuak Bulan yang menyejukan. (Foto: instagram@agilkifandi)

Jika kamu ingin melancong ke air terjun yang unik ini sebaiknya gunakan motor trail. Meski pun begitu, kamu juga harus berjalan kaki melewati jalan setapak di hutan serta ladang. Karena memang letaknya jauh di dalam hutan dan suasana alami.

Bahkan, lokasi air terjun ini tak bisa kalian temukan di Google Maps. Hal ini wajar, karena daerah tempat wisata ini berada di daerah yang tergolong terisolir di kabupaten Lima Puluh Koto. Perjalanan dari kota Payakumbuh sampai ke air terjun Lubuak Bulan menghabiskan waktu sekitar 4-5 jam.

4. Menuju air terjun ini dari Kota Payakumbuh mengarah ke Simpang Kapuak

Air Terjun Lubuak Bulan. (Instagram/@meityintan)
Air Terjun Lubuak Bulan. (Instagram/@meityintan)

Dari kota Payakumbuh ambil arah ke Simpang Kapuak, untuk perjalanan ini kamu akan menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam. Kemudian, sesampainya di Simpang Kapuak kamu harus melakukan perjalanan medan yang sangat berat berupa trek pendakian bukit yang merupakan jalan kecil yang hanya bisa dilalui oleh motor.

Dengan menggunakan motor, kamu tidak bisa langsung sampai ke lokasi. Jalan motor berakhir di perkampungan Jorong Koto Tinggi Kubang Balambak. Nah, dari sana kalian harus melakukan perjalanan kaki menyusuri ladang masyarakat setempat kemudian dilanjutkan masuk ke dalam hutan. (zaim)

Baca Juga: Padang Mengatas: Wisata Peternakan Sapi Peninggalan Kompeni

#Air Terjun #Telusur Luak Limopuluah #Wisata Alam #Wisata Alam Indonesia #Wisata Air
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Tutup Sejak Awal Tahun, Wisata Gunung Rinjani Kembali Dibuka 3 April
Wisata alam jalur pendakian di kawasan Gunung Rinjani bakal mulai dibuka kembali pada 3 April 2025 setelah sebelumnya ditutup sejak awal 2025 lalu.
Wisnu Cipto - Senin, 24 Maret 2025
Tutup Sejak Awal Tahun, Wisata Gunung Rinjani Kembali Dibuka 3 April
Lifestyle
Tempat Wisata di Malang, Ada 32 Rekomendasi Terbaik
Tempat Wisata di Malang sangat beragam, 1.Gunung Bromo, 2. Jawa Timur Park 1, 3. Museum Angkut, 4. Batu Secret Zoo, 5. Taman Safari Prigen,6. Coban Rondo
ImanK - Sabtu, 17 Agustus 2024
Tempat Wisata di Malang, Ada 32 Rekomendasi Terbaik
Indonesia
Pendakian Gunung Lawu Ditutup
Perhutani belum dapat memastikan penutupan akan dilakukan hingga kapan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 Januari 2024
Pendakian Gunung Lawu Ditutup
Travel
4 Destinasi untuk Pencinta Arung Jeram
Beberapa destinasi di dunia cocok untuk pencinta arung jeram.
Andreas Pranatalta - Rabu, 20 September 2023
4 Destinasi untuk Pencinta Arung Jeram
Indonesia
Pengelola Wisata Tebing Breksi Sepakat Tak Boleh Ada Atribut Parpol
Para pelaku bisnis ini tak ingin karena perbedaan pilihan politik di Pemilu 2024 berdampak pada kerukunan.
Zulfikar Sy - Minggu, 03 September 2023
Pengelola Wisata Tebing Breksi Sepakat Tak Boleh Ada Atribut Parpol
Travel
300 Hari dengan Northern Lights
Penduduk kota Churcill selama 300 hari dapat memandangi keindahan cahaya berwarna hijau, ungu, dan kuning di langit.
P Suryo R - Rabu, 04 Januari 2023
300 Hari dengan Northern Lights
Travel
4 Rekomendasi Wisata Perbukitan untuk Libur Nataru
Wisata perbukitan di Indonesia selain Puncak.
Andrew Francois - Rabu, 21 Desember 2022
4 Rekomendasi Wisata Perbukitan untuk Libur Nataru
Travel
Keindahan Pulau Jeju Korea Selatan Hadir di Jakarta
UNESCO Natural World Heritage – Jeju Special Exhibition hadir selama lima pekan.
Febrian Adi - Sabtu, 03 Desember 2022
Keindahan Pulau Jeju Korea Selatan Hadir di Jakarta
Bagikan