Jokowi: Setop Perang, Menyengsarakan Umat Manusia dan Membahayakan Dunia!

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bereaksi atas konflik Ukraina-Rusia yang memanas sejak Kamis (24/2) waktu setempat.

Melalui akun Twitter resminya, @jokowi, Kepala Negara memberikan pesan umum terkait dampak perang. Namun, dia tidak menyebut secara rinci kepada siapa cuitan itu ditujukan.

Baca Juga

Dubes Ukraina Sebut Rusia Sudah Lakukan Propaganda Sejak Puluhan Tahun Lalu

"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," tulis Jokowi.

Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia.

— Joko Widodo (@jokowi) February 24, 2022

Pernyataan senada disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyampaikan keprihatiannya atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina, yang dilakukan oleh militer Rusia pada Kamis (24/2) waktu setempat.

"Sangat membahayakan keselamatan rakyat, serta berdampak bagi perdamaian di kawasan," katanya di Jakarta.

Faiza mengatakan, bahwa Indonesia meminta Rusia agar ditaatinya hukum internasional dan piagam PBB. Indonesia juga mengecam setiap tindakan yang melanggar wilayah teritorial dan Kedaulatan negara.

Baca Juga

Ukraina Minta Bantuan Indonesia soal Invasi Rusia

Indonesia juga, kata Faiza, semua pihak untuk tetap mengedepankan diplomasi untuk menghentikan konflik Ukraina-Rusia dan mengedepankan penyelesaian.

"Diplomasi untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian damai," papar Faiza.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) kata Faiza juga telah mengambil langkah-langkah penyelamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah Ukraina.

Menurut dia, langkah tersebut sesuai dengan rencana kontijensi pemerintah Indonesia dalam menghadapi eksalasi di konflik bersenjata.

"KBRI telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan WNI di Ukraina sesuai dengan rencana kontinjensi yang telah direncanakan," ungkapnya. (Asp)

Baca Juga

Ukraina Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Rusia