Anies Keluarkan Ingub Hadapi Dampak Kekeringan di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, akan mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) untuk menghadapi kekeringan di Jakarta karena musim kemarau berkepanjangan.
"Ada langkah-langkahnya, tanggal 6 Agustus kemarin sudah ada rancangan (antisipasi kekeringan). Nanti akan muncul dalam bentuk Ingub," kata Anies di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).
Baca Juga: Tolak Pin Emas, Gerindra: PSI Mau Pakai Kayu Boleh
Anies tidak menjelaskan lebih rinci perihal Ingub itu untuk mengatasi kekeringan di Ibu Kota. Karena bila masih prematur dan tidak siap, pihaknya tidak akan mempublisnya ke masyarakat.
"Nanti kalau Ingubnya selesai kami akan umumkan terkait dengan langkah-langkah yang akan dilakukan Pemprov untuk mengantisipasi kemarau panjang di wilayah Jakarta," jelasnya.
Disamping itu, Anies mengimbau pada warga Jakarta agar hemat penggunaan air dalam menghadapi kemarau panjang ini. Ia juga berharap ke pada warga untuk benahi saluran agar airnya Bisa digunakan kembali.
"Apapun kegiatan kita, sebisa mungkin lebih hemat dalam penggunaan air. Kedua adalah gunakan saluran-saluran untuk mengolah air dengan baik sehingga air itu bisa dipakai kembali," ujar Anies.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun klimatologi klas II Tangerang Selatan, Banten, melaporkan peringatan dini kekeringan meteorologis.
Baca Juga: Komisi A DPRD DKI Setujui Pengadaan Printer Evolis KIA Rp7,3 Miliar
Berdasarkan analisis BMKG, seluruh zona musim di Banten dan DKI Jakarta telah memasuki musim kemarau dan diperlukan kewaspadaan dari masyarakat terkait ancaman bencana kekeringan.
BMKG pada Rabu (21/8) mengungkapkan data yang menunjukkan, sebagian besar wilayah Banten dan DKI Jakarta mengalami deret hari kering lebih dari 20 hari hingga lebih dari 60 hari. Prakiraan peluang curah hujan pada dasarian III Agustus dan dasarian I September 2019 menunjukkan beberapa daerah akan mengalami curah hujan yang sangat rendah dengan peluang lebih dari 90 persen.(Asp)
Baca Juga: Golkar Minta Dinas LH DKI Paparkan Data Akurat Penyebab Kualitas Udara Buruk
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Modifikasi Cuaca Jabodetabek, BPBD DKI Tabur 2.400 Kg Garam di Langit Pandeglang
Prakiraan BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Banten 7-8 November
Prakiraan BMKG: Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Jumat, 7 November 2025 Siang hingga Sore
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan hingga Sedang, Kamis, 6 November 2025, Lainnya Dapat Disertai Angin Kencang dan Petir
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Kamis, 6 November 2025 Siang Hari
Fenomena Supermoon Picu Banjir Rob, BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Rabu, 5 November, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami