[HOAKS atau FAKTA]: Akhirnya, Dunia Menyetujui Vaksin Nusantara Buatan Terawan

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 23 Juli 2021
[HOAKS atau FAKTA]: Akhirnya, Dunia Menyetujui Vaksin Nusantara Buatan Terawan

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan keterangan pers seusai meninjau RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Beredar sebuah informasi yang mengklaim bahwa dunia sudah menyetujui Vaksin Nusantara. Vaksin tersebut berbasis Dendrintic Cell Vaccine Immunotherapy, yang diklaim dapat melawan COVID-19.

Dalam video tersebut mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menyampaikan jurnal yang menjadi acuan pengembangan Vaksin Nusantara gagasannya menyatakan Dendrintic Cell Vaccine Immunotherapy bisa melawan SARS-Cov-2 dan dunia sudah menyetujui vaksin tersebut menjadi awal dari berakhirnya COVID-19.

Baca Juga

Diserang Hoaks Lumpuh karena Corona, Ini Kata Gibran

Narasi:

AKHIRNYA!! DUNIA SETUJUI VAKSIN NUSANTARA, DOKTER TERAWAN TERDEPAN BERHASIL SELAMATKAN DUNIA”

“Kita sudah punya teknologinya kita tinggal ngembangkannya dan kita bisa menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan Dendritic Cell Vaccine Immunotherapy yang dunia juga sudah menyetujui menjadi, atau menghipotesiskan untuk menjadi the beginning of the end, mulai untuk mengakhiri Covid-19. SARS-Cov-2 artinya apa? Artinya kita bisa menyesuaikan kapan saja mau mutasi kayak apa bisa kita sesuaikan.

Dampaknya ketahanan kesehatan nasional menghadapi pandemi ini bisa kita atasi dengan membuat imunitas yang baik buat setiap warga negara. Sekarang di seluruh dunia sedang membicarakannya termasuk terakhir dari New York dan sebagainya karena di Elsevier sudah terbit jurnal Pubmed, itu isinya adalah Dendritic Cell Vaccine Immunotherapy atau vaksin Nusantara, the beginning of the end, cancer and COVID-19.

Dunia sepakat punya hipotesis bahwa yang akan menyelesaikan hal ini termasuk COVID-19 adalah Dendritic Cell vaksin Immunotherapy atau Vaksin Nusantara. Tadi kita bisa melihat apa yang sudah dipaparkan oleh narasumber, dokter Joni, begitu gamblang. Bagaimana perbedaan antara konvensional vaksin, dengan vaksin yang berbasis Dendritic Cell atau yang kita sebut intervensional dan sebagainya.”

Cek fakta:

Setelah ditelusuri Mafindo, klaim tersebut salah. Faktanya tidak ada sumber yang kredibel bahwa dunia sudah menyetujui Vaksin Nusantara. Kemudian, jurnal yang dijadikan landasan pengembangan Vaksin Nusantara tersebut baru berupa hipotesa.

Jurnal tersebut berisikan hipotesa terhadap kemungkinan terdapat efektivitas melawan Virus Corona, bukan jurnal yang melaporkan hasil penelitian.

Peneliti vaksin dan doktor di bidang Biokimia dan Biologi Molekuler di Universitas Adelaide Australia, dr. Ines Atmosukarto melalui Kompas.com menjelaskan bahwa jurnal yang sudah dipublikasi bukan berarti valid sepenuhnya dan tidak bisa dijadikan alasan suatu jurnal terpublikasi sebagai validasi mutlak.

Foto: Mafindo

Ia juga menyatakan bahwa jurnal yang dijadikan acuan pengembangan Vaksin Nusantara tersebut bukan jurnal acuan untuk pelaporan penelitian vaksin, “Jadi sifatnya spekulatif tidak didukung pembuktian,” kata dr. Ines melalui Kompas.com.

Dilansir dari Klikdokter.com, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti menjelaskan bahwa Dendrintic Cell Vaccine sendiri dimanfaatkan untuk memicu respons imun terhadap sel kanker, sel ini memiliki tugas terhadap respons imun adaptif dan berperan menjaga sistem kekebalan tubuh.

Terkait efektivitasnya untuk penanganan COVID-19 belum bisa dipastikan, baru sekedar hipotesa kemungkinan dapat menyembuhkan pasien terinfeksi Virus Corona.

Kesimpulan:

Dengan demikian klaim Dendritic Cell Vaccine Immunotherapy atau Vaksin Nusantara disetujui dunia merupakan hoaks, dengan kategori Konten yang Menyesatkan. (Knu)

Baca Juga

[HOAKS atau FAKTA] Singapura Negara Pertama yang Lakukan Otopsi Jenazah COVID-19

##HOAKS/FAKTA
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Program pengirima 10 juta WNI ke Jepang ini disebut-sebut bakal berlangsung setidaknya lima tahun kedepan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN
Sebuah kabar beredar di media sosial bahwa Gibran meminta ormas meminta sedekah demi membantu pemerintah membangun Ibu kota Nusantara (IKN).
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Video tersebut merupakan momen ketika Sri Mulyani bersilaturahmi ke rumah Jokowi pada saat Lebaran 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Rocky Gerung resmi jadi juru bicara Presiden Prabowo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
Mahfud MD membantah pelantikan.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
PBB menemukan anggota dewan terlibat dalam korupsi.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
BEM UI tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
emerintah Malaysia menyebut persoalan Ambalat akan diselesaikan melalui jalur diplomatik, hukum, dan teknis forum penetapan batas maritim.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat Karena Tak Bisa Membubarkan DPR
Unggahan dengan narasi Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat telah mendapatkan sekitar 73.600 tanda suka, 2.500-an komentar, dan dibagikan ulang 2.200-an ribu kali.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat Karena Tak Bisa Membubarkan DPR
Bagikan