Teknologi

Konten Video untuk Bisnis di Youtube Harus Konsisten

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 15 Agustus 2018
Konten Video untuk Bisnis di Youtube Harus Konsisten

Wafa Taftazani perlunya Youtube dalam membangun usaha. (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SUDAH tidak asing lagi bagi pelaku bisnis Youtube digunakan sebagai sarana untuk membangun bisnis. Apalagi bagi perusahaan baru alias start up, harus ada eksistensi dalam Youtube. Karena Youtube sendiri sebenarnya juga termasuk sebagai sosial media.

Nah, terkait hal ini membuat konten video untuk bisnis tidak bisa sembarangan. Modal utama kamu ialah harus konsisten. Arti konsisten sendiri sebenarnya luas. Misalnya kamu bisa membuat sebuah tagline untuk bisnis kamu itu. Sehingga setelah menonton video kamu calon pelanggan kamu akan selalu teringat dengan produk kamu itu.

"Buatlah sesuatu yang membuat orang bisa familiar dengan brand tersebut. Seperti tagline Tokopedia, 'Mulai Dulu Aja'," ungkap Wafa Taftazani, Country Manager, Strategic Partnership YouTube (Indonesia dan Malaysia) saat mengisi acara di Exabyte E-commerce Conference 2018 di Jakarta Selatan, Selasa (14/8).

youtube
Youtube dapat dijadikan media memperkenalkan produk. (Foto: Pexels/Pixabay)

Selain itu menurut Wafa konsistensi bisa dengan memiliki waktu tertentu untuk mengupload konten video kamu. Boleh saja setiap hari. Namun jika mengupload setiap minggu pelanggan kamu bisa penasaran untuk menunggu konten video kamu selanjutnya. Mereka pun akan rela hanya untuk menunggu video terbaru kamu.

"Kadang-jadwal bisa membantu juga. Misalnya upload video setiap Senin saja," tambahnya. Tidak lupa tambahkan sedikit keunikan pada konten video kamu.

video making
Jangan memaksakan terlalu membuat video, pikirkan sumber dayanya. (Foto: Pexels/Terje Sollie)

Lebih dalam, Wafa juga mengingatkan, membuat video juga tidak boleh memaksakan sumber daya. Jadi selalu usahakan sumber daya yang kamu miliki seimbang, baik itu dalam aspek waktu, pendanaan, hingga jumlah tim anggota tim kamu. "Pastikan sumber daya yang ada harus balance," ungkapnya

Dengan demikian, kamu pun bisa menyisihkan sedikit tenaga dan juga dan untuk membuat video selanjutnya. Jangan sekali-sekali membuat satu video yang benar-benar mengerahkan seluruh sumber daya. Pada akhirnya jika nyatanya video tersebut tidak bisa menggaet pelanggan, tentu saja hanya kerugian yang kamu terima.

"Lebih baik dispend dari pada bertaruh mengunakan semua resource hanya untuk satu video," pungkasnya.

Nah, bagaimana sahabat Merah Putih, sudah terpikir ingin membuat konten apa nih? (ikh)

#Bisnis Online
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Istilah B2B, B2C dan C2C yang Perlu Diketahui Gen Z dalam E-Commerce, Jangan Keliru!
Dunia e-commerce telah mengalami transformasi yang signifikan dengan munculnya berbagai model bisnis, seperti B2B (Business-to-Business), B2C (Business-to-Consumer), dan C2C (Consumer-to-Consumer).
Pradia Eggi - Kamis, 25 Januari 2024
Istilah B2B, B2C dan C2C yang Perlu Diketahui Gen Z dalam E-Commerce, Jangan Keliru!
Fun
Ternyata Ini 3 Cara Jitu Mengelola Bisnis Online yang Bisa Dicoba Gen Z
Gen Z) memiliki potensi besar untuk sukses melalui bisnis online.
Pradia Eggi - Minggu, 21 Januari 2024
Ternyata Ini 3 Cara Jitu Mengelola Bisnis Online yang Bisa Dicoba Gen Z
Fun
Metode 'Live Shopping' Masih Jadi Primadona UMKM di 2024
Live shopping telah lama diadopsi oleh UMKM.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 Januari 2024
Metode 'Live Shopping' Masih Jadi Primadona UMKM di 2024
Bagikan