[HOAKS atau FAKTA]: Seorang Anak di Inggris Meninggal karena Divaksin COVID-19
Tangkapan layar media sosial soal hoaks seorang anak di Inggris meninggal karena divaksin COVID-19. (Foto: MP/Turnbackhoax.id)
MerahPutih.com - Beredar sebuah video di media sosial berdurasi enam menit yang menunjukkan seorang pria melaporkan kasus pembunuhan seorang anak sekolah berusia 17 tahun di Inggris. Anak itu telah meninggal setelah menerima vaksin COVID-19.
Video tersebut telah tersebar di beberapa saluran media sosial seperti Facebook dan Twitter.
Baca Juga:
Isi video tersebut menunjukkan seorang pria sedang berbicara di depan sebuah gedung, menceritakan sebuah pembunuhan, pembunuhan Adam Ali dari sekolah Alderbrook di Solihull yang telah dibunuh oleh vaksin.
Dalam unggahan terpisah, pengguna lain juga membagikan tangkapan layar yang menuduh sekolah Ali telah memberi tahu orang tua bahwa siswa kelas enam telah meninggal karena serangan jantung seminggu setelah mengambil vaksin (https://archive.md/ctRRf).
Sumber: Facebook
https://bit.ly/3pAEVj6
https://turnbackhoax.id/wp-content/uploads/2021/10/SALAH-Seorang-Anak-Meninggal-Setelah-Divaksinasi-Covid-19.pdf
Baca Juga:
[Hoaks atau Fakta]: Vaksin AstraZeneca Dibuat Satu Tahun Sebelum Pandemi
NARASI:
“Poor kid that’s died already . This needs to stop. They didn’t tell you on the news though did they. !”
“Anak malang yang sudah meninggal. Ini harus dihentikan (vaksin). Mereka tidak memberi tahu Anda di berita, kan. !”
FAKTA:
Setelah ditelusuri Mafindo, informasi tersebut salah.
Dilansir dari Reuters Fact Check, Alderbrook School menyarankan pihak Reuters meminta konfirmasi kepada pihak otoritas kesehatan setempat dan ditemukan informasi bahwa Ali tidak menerima vaksin COVID-19 sebelum kematiannya.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa Adam tidak mendapatkan vaksinasi COVID-19. Penyebab kematiannya sampai saat ini belum diketahui,” kata juru bicara program vaksinasi Birmingham dan Solihull, yang dikelola di University Hospitals Birmingham NHS Foundation Trust.
Baca Juga:
[Hoaks atau Fakta]: Warteg Rugi Setelah Dikunjungi Anies
KESIMPULAN:
Dengan demikian, klaim pembunuhan seorang anak setelah divaksin COVID-19 merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA] Anies Teken Kontrak dengan Al Khathath
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Surat sudah di Tangan DPR, Wapres Gibran Resmi Dimakzulkan dari Jabatannya
[HOAKS atau FAKTA]: PSSI Resmi Tunjuk Roberto Mancini Jadi Pelatih Timnas Indonesia Gantikan Patrick Kluivert
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
[HOAKS atau FAKTA] Luhut Kasih Peringatan Keras untuk Menkeu Purbaya: Jangan Sombong kalau Berbicara, Harus Tiru Jokowi!
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Siapkan Dekrit untuk Membubarkan DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Kebijakannya Dianggap Ngawur, Prabowo Copot Bahlil jadi Jabatan Menteri ESDM
[HOAKS atau FAKTA] : Kabar Gembira dari Menkeu Purbaya, Pemerintah akan Lunasi Utang Rakyat yang di Bawah Rp 5 Juta
[HOAKS atau FAKTA]: Nampan Progam MBG Mengandung Lemak Babi
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tidak Takut Ditembak atau Diracun seperti Munir