Juarai IFPC, Hanjani Azlia siap 'Uncover Nusantara’s Story'
Kurantaka memiliki visi untuk “Uncover Nusantara’s Story”. (Foto: merahputih.com/Ronggo)
MATANYA membelalak dan mulutnya menganga, tidak ada senyum bertengger di bibirnya. Hanjani Azlia terlalu terkejut untuk memikirkan ekspresinya saat itu. Yang ia tahu, ia berhasil memenangi Indonesia Fashion Preneur Competition (IFPC), yang menjadi bagian dari rangkaian acara Ramadan Runway di Mal Kota Kasablanka, Minggu (30/4).
“Jujur gak nyangka banget, tapi aku sebenarnya senang karena artinya aku punya kesempatan untuk ikut kelas (IFPC),” tutur Azlia selaku art director jenama fesyen Kurantaka asal Bogor.
Baca Juga:
Tidak mudah untuk Azlia bisa berdiri di atas panggung memegang sertifikat juara. Ia harus melalui tahap seleksi 60 jenama dari berbagai daerah yang kemudian disaring lagi menjadi 10 jenama teratas.
Azlia perlu melakukan presentasi dan menjadikan idenya sebagai busana nyata yang sesuai dengan tema IFPC yaitu “Flamboyant Glitch”. Untungnya, temanya senada dengan citra jenama Kurantaka yaitu eksentrik. Ia mengaku tidak perlu memerlukan waktu lama untuk brainstorming konsep keseluruhan busana yang akan ditampilkan.
“Sebenarnya, waktunya deadline-nya mepet. Aku dan partner aku, Alika Raissa sebagai creative director, brainstorming moodboard-nya secara intens sampai aku puas itu tiga hari. Sudah ada keywords desainnya harus seperti apa. Jadi, kita tinggal masukin ide, terus sketch, dan akhirnya setuju ambil desain yang ini dan ini,” cerita Azlia kepada Merah Putih.
Hasil brainstorming yang dilakukan keduanya menghasilkan ide koleksi Serpentine Dance: The Ever-Changing mengambil inspirasi dari keindahan pulau Dewata yang kerap dijadikan tempat healing anak muda. Azlia menyoroti keempat siklus bunga yang bermekaran di Bali yang diimplementasikan ke dalam busana rancangannya.
Baca Juga:
'Dazzling Mubarak' Ramadan Runway 2023 Usung Warna-Warna Cerah untuk Idul Fitri
“Koleksi kita terinspirasi dari keindahan pulau Bali yang suka dijadikan tempat healing dan untuk mencari jati diri seseorang. Ada satu koleksi kita kembangkan berdasarkan siklus bunga, ada yang meluruh, bersari, bersemi, dan merekah yang kalau divisualisasi menjadi kuncup mekar, begitu seterusnya.”
Tentunya untuk dapat merancang ide sedemikian rupa diperlukan juga bahan kain yang mendukung agar sesuai ekspektasi. “Kita juga sambil coba cari bahan yang cocok karena nanti sudah pengen desain kayak gini, tapi kalau gak ada yang cocok juga kan ribet. Kita buat ilustrasinya, kita buat technical drawing-nya, dan terakhir kita jahit.”
“Bahannya yang dipilih kebanyakan pakai katun dan untuk aksennya iridescent kita pakai kain taffeta serta detil-detil pemanisnya itu pakai plisket.”
Meski sudah berhasil merancang busana yang bukan hanya menarik mata, melainkan juga memiliki nilai bisnis berpeluang besar, Azlia menganggap ini sebagai permulaannya berkarya.
Sesuai dengan visi dan misi dari Kurantaka, Azlia memiliki semangat untuk Uncover Nusantara’s Story kepada publik melalui kemenangannya di IFPC. Ia juga berharap dapat berkolaborasi dengan komunitas lokal, baik itu pengrajin maupun nonpengrajin. (kmp)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.