Jika Benar-Benar Dilarang di AS, TikTok Terancam Hilang dari Toko Aplikasi
 Raden Yusuf Nayamenggala - Kamis, 13 Agustus 2020
Raden Yusuf Nayamenggala - Kamis, 13 Agustus 2020 
                TikTok Terancam Hilang dari toko aplikasi (Foto: anadoluagency)
PRESIDEN AS Donald Trump belum lama ini telah menandatangani perintah eksekutif untuk melarang TikTok di AS. Bila itu terjadi, toko aplikasi yang beroperasi di AS tak boleh lagi menawarkan TikTok pada platformnya.
Pemerintah eksekutif akan melarang transaksi bisnis dengan TikTok, bila perusahaan induknya ByteDance, tidak mencapai kesepakan untuk menjualnya dalam waktu 45 hari.
Baca Juga:
Pemilu Amerika Serikat akan jadi Sasaran Peretas Tiongkok?
 
Perintah itu memang tak menjelaskan secara detail soal cakupan pelarangan, melainkan hanya menyatakan bahwa Kementerian Perdagangan Amerika Serikat akan menentukan transaksi mana saja yang akan dilarang di akhir periode 45 hari itu.
Seperti yang dilansir dari laman reuters, dalam dokumen Gedung Putih, memberikan informasi baru soal pelarangan tersebut.
Kabarnya bila benar-benar dilarang, operasi bisnis kunci TikTok di Amerika Serikat akan lumpuh, karena tak boleh lagi menawarkan aplikasinya di toko aplikasi.
"Transaksi yang dilarang dapat mencakup, misalnya, perjanjian untuk membuat aplikasi TikTok tersedia di toko aplikasi ... membeli iklan di TikTok, dan menerima persyaratan layanan untuk mengunduh aplikasi TikTok ke perangkat pengguna,” tulis dokumen tersebut seperti yang dikutip dari laman Reuters.
Baca Juga:
Twitter Berikan Label Pada Akun Pejabat Pemerintah dan Media, Ada Apa?
Sebuah sumber yang mengetahui dokumen Gedung Putih memverifikasi keasliannya. Namun TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar.
 
Beberapa pakar industri teknologi mengatakan bila TikTok sudah tak tersedia dia Google Play Store maupun Apple App Store di Amerika Serikat, maka pertumbuhan TikTok akan terhambat.
"Itu bisa membunuh TikTok di AS. Bila mereka ingin tumbuh, aturan ini akan menjadi tantangan besar," ucap ahli keamanan siber dari Center for Strategic and International Studies, James Lewis.
Lebih lanjut James menambahkan, Pemerintah AS mungkin tak bisa mencegah warga Amerika untuk mengunduh TikTok dari situs negara lain.
Sementara itu, kini ByteDance dan Microsoft dikabarkan masih dalam proses 'negosiasi' untuk menjual bisnis TikTok di Amerika Serikat. (Ryn)
Baca juga:
Twitter Terancam Didenda Rp3,6 Triliun
Bagikan
Berita Terkait
Menilik Aksi Kampung Tiktokers Kampanyekan Jersey Produk Lokal Buatan UMKM
 
                      [HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
![[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial](https://img.merahputih.com/media/d7/33/5b/d7335b9823580cd48ae7e5fdd193b46d_182x135.png) 
                      Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
 
                      Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
 
                      Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
 
                      Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
 
                      Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
 
                      Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
 
                      Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
 
                      AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
 
                      




