[Hoaks Atau Fakta]: Seorang Ayah Aniaya Anak Karena Pakai Hijab
Hoaks Anak disiksa orang tua di Lampung. (Foto: Mafindo).
MerahPutih.com - Akun Dede Wulandari (fb.com/dede.wulandari.946) mengunggah sebuah gambar dengan sebagian narasi sebagai berikut:
“HEBOH DI KOTA LAMPUNG TEPATNYA DIMETRO BERAKHIR TRAGIS SEORANG AYAH MELARANG ANAKNYA BERHIJAB..”
Gambar menampakkan seorang pria memukuli dan menyeret anak kecil yang berbaring di tanah.
Baca Juga:
Bodetabek Disesaki Warga Jakarta Pencari Hiburan, Wagub DKI: Itu Konsekuensi
FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6, klaim adanya kejadian heboh di Kota Lampung dimana soerang ayah melarang anaknya berhijab dan berakhir tragis adalah klaim yang salah.
Faktanya, kejadian di foto itu bukan di Lampung dan tidak terkait dengan hijab. Kejadian di foto itu adalah seorang pria bernama Wei yang memukul anaknya, peristiwa tersebut terjadi di Kota Ya Long, Goangxi, China pada Februari 2018 karena putrinya menolak untuk pulang dan bersekolah.
Gambar yang sama, dimuat di artikel berita berjudul “Pria Ini Pukuli lalu Seret Anak Perempuannya Pakai Sepeda Motor” yang dimuat di situs Kompas.com pada 1 Maret 2018.
Berikut kutipan artikel tersebut:
“BEIJING, KOMPAS.com – Seorang anak perempuan berusia 10 tahun dihajar oleh ayahnya lalu diikat di belakang sepeda motor dan diseret.
Peristiwa mengenaskan ini terekam dalam kamera video yang kemudian diunggah ke media sosial. Dalam video itu terlihat seorang pria yang kemudian diketahui bermarga Wei (38) memukuli anak perempuannya. Wei memukuli bokong, punggung, dan kepala putrinya dengan menggunakan sebatang kayu. Anak perempuan itu terdengar menjerit kesakitan tetapi tak ada orang yang menghentikan kebrutalan Wei.
Tak puas memukuli anaknya, Wei kemudian menyeretnya lalu mengikatnya di belakang sepeda motornya. Wei kemudian menyeret putrinya itu di sepanjang jalan yang berbatu. Video itu diyakini diambil di kota Ya Long, wilayah otonomi Da Hua Yao di provinsi Guangxi, China pada Rabu (28/2/2018).
Dengan cepat video itu menyebar di media sosial hingga dilihat polisi setempat pada pukul 15.30 di hari yang sama.
Menurut pernyataan resmi kepolisian, mereka langsung melakukan pencarian dan menemukan Wei dan putrinya berada di sebuah pasar. Polisi kemudian menangkap Wei dan menjeratnya dengan dakwaan melakukan penyiksaan terhadap anak.
Sementara, anak perempuan itu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan atas luka-luka di tubuhnya.
Dalam pemeriksaan, Wei mengatakan, dia pergi ke kediaman kerabatnya untuk menjemput putrinya dan mengantar dia ke sekolah. Namun, saat putrinya menolak untuk pulang dan bersekolah dia naik pitam dan memukuli anak itu. Demikian dikabarkan harian Beijing News.”
KESIMPULAN
BUKAN di Lampung dan tidak terkait dengan hijab. Kejadian di foto itu adalah seorang pria bernama Wei yang memukul anaknya, peristiwa tersebut terjadi di Kota Ya Long, Goangxi, China pada Februari 2018 karena putrinya menolak untuk pulang dan bersekolah. (Knu).
Baca Juga:
Pandemi Bikin Jam Tidur Terbalik? Perbaiki dengan 3 Cara Ini
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: PSSI Resmi Tunjuk Roberto Mancini Jadi Pelatih Timnas Indonesia Gantikan Patrick Kluivert
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
[HOAKS atau FAKTA] Luhut Kasih Peringatan Keras untuk Menkeu Purbaya: Jangan Sombong kalau Berbicara, Harus Tiru Jokowi!
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Siapkan Dekrit untuk Membubarkan DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Kebijakannya Dianggap Ngawur, Prabowo Copot Bahlil jadi Jabatan Menteri ESDM
[HOAKS atau FAKTA] : Kabar Gembira dari Menkeu Purbaya, Pemerintah akan Lunasi Utang Rakyat yang di Bawah Rp 5 Juta
[HOAKS atau FAKTA]: Nampan Progam MBG Mengandung Lemak Babi
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tidak Takut Ditembak atau Diracun seperti Munir
[HOAKS Atau FAKTA] : Menteri Purbaya Pekerjakan Hacker Susupi Mafia Penyimpan Uang Hasil Korupsi