Gerindra Sebut Pemerintah Abai, Jumawa dan Tak Kapabel Tangani Pandemi Corona

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 19 Maret 2020
Gerindra Sebut Pemerintah Abai, Jumawa dan Tak Kapabel Tangani Pandemi Corona

Ilustrasi - Bahaya virus corona yang mematikan. ANTARA/Shutterstock/am.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon menilai pemerintah terkesan jumawa dan yakin virus Corona ini tak masuk ke Indonesia.

"Pemerintah abai, jumawa dan tak kapabel tangani pandemi ini. Harusnya 100 persen rakyat selamat," kata Fadli dalam keterangannya, Kamis (19/3).

Baca Juga:

Tetap Gelar Kongres, Anies Sarankan Partai Demokrat Bawa Dokter

Banyaknya korban penderita corona di tanah air tak lepas dari kurang sigapnya pemerintah dalam mencegah terjadinya wabah tersebut.

"Kalau tidak mematikan kenapa banyak yang meninggal. Ini karena kita tak siap dengan rumah sakit dan pelayanan kesehatan masyarakat," jelasnya.

Ia lantas mengomentari pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menyebut virus corona bukanlah penyakit yang memiliki tingkat kematian tinggi bagi penderitanya ketimbang virus lain.

"Kalau tidak mematikan kenapa banyak yang meninggal (19 korban)," tulis Fadli .

Fadli mencontohkan dominasi pemerintah pusat dalam menangani corona. Sehingga semua pemerintah daerah harus berkoordinasi dan menunggu instruksi dari atas. Ia menyebut, jika di negara federal seperti Amerika Serikat, negara bagian bisa memutuskan sendiri soal ini.

"Di kita, pemerintah pusat dominan tapi lamban serta tak punya strategi," imbuh Fadli.

Vaksin corona dikembangkan (Ant)

Ia menduga, tak dilakukannya langkah lockdwon karena jumlah penderita corona di Indonesia dianggap 'belum parah'.

"Maka tak jadi lockdown mungkin nunggu sampai parah seperti Italia? Jadi kalau keadaan buruk yang salah pemerintah pusat bukan provinsi," sebut Fadli.

Mendagri Tito Karnavian sempat menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik menghadapi wabah virus corona, karena tingkat fatalitas atau kematian akibat virus ini tidak terlalu berbahaya atau tinggi.

"Saya kira masyarakat tidak perlu panik, coronavirus disease itu bukan penyakit yang prevalensi fatalitas atau mematikannya sangat berbahaya sekali. Jadi jangan jadi momok,” ungkap Tito Karnavian usai bertemu Gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/3).

Baca Juga:

Buka Riwayat Perjalanan Pasien Corona Hanya Ciptakan Kepanikan di Masyarakat

Menurut Tito, sejauh ini ada banyak kasus yang membuktikan jika korona tidak menakutkan. Bahkan, pasien positif korona yang sembuh lebih banyak ketimbang meninggal.

"Banyak case menunjukkan bahwa banyak yang sembuh dengan sendirinya ketika daya tahan tubuh memang kuat," ujar mantan Kapolri itu. (Knu)

#Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Indonesia
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Pemerintah secara resmi mengumumkan pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Mula Akmal - Jumat, 30 Desember 2022
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Bagikan