[Hoaks atau Fakta]: Ventilator dan Obat Ivermectin Melimpah, Indonesia Tidak Perlu Lockdown
PPKM Darurat di Jakarta. (Foto: MP/Ponco)
MerahPutih.com - Beredar sebuah narasi yang diunggah pada grup Facebook Komunitas Gojek Bandung oleh akun R?ku??? S?nn?n (https://www.facebook.com/sinichi.kitaro) yang mengatakan Indonesia seharusnya tidak perlu untuk melakukan lockdown pada 3-4 bulan ke depan. Karena ketersediaan ventilator sudah cukup memadai, obat ivermectin sudah akan diproduksi massal dan warga yang sudah mendapatkan vaksin presentasenya sudah lumayan.
Facebook
https://archive.fo/rvUKJ
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Akhirnya Kejadian, 30 Jenazah COVID-19 Diangkut Truk Pemprov DKI
= = = =
NARASI:
(Narasi diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia)
“Seharusnya…3-4 bulan ke depan tidak perlu yang namanya lockdown…alasannya…
Ketersediaan ventilator cukup memadai
Obat Ivermectin sudah akan diproduksi massal
Warga yang di vaksin presentasenya sdh lumayan…
Terlalu sering lockdown malah menghancurkan ekonomi, terutama masyarakat yg pendapatannya pas2an…”
FAKTA
Dengan melonjaknya pasien COVID-19 saat ini, banyak rumah sakit yang tidak dapat menerima pasien COVID-19 karena ruang isolasi yang penuh dan kekurangan ventilator.
Beberapa kota dan rumah sakit di Indonesia yang kekurangan ventilator yakni rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta, rumah sakit rujukan di Surabaya, dan rumah sakit di Yogyakarta. Hingga saat ini (Senin (5/7), angka pasien terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia sebanyak 2.256.851.
Di samping itu, obat Ivermectin yang akan dijadikan sebagai obat terapi Covid-19 saat ini masih dalam tahap uji klinis. Jika sudah terbukti Ivermectin dapat dijadikan sebagai obat terapi Covid-19, Ivermectin siap diproduksi massal.
Ivermectin sendiri sebelumnya sudah digunakan sebagai obat anti parasit cacing. Namun, untuk dapat digunakan sebagai obat terapi Covid-19 masih dalam tahap uji klinis.
KESIMPULAN
Dengan demikian, narasi yang diunggah pada grup Facebook Komunitas Gojek Bandung oleh akun R?ku??? S?nn?n tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan. (Asp)
Baca Juga:
[Hoaks atau Fakta]: Urus SIM dan SKCK Wajib Bawa Sertifikat Vaksinasi COVID-19
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] Luhut Kasih Peringatan Keras untuk Menkeu Purbaya: Jangan Sombong kalau Berbicara, Harus Tiru Jokowi!
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Siapkan Dekrit untuk Membubarkan DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Kebijakannya Dianggap Ngawur, Prabowo Copot Bahlil jadi Jabatan Menteri ESDM
[HOAKS atau FAKTA] : Kabar Gembira dari Menkeu Purbaya, Pemerintah akan Lunasi Utang Rakyat yang di Bawah Rp 5 Juta
[HOAKS atau FAKTA]: Nampan Progam MBG Mengandung Lemak Babi
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tidak Takut Ditembak atau Diracun seperti Munir
[HOAKS Atau FAKTA] : Menteri Purbaya Pekerjakan Hacker Susupi Mafia Penyimpan Uang Hasil Korupsi
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Minta Izin ke Rakyat untuk Menyewa Hacker Bobol Data Anggaran di DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua MPR Ahmad Muzani Baca Pantun Sebut Wakil Presiden Fufufafa