Kenali Dampak Buruk Penggunaan BBM RON 90 untuk Mobil LCGC
Penggunaan BBM RON 90 tidak disarankan untuk LCGC (Foto: kabaroto.com)
BANYAK orang yang menggunakan Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia. Meski harganya terbilang terjangkau yaitu di bawah Rp 200 juta, namun memiliki beragam fitur menarik bagi para konsumennya.
Sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia menjual mobil LCGC. Seperti halnya Toyota Agya, Toyota Alcya, Daihatsu Sigra dan juga Daihatsu Ayla.
Agar performa mobil tetap terjaga dengan baik selama digunakan, pabrikan menyarankan pemilik mobil harus menggunakan bahan bakar RON 92. Di sisi lain, pemerintah pun menyarankan LCGC untuk menggunakan bbm non subsidi, guna mengurangi emisi gas buang kendaraan.
Baca juga:
Alasan Masyarakat Indonesia Menyukai Mobil MPV dan SUV
Dari sisi teknis, mesin LCGC menghadirkan emisi karbon rendah. Itu artinya, bila menggunakan bahan bakar minimal RON 92, hasil pembakarannya akan lebih sempurna. Tapi kenyataanya, banyak pengguna LCGC yang masih menggunakan bahan bakar RON 90.
Seperti halnya bahan bakar Pertamina beroktan 90 yakni Pertalite yang banyak digunakan pemilik LCGC. Lebih rendahnya harga menjadi alasan pemilik mobil untuk memilih bahan bakar tersebut.
Padahal, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai rekomendasi pabrik, bisa bermasalah pada komponen mesin di kemudian hari atau dengan kata lain performa mesin bisa menurun. Hal tersebut disampaikan oleh Technical Service Division Executive Coordinator PT ADM, Bambang Supriyadi. "Efeknya itu, performa mesin jadi menurun," jelas Bambang seperti yang dikutip dari laman Kabaroto.com.
Baca juga:
Mengenal Lebih Jauh Fitur Drive Mode Pada Mobil Modern
Hal tersebut disebabkan karena sirkulasi bahan bakar berisiko cepat tersumbat. Filter bensin akan terkontaminasi kotoran dari tangki, dan sistem nozzle injector juga terhambat. Sehingga pengabutan bahan bakar tidak sempurna.
Filter bensin yang kotor juga membuat sistem penyaringan bahan bakar ke injektor menjadi rendah. Hal itu mengakibatkan semprotan nozzle jadi berkurang, dan output tenaga mesin tentunya menurun.
Pada proses tersebut, sistem pengapian menyesuaikan jenis bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Apabila ingin kerja mesin optimal, LCGC harus menggunakan Pertamax atau bahan bakar beroktan 92 lainnya. (Ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Chery J6 Tembus 5.555 Unit, Komunitas First EV Offroad Meriahkan J6 Fest Berhadiah Total Rp 150 Juta
Chery J6T Resmi Meluncur dengan Menawarkan Pengalaman Off-Road yang Lebih Dewasa, Berapa Harganya?
Buka Dealer Baru di Puri Indah, BAIC Bagi-bagi Hadiah hingga Layanan Servis Gratis!
BAIC Tancap Gas Lagi, Buka Dealer Baru di Puri Indah dengan Segudang Fasilitas Modern
Gesrek Festival 2025, Kolaborasi Musik Multi-Genre dan Komunitas Motor Besar
GSrek Indonesia Gelar The Grand Tour 2, Touring sambil Mengabdi untuk Negeri
Pelaku Pembobolan Mobil Ketua Iwakum di Menteng tak Terekam CCTV, Polisi Lakukan Olah TKP
Era Baru Audio Mobil: Nakamichi Hadirkan Inovasi Lewat Acara ‘All Things New’
Aksi Ziko Harnadi Bikin Indonesia Diecast Expo 2025 Bergemuruh, Penonton Diajak Ngedrift Bareng!
Keseruan City Ride di Semarang, Feders Gathering 2025 Ajak Komunitas Motor Matic Jelajahi Kota Lama