Fashion Show Ditunda, Dior Buat Miniatur Koleksi Adibusana
Koleksi adibusana untuk musim panas 2020. (Foto The Straits Times)
PANDEMI COVID-19 tidak membuat Direktur Kreatif Dior, Maria Grazia Chiuri berhenti membuat hal baru. Pelariannya diberikan untuk membuat karya seni berupa miniatur koleksi adibusana Dior musim gugur atau musim dingin 2020.
Mengutip laman Women Wear Daily, koleksi miniatur adibusana ini diilhami oleh tokoh-tokoh perempuan surealis, seperti Dora Maar, Leonora Carrington, dan Lee Miller. Chiuri juga menampilkan busana dalam skala ini yang dikenakan pada manekin seukuran boneka Barbie dan di tata dengan setting menyerupai markas Dior di Avenue Montaigne, Paris.
“Berpikr tentang kreativitas, bermimpi, sangat bagus, karena itu memberikanmu harapan untuk masa depan. Saya pikir seni sangat penting saat ini,” ujar Chiuri.
Baca juga:
Pandemi COVID-19 membuat pertunjukan busana adibusana secara fisik dibatalkan, sehingga Chiuri kemudian memutuskan untuk membuat koleksi miniatur supaya mudah dibawa dan ditampilkan di mana saja.
“Selama lockdown, saya melihat banyak artikel tentang dunia digital, tetapi jujur, fesyen tidak hanya digital. Ini bukan sesuatu yang hanya bisa dilihat. Kamu harus menyentuhnya, dan melihat pengerjaan, terutama dalam adibusana,” paparnya.
Baca juga:
Miniatur ini juga terinspirasi dari film pendek garapan sutradara Matteo Garrone yang berjudul The Dior Myth. Film ini membawa penonton untuk menyaksikan makhluk dongeng seperti sirene, nimfa, faun, dan seorang wanit yang muncul dari kulit raksasa. Gambar tersebut mengingatkan film fantasi Tale of Tales di 2015 silam.
Konsep unik ini terinspirasi dari Theatre de la Mode, yakni teater keliling busana miniatur yang dirancang oleh Chambre Syndicale de la Couture Parisienne setelah Perang Dunia II untuk menghidupkan kembali industri yang rusak akibat perang.
Dior Haute Couture Ateliers membuat dua set dari 37 koleksi pakaian, masing-masing memiliki versi miniatur dengan ukuran 40 persen dari ukuran aslinya.
“Semua gaun miniatur ini benar-benar gaun adibusana. Kami membuatnya dalam proporsi nyata dengan tekstil asli, dengan keahlian nyata,” kata Chiuri.
Ini bukan pertama kalinya Chiuri menggarap tema surealis. Koleksi adibusana musim seminya di 2018 menampilkan pola Op Art dan konstruksi seperti kandang. Tetapi kali ini, ia berfokus pada esensi sekelompok perempuan yang digambarkan sebagai modern, mandiri, dan transgresif. (and)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal