Antisipasi Jadi Klaster COVID-19, Pengungsi Banjir Bekasi Bakal Dites Swab

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 22 Februari 2021
Antisipasi Jadi Klaster COVID-19, Pengungsi Banjir Bekasi Bakal Dites Swab

Banjir mulai surut di Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Senin (22/2/2021) pukul 09.00 WIB. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ribuan warga korban tanggul jebol Citarum di Pebayuran, Kabupaten Bekasi, dievakuasi ke tempat pengungsian. Para korban banjir tersebut diswab tes untuk mencegah penularan COVID-19.

"Prinsip bagi yang bergejala kita lakukan intervensi kuratif, kita testing dan tracing agar tidak meluas kalau ada," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran kepada wartawan di Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Senin (22/2).

Baca Juga

Mensos Risma Serahkan Bantuan Senilai Rp200 Juta untuk Korban Banjir Bekasi

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman mengatakan, tenda pengungsian disebar di banyak titik untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Ada 16 titik pengungsian agar nggak menumpuk, ada 8.000 yang sudah masuk pengungsian," ujar Dudung.

Dudung mengatakan, para pengungsi diberikan imbauan agar tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di tenda pengungsian.

"Ya tetap kita tekankan kepada mereka agar jaga jarak, prokes tetap kita laksanakan," imbuh Dudung.

Di samping itu, jajaran TNI-Polri juga membagikan masker kepada warga di tenda pengungsian. Hal ini untuk memastikan para pengungsi tetap mengenakan masker untuk mencegah timbulnya klaster Corona.

"Tadi saya dan Pak Kapolda bagi-bagi masker, tenaga kesehatan juga disiapkan dari Polda, Kodam Jaya, Dinkes, dari Pemda ini akan dikirim lagi tenda dengan tenaga medis dari Kesdam Jaya," lanjutnya.

Sementara itu, jajaran TNI-Polri dan Basarnas juga terus melakukan proses evakuasi korban yang terdampak tanggul jebol Citarum ini.

Pangdam mengakui ada beberapa warga yang enggan dievakuasi karena memilih menjaga hartanya. Meski begitu, TNI-Polisi tetap mengupayakan evakuasi para wanita dan anak-anak yang rentan.

"Khusus ibu-ibu dan anak kecil kita evakuasi. Kalau ada yang nunggu hartanya kita tetap kirimkan bantuan melalui LCR," imbuh Dudung.

Warga melintasi banjir di perumahan Pondok Hijau Permai, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/2/2021). Menurut warga, banjir setinggi 20 cm hingga 1 meter tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.
Warga melintasi banjir di perumahan Pondok Hijau Permai, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/2/2021). Menurut warga, banjir setinggi 20 cm hingga 1 meter tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww

Warga kampung Babakan Banten, Desa Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran, Bekasi, sebelumnya terjebak banjir akibat tanggul Sungai Citarum jebol.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menurunkan tim gabungan untuk mengevakuasi para warga.

Ada empat desa di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi yang terdampak tanggul jebol yaitu Desa Sukaurip, Karangsegar, Bantasari, dan Sumber Urip. Banjir mengakibatkan 5 unit rumah hanyut, tinggi air dilaporkan menapai 100-250 cm.

"Akibat jebolnya Sungai Citarum sepanjang ±50 meter mengakibatkan banjir pada Minggu, 21 Februari 2021, pukul 01.00 WIB," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, kepada wartawan, Minggu (21/2).

Raditya mengatakan banjir juga terjadi di Kabupaten Karawang. Menurut Raditya, banjir di Karawang juga disebabkan karena Sungai Citarum jebol dan curah hujan tinggi.

"Berdasarkan pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB banjir Kabupaten Karawang pada Sabtu (20/2), pukul 22.00 WIB, sebanyak 34 desa di 15 kecamatan terdampak banjirakibat hujan intensitas tinggi dan luapan Sungai Citarum," sambungnya

Adapun 15 kecamatan yang terdampak banjir di Karawang ialah Kecamatan Rengasdengklok, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Pedes, Cikampek, Purwasari, Ciampel, Pangkalan, Klari, Tempuran, Tirtamulya, Jatisari, Rawamerta, Karawang Barat, dan Cilamaya Wetan.

Warga terdampak mencapai 9.331 keluarga atau 28.329 jiwa, sedangkan 1.075 keluarga atau 4.184 jiwa mengungsi. (Knu)

Baca Juga

Pemprov DKI Temukan Pengungsi Banjir Positif COVID-19

#Banjir #Korban Banjir
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
Program normalisasi dan penurapan multiyears tetap prioritas meski DBH dipotong.
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
Indonesia
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Sekitar 360 meter akan menjadi prioritas utama untuk tahap awal.
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Indonesia
Pekan Ini Jakarta Terancam Banjir Rob, 560 Pompa Disiapkan Pemerintah
Penyiagaan personel difokuskan di tujuh wilayah rawan utama, yaitu Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol Marina day Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Kali Baru serta Marunda.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Pekan Ini Jakarta Terancam Banjir Rob, 560 Pompa Disiapkan Pemerintah
Indonesia
Antisipasi Banjir Rob Lebih dari Setengah Meter, BPBD DKI Siapkan 257 Lokasi Pengungsian untuk Warga Jakarta Utara
Disiapkan 257 lokasi pengungsian (kapasitas 39.599 orang) dan 600 pompa, serta logistik untuk antisipasi genangan 50 cm di 11 kelurahan rawan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Antisipasi Banjir Rob Lebih dari Setengah Meter, BPBD DKI Siapkan 257 Lokasi Pengungsian untuk Warga Jakarta Utara
Indonesia
Banjir Lahar Semeru Bikin Ratusan Warga Terisolasi
Selain akses jalan terputus, dikabarkan juga ada enam penambang pasir yang sempat terjebak saat banjir lahar Semeru menerjang dan dua sepeda motor hanyut diterjang banjir, namun seluruhnya berhasil menyelamatkan diri.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Banjir Lahar Semeru Bikin Ratusan Warga Terisolasi
Indonesia
Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat
BNPB konfirmasi 23 warga hilang akibat banjir bandang di Nduga, Papua Pegunungan. Tim gabungan terus mencari korban di Sungai Papan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat
Indonesia
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Perbaikan itu hanya sebagai upaya penanganan jangka pendek.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Indonesia
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Banyak program yang terkesan hanya menghibur warga DKI Jakarta
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Indonesia
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Dinas SDA DKI Jakarta siagakan 1.187 unit pompa dan Pasukan Biru untuk antisipasi banjir rob di pesisir Jakarta 6-9 November 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Indonesia
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Ancaman lain adalah fenomena banjir rob di kawasan pesisir utara Jakarta akibat pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama dan perigee
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Bagikan