Kisah Inspiratif, Uwais al-Qarni Sang Penghuni Langit

Muchammad YaniMuchammad Yani - Sabtu, 31 Desember 2016
Kisah Inspiratif, Uwais al-Qarni Sang Penghuni Langit

Foto: Ilustrasi

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Stories - Sebentar lagi kita akan menghadapi tahun yang baru. Banyak yang menyambutnya dengan suka cita, tapi ada pula yang memulai tahun 2017 dengan kesedihan.

Nah, Sahabat MP, kali ini merahputih.com ingin membagi kisah inspiratif untuk menemani kalian di akhir tahun ini. Kisah tersebut datang dari seseorang yang hidup di zaman Rasulullah bernama Uwais al-Qarni.

Yuk kita mulai saja kisahnya.

Dahulu, hiduplah seorang pemuda yang bermata biru, berambut pirang, bertubuh gagah dan kulitnya kemerah-merahan. Pria yang bernama Uwais al-Qarni adalah seorang yang ahli ibadah, jika dia bersumbah demi Allah pasti terkabul.

Namun, dibalik itu semua, Uwais adalah seseorang yang sangat miskin. Harta yang ia miliki hanyalah dua helai pakaian yang sudah kusut. Tak ada orang yang menghiraukan nasib Uwais. Pemuda dari Yaman ini sejak kecil telah menjadi yatim. Ia tidak memiliki sanak famili kecuali ibunya yang telah tua renta dan lumpuh.

Pernah suatu ketika seorang fuqoha’ di negeri Kuffah ingin mencoba dekat dengannya. Uwais pun diberi dua helai pakaian baru sebagai hadiah, tapi Uwais menolak sambil berkata:

"Aku khawatir, nanti ada orang yang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, pasti dari mencuri".

Setiap harinya ia mengais rezeki sebagai pengembala kambing. Hasilnya pun hanya cukup membiayai kehidupannya bersama sang ibu di hari itu. Jika memiliki uang lebih, ia sengaja memberikan kepada tetangga yang memiliki nasib sama dengannya.

Uwais al-Qarny memang sangat mencintai Rasulullah. Diceritakan usai perang Uhud ia mendapat kabar jika Rasulullah mendapat cedera hingga giginya patah akibat terlempar batu oleh musuhnya. Ia pun langsung segera memukul giginya hingga patah. Uwais ingin membuktikan bila ia benar-benar mencintai Rasulullah.

Hari terus berganti, keinginannya untuk bertemu Rasulullah pun tak dapat dibendung lagi. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengungkapkan keinginannya kepada sang ibu.

"Pergilah wahai anakku! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang".

Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.

Perjalanan panjang dilalui Uwais. Jarak antara Yaman menuju Madinah kurang lebih 400 kilometer. Berbagai rintangan ia lalui untuk bertemu baginda Rasul. Namun sesampainya di Madinah, ia merasa kecewa. Hal tersebut lantaran hanya bertemu putri Rasulullah, Sayyidah Fatimah binti Muhammad. Sedang orang yang ingin dijumpai tidak ada dirumah melainkan berada di medan perang.

Dalam hati, Uwais ingin sekali menunggu Rasul, namun ia terniang dengan kata-kata ibunya untuk lekas pulang. Ketaatan kepada ibunya membuat ia mengalah, Uwais pun langsung berpamitan dan hanya menitipkan salam.

Sepulang berperang, Rasulullah langsung menanyakan kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit dan sangat terkenal di langit. Mendengar perkataan baginda Rasulullah, Sayyidatina Fathimah a.s. dan para sahabatnya tertegun.

Rasulullah bersabda:
"Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya."

Sesudah itu Rasul, memandang kepada Imam Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khattab dan bersabda:
"Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do'a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi".

Tahun terus berganti, dan tak lama kemudian Nabi wafat, hingga kekhalifahan Abu Bakar telah diestafetkan kepada Khalifah Umar bin Khattab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi tentang Uwais, sang penghuni langit. Ia segera mengingatkan kepada Imam Ali untuk mencarinya bersama. Sejak saat itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, mereka berdua selalu menanyakan tentang Uwais, apakah ia turut bersama mereka.

