'Hutan Vertikal' Unik di Tengah Kota Jadi Sorotan Internasional
Bosco Verticale, Hunian unik seperti hutan yang berada di tengah kota Milan, Italia (Foto: Boeri Studio)
BOSCO Verticale merupakan kompleks perumahan unik di pusat kota Milan, Italia. Kompleks tersebut terdiri dari dua menara yang berdiri setinggi 80 dan 112 meter.
Menariknya, kompleks perumahan tersebut ditutupi tanaman dan pepohonan yang memberikan kesan menginspirasi nama mereka 'vertical forest'.
Baca Juga:
Didesain oleh tim arsitek di Boeri Studio, Bosco Verticale dirancang sebagai rumah bagi pepohonan yang menampung manusia dan burung'. Bangunan itu diresmikan pada bulan Oktober 2014, di daerah Porta Nuova Isola Milan.
Kedua menara itu memiliki total 800 pohon, 480 pohon tahap pertama dan kedua 300 pohon kecil. Selain itu, ada pula 15.000 tanaman keras dan 5.000 semak. Luasnya sekitar 30.000 meter persegi hutan dan semak belukar yang terkonsentrasi di 3.000 meter persegi tanah yang terletak di perkotaan.
Baca juga:
Konsep hutan tersebut tidak hanya sekadar pertunjukan saja, tetapi juga memiliki tujuan yang menguntungkan bagi para penghuni rumah.
"Tidak seperti fasad 'mineral' pada kaca atau batu, perisai nabati tidak memantulkan atau memperbesar sinar matahari, tetapi menyaringnya sehingga menciptakan iklim mikro internal yang ramah tanpa efek berbahaya pada lingkungan," demikian bunyi situs Boeri Studio, seperti yang dikutip dari laman odditycentral.
"Pada saat yang sama, tirai hijau mengatur kelembapan, menghasilkan oksigen dan menyerap CO2 dan mikropartikel, kombinasi karakteristik yang membawa sejumlah penghargaan penting bagi proyek ini," tambah keterangan pada situs Boeri Studio.
Kedengarannya seperti deskripsi berorientasi pemasaran yang akan digunakan studio arsitektur untuk mempromosikan karyanya. Namun, dalam kasus Bosco Verticale, klaim ini didukung oleh kesaksian penduduk yang telah tinggal di dua menara tersebut selama bertahun-tahun.
CNBC baru-baru ini menerbitkan artikel tentang pengembangan pemukiman unik tersebut, dan mengetahui bahwa vegetasi memiliki efek positif pada penduduk.
"Saya tinggal di Bosco Verticale sejak pembukaanya, rasanya saya tidak tinggal tepat di tengah-tengah kota Milan yang sibuk, di mana semuanya berjalan cukup cepat," ujar Simona Pizzi, seorang penduduk yang sudah bertahun-tahun tinggal di Bosco Verticale.
Lebih lanjut Pizzi mengungkapkan bahwa memiliki tanaman dan pohon asli tepat di teras, sangat berdampak positif bagi hidupnya. Karena tanaman tersebut menurukan suhu di musim panas dan menghasilkan iklim mikro yang menyenangkan.
Sementara pada saat musim dingin, Pizzi menggunakan lebih sedikit pemanas berkat efek rumah kaca. Lalu untuk di musim panas Pizzi mengaku menggunakan lebih sedikit AC karena udaranya lebih sejuk.
Untuk perawatannya, Bosco Verticale memiliki tim khusus pemanjat arborist yang setahun sekali membersihkan tanaman. Yakni mereka turun dari atap dua menara dengan menggunakan teknik pendakian gunung, untuk melakukan pemangkasan, pemeliharaan rutin atau substansi apapun yang diperlukan oleh tanaman.
Sementara untuk irigasi bangunan tersebut dilakukan terpusat, dengan tanaman yang terus dipantau oleh sistem digital serta otomatis.
Beberapa tahun setelah peresmiannya, Bosco Verticale di Milan juga menjadi rumah bagi sejumlah serangga hewan, termasuk sekitar 1.600 spesimen burung dan kupu-kupu, yang semuanya hidup harmonis dengan manusia. (Ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kemenag Tegaskan Tidak Ada Larangan Istirahat di Masjid, Tapi Pengelola Wajib Pasang CCTV Biar Aman
Tragedi Masjid Sibolga: Kemenag Murka Rumah Ibadah Diubah Jadi Arena Kekerasan, Program Inklusif Terancam Gagal Gara-Gara Aksi Para Pelaku
A2O MAY Merilis "PAPARAZZI ARRIVE" dengan Synth Sirene dan Beat Dubstep yang Bikin Candu Generasi Muda
Raisa Tumpahkan Kekecewaan Dalam Lirik Lagu 'Terserah'
Kalya Islamadina Rilis EP Perdana “Orange”, Ungkap Cinta Lewat Kejujuran
Bekantan Berjubah di Artwork 'Pandir Wara', Primitive Monkey Noose Rilis Single Paling Satir Agar Melek Soal Kepalsuan Hidup
Falaci Bawa Virus Electronic Groove dan Rock yang Catchy Lewar 'prototype (demo)'
Bilal Indrajaya Ajak Menyelami Kenangan Manis dan Realitas Pahit Perpisahan di ‘Akhir Pekan yang Hilang’
Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
Awas Baper Maksimal! Henry Moodie Bongkar Habis 'Kekacauan Batin' dan Kisah Patah Hati Terbaik Dalam Album Debut 'Mood Swings'