Krisis Kesehatan Mental Selama Pandemi, Michelle Obama Mengaku Juga Mengalaminya


Michelle dan Barack Obama menjalani masa karantina bersama dua putri mereka (Foto: msn.com)
MANTAN ibu negara AS Michelle Obama berbicara terus terang tentang perjuangannya dengan depresi tingkat rendah selama pandemi COVID-19. Tantangan tahun 2020 yang mendorong orang Amerika untuk berbicara lebih terbuka tentang kesehatan mental mereka.
"Depresi dapat dimengerti dalam keadaan ini, selama masa-masa ini," katanya dalam wawancara dengan majalah People, "Untuk berpikir bagaimana kita bisa terus mengatasi semua kejutan dan trauma serta pergolakan yang kita alami tanpa merasakan itu menjadi tidak realistis."
Baca Juga:
Rilis Buku Tentang Self-Love, John Cena Berterima Kasih pada BTS dan ARMY

"Ini adalah salah satu alasan mengapa kita perlu berbicara lebih banyak tentang kesehatan mental karena semua orang menghadapi trauma, kecemasan, kesulitan dengan cara yang berbeda," kata Obama dalam sebuah video yang diposting di situs People.
Pandemi COVID-19 dan kejatuhan ekonomi telah membawa krisis kesehatan mental di Amerika, dan survei Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada Agustus tahun lalu menunjukkan bahwa hampir 41% responden melaporkan masalah kesehatan mental yang berasal dari pandemi. Sekitar 1 dari 3 orang Amerika mengatakan mereka pernah mengalami gejala kecemasan atau depresi.
Musim panas lalu, Michelle Obama mengungkapkan di podcastnya bahwa dia menderita "depresi tingkat rendah" selama puncak pandemi, konflik kesenjangan rasialisme di AS dan perselisihan politik akibat pemilu. Dalam artikel utama People edisi tersebut, Obama mengatakan, dia "perlu mengakui apa yang saya alami, karena sering kali kita merasa harus menutupi bagian itu, kita harus selalu muncul ke permukaan dan tampil seolah-olah tidak sedang mengayuh kaki sekuat tenaga di bawah air [untuk tetap bisa mengambang]."
Baca Juga:

"Kami mengalami pembunuhan berkelanjutan atas orang-orang kulit hitam di tangan polisi. Hanya melihat video George Floyd, mengalami delapan menit itu. Banyak yang harus dihadapi, belum lagi berada di tengah-tengah karantina," katanya.
Obama juga mengatakan kepada majalah People bahwa dia telah divaksinasi untuk COVID-19. "Saya mendorong semua orang untuk mendapatkan vaksin segera setelah mereka memiliki kesempatan," katanya.
Mantan ibu negara itu juga berbagi bahwa pandemi telah memungkinkan dia dan mantan Presiden Barack Obama untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan kedua putri mereka saat mereka dikarantina di rumah.
"Ini adalah masa-masa yang penuh tantangan. Banyak orang berjuang: kehilangan pekerjaan, orang kelaparan," katanya kepada People. "Kami telah belajar menghitung berkat kami, pentingnya kesehatan dan keluarga." (aru)
Baca Juga:
Kemenkes dan ALODOKTER Adakan Pelatihan Demi Lancarnya Vaksinasi COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