Singkat cerita, Uwais datang bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera Umar dan Ali mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa Uwais ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, dia berdua bergegas pergi menemui Uwais.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Umar dan Ali memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan salat. Setelah mengakhiri salatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman.

Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar langsung membalikan tangan Uwais untuk memastikan sabda Rasul apakah yang ia temui benar Uwais yang dimaksud Rasul. Setelah terbukti benar Uwais langsung ditanya oleh Umar dan Ali:

"Siapakah nama saudara?".

"Abdullah", jawab Uwais.

Mendengar jawaban itu, kedua sahabat pun tertawa dan mengatakan:

"Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?".

Uwais kemudian berkata, "Nama saya Uwais al-Qarni".

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Imam Ali memohon agar Uwais berkenan mendo'akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:

"Sayalah yang harus meminta do'a kepada kalian".

Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata:

"Kami datang ke sini untuk mohon do'a dan istighfar dari anda".

Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qarni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo'a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata,

"Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi".

Nah Sahabat MP, itulah sepenggal kisah yang patut kita ambil contoh. Kisah Uwais al-Qarni mengajarkan kita bagaimana selalu merasa bersyukur atas apa yang diberikan Allah. Berbaktinya Uwais kepada orang tua juga pantas untuk kita renungi.

#Uwais Al-Qarni #Kisah Inspiratif #Kisah Hidup
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 Gandeng 5.000 UMKM Perempuan, Beri Dampak Nyata untuk Ekonomi Indonesia
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 menggandeng 5.000 UMKM perempuan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia naik berkat UMKM perempuan.
Soffi Amira - Jumat, 08 Agustus 2025
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 Gandeng 5.000 UMKM Perempuan, Beri Dampak Nyata untuk Ekonomi Indonesia
Indonesia
Kisah Penari Aura Farming yang Viral, Ternyata Anak Nasabah PNM Mekaar
Penari aura farming yang viral ternyata memiliki kisah inspiratif. Ibunya menjadi pilar utama dalam perjalanan Rayyan Arkhan Dikha.
Soffi Amira - Jumat, 11 Juli 2025
Kisah Penari Aura Farming yang Viral, Ternyata Anak Nasabah PNM Mekaar
Indonesia
Perjuangan Ibu Pedagang Serabi asal Tebing Tinggi, Menabung Belasan Tahun hingga Berangkat Haji di 2025
Kisah inspiratif pedagang serabi yang akhirnya bisa berangkat haji di 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 22 Mei 2025
Perjuangan Ibu Pedagang Serabi asal Tebing Tinggi, Menabung Belasan Tahun hingga Berangkat Haji di 2025
Indonesia
Fidya Kamalindah Atlet Taekwondo Bandung Muncul Setelah 10 Tahun: Ini Ceritanya!
Fidya Kamalindah, atlet taekwondo asal Bandung, muncul setelah 10 tahun menghilang. Bukan diculik, tapi mencari kebebasan.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 14 Maret 2025
Fidya Kamalindah Atlet Taekwondo Bandung Muncul Setelah 10 Tahun: Ini Ceritanya!
Dunia
Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan
Ikuti kisah inspiratif Richard Scolyer dalam perjuangannya melawan kanker otak.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 12 Maret 2025
Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan
Fun
BTS Jadi Inspirasi Remaja Lawan Depresi
Mereka (BTS) menemani hari-hari Ellie.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 15 Juni 2023
BTS Jadi Inspirasi Remaja Lawan Depresi
Fun
Pasangan di Inggris Terkejut Rumahnya Dipenuhi Sarang Lebah
Rumah mereka ternyata jadi istana bagi lebah.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 15 Maret 2023
Pasangan di Inggris Terkejut Rumahnya Dipenuhi Sarang Lebah
Bagikan