BMKG Minta Masyarakat Pesisir Waspada Banjir Rob saat Lebaran


Tangkapan layar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (kiri) dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (4/4/2203). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
MerahPutih.com - Beberapa wilayah pesisir Indonesia berpotensi mengalami banjir pesisir (rob) pada periode Lebaran 2023.
"Perlu diwaspadai potensi banjir rob yang berpeluang terjadi pada 22-25 April 2023 di beberapa wilayah pesisir di Indonesia," ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (4/4).
Ia menyebutkan, wilayah pesisir Indonesia yang berpotensi banjir rob di antaranya pesisir Banten, pesisir utara Pantura seperti pesisir utara DKI Jakarta, pesisir Jawa Tengah, dan pesisir Jawa Timur, yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pesisir dan bongkar muat barang serta penumpang.
Baca Juga:
Pj Heru Klaim Sodetan Ciliwung ke BKT Kurangi Banjir Radius 200 Hektare
Ia menambahkan bahwa perlu diwaspadai juga pasang surut di Tanjung Priok pada periode tanggal 22-24 April 2023 dengan nilai pasang maksimum 0,4 meter. Kemudian di Ciwandan, Banten, dengan nilai pasang maksimum 0,3 meter pada 22-25 April 2023.
Selain itu, di Banyuwangi dengan nilai pasang sampai 0,9 meter meter pada 22 April 2023, dan di Tanjung Perak dengan nilai pasang sampai 1 meter pada 20-25 April 2023.
Tidak hanya di Pulau Jawa, Dwikorita juga menyebutkan wilayah yang berpotensi banjir rob terutama di pesisir Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, pesisir Utara Papua, dan pesisir Papua Selatan.
"Untuk mengantisipasi hal tersebut kami sudah mulai berkoordinasi terutama untuk memitigasi cuaca ekstrem yaitu dengan BNPB, Kementerian Perhubungan, BRIN, Kementerian PUPR," katanya, seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
2 Ruas Jalan dan 7 RT Diterjang Banjir
Dwikorita menambahkan, pihaknya akan terus menggencarkan sosialisasi tentang peringatan dini berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD, Basarnas, dan pihak terkait lainnya.
Sementara untuk penerbangan, Dwikorita mengatakan, prakiraan potensi tutupan awan konvektif untuk penerbangan yang perlu diwaspadai pada April yakni kondisi awan kumulonimbus di wilayah Laut Andaman Samudra Hindia sebelah barat Sumatera hingga selatan, Pulau Jawa, Laut Natuna, Laut Jawa, Selat Makassar, serta pesisir Utara Papua Barat hingga Papua dan Laut Arafura.
"Kami akan terus update prakiraan ini karena kondisinya sangat dinamis sehingga kami harus terus meng-update sampai enam jam sebelum kejadian," tuturnya. (*)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Pj Heru Budi Gelapkan Bantuan Korban Banjir
Bagikan
Berita Terkait
Bibit Siklon 90W dan 94W Picu Cuaca Buruk, Ini Peringatan BMKG untuk Masyarakat Pesisir dan Nelayan di Seluruh Indonesia

Warga Kota Medan Diingatkan untuk Mewaspadai Banjir Pesisir 21-27 September

Bibit Siklon Tropis 99W Terpantau di laut Filipina, Pengaruhi Hujan di Indonesia

BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia

Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data

Kamis (18/9) Sore, DKI Jakarta Diprakirakan Diguyur Hujan

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Prakiraan Cuaca Jakarta, 17 September 2025: Mayoritas Wilayah Bakal Diguyur Hujan pada Malam Hari

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya

Prakiraan Cuaca Jakarta, 16 September 2025: Mayoritas Wilayah Bakal Diguyur Hujan Disertai Petir pada Malam Hari
