Ganti Status dari Diurnal Menjadi Nokturnal atau Sebaliknya, Mana Lebih Baik?

TEMAN-temanmu mungkin ada yang memiliki kecenderungan aktif beraktivitas pada malam hari atau nokturnal. Dan sebaliknya, ada pula teman yang memang lebih aktif pada pagi hingga siang atau biasa disebut diurnal. Lalu, pernahkah kamu mempertanyakan kenapa perbedaan itu bisa terjadi? Dan manakah yang terbaik?

Baca juga:

Yuk, Ganti Status ke Vaksin Booster Kedua

Pergantian status dari mereka yang biasanya diurnal menjadi nokturnal juga kaprah terjadi. Banyak alasan di baliknya. Mulai dari waktu pekerjaan yang baru dilakoni, kebutuhan waktu kreativitas otak, hingga menginginkan suasana yang berbeda.

Lifehack.org menyebutkan bahwa terdapat penelitian yang menunjukkan mayoritas orang yang begadang dan tidur dalam jadwal yang teratur bisa lebih cerdas dibandingkan orang yang sering bangun pagi. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh para nokturnal atau manusia malam, antara lain:

1. Kreatif

Menurut pakar tidur Jim Horne, orang yang sering begadang memiliki peluang besar untuk menjadi penyair, seniman, dan penemu sukses di mana semua pekerjaan mereka membutuhkan cara berpikir yang tak biasa.

2. Memiliki Stamina Mental Lebih Baik

Para peneliti di University of Liege di Belgia pernah merekrut 16 orang yang terbiasa bangun pagi dan 15 orang yang terbiasa begadang. Semua partisipan tersebut diminta untuk tidak tidur pada jadwal tidur rutin mereka.

Lalu kedua grup tersebut diberi tes kewaspadaan mental dua kali: pada 1,5 jam setelah bangun tidur dan pada 10,5 jam setelah bangun tidur.

Kedua grup tersebut dapat menyelesaikan tes pertama dengan baik. Namun, pada hasil tes kedua, pada grup orang yang terbiasa begadang, hasil mereka menunjukkan 6% lebih baik dibandingkan grup orang yang terbiasa bangun pagi. Dengan kata lain, orang yang terbiasa begadang bisa makin fokus setelah terjaga dalam waktu yang lama.

3. Punya kemampuan penataran lebih baik

Sebuah penelitian dari University of Madrid menguji ragam kecakapan dari 1.000 remaja. Hasilnya mereka yang cenderung suka begadang mendapat skor tertinggi bagian penalaran induktif tes tersebut.

Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.

Di balik kelebihan nokturnal, ada beberapa dampak buruk yang dirasakan bagi mereka yang senang beraktivitas di malam hari. Seperti lebih mudah lelah di siang hari, bisa berdampak obesitas hingga sulitnya beraktivitas di waktu normal.

Baca juga:

Danau Toba Ganti Status jadi Venue Ajang Kejuaraan Dunia F1 Powerboat

Selain itu, menjadi diurnal atau manusia siang memiliki sejumlah kelebihan. Peneliti dari Masscachusetts General Hospital pernah melakukan sebuah penelitian dengan memeriksa informasi genetik setiap individu untuk menentukan hubungan antara genetik, waktu bangun tidur yang mereka sukai, dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan kesehatan mereka.

Hasil studi menunjukkan, orang dengan kebiasaan bangun pagi memiliki kesehatan mental yang lebih baik, indeks massa tubuh yang stabil, serta memiliki risiko penyakit kronis lebih kecil.

Pergantian status dari diurnal (manusia pagi) ke nokturnal (manusia malam), dan sebaliknya, banyak dialami oleh kaum pekerja, terutama di industri kreatif.

Pergantian itu memiliki dampak positif dan negatif, seperti pedang bermata dua. Apa pun pilihannya, kamu harus selalu memahami batas dari pikiran dan tubuhmu, pilihlah yang menurutmu sangat baik untuk kebutuhan saat itu. (Far)

Baca juga:

Ganti Status Gaya Hidup agar Hemat di Akhir Bulan