Analisis Ahli Gempa BMKG soal Dentuman di Jabodetabek
Ahli gempa dari BMKG Dr Daryono. Foto: Istimewa
MerahPutih.com - Warga Jabodetabek dan sekitarnya masih membahas suara dentuman yang terjadi pada Sabtu (11/4) dini hari WIB. Sejumlah analisis pun menyeruak.
Ada yang menyebut dentuman tersebut berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau, gempa, suara petir dan sampai ada yang mengaitkan ke gempa langit.
Baca Juga
Akhirnya PVMBG Beri Penjelasan Soal Suara Dentuman yang Jadi Buah Bibir Masyarakat
Oleh karena itu, ahli gempa dari BMKG Dr Daryono mencoba untuk menganalisis suara-suara dentuman yang membuat masyarakat kaget.
Dalam akun instagram pribadinya, @daryonobmkg, ia menjelaskan soal fenonema misterius tersebut.
1. Suara petir atau Gunung Anak Krakatau
Sumber suara dentuman kemungkinan terbesar sumber suara dentuman kemarin pagi hanya ada 2, yaitu dari petir atau Gunung Anak Krakatau, Bogor dan Depok adalah kota petir. Tetapi saya skeptis jika petir mampu didengar dalam jarak yang sedemikian jauh, spt Bogor-Pasar Minggu-Pamulang. Namun, kita juga punya pengalaman misteri suara dentuman di Jabar dan Sumsel pada akhir 2018 terkait erupsi Gn Anak Krakatau
2. Bunyi Dentuman bersumber dari fenomena Skyquake?
Skyquake adalah istilah yang digunakan oleh sekelompok orang untuk menyebut suara yang datang dari langit. Para pengguna istilah Skyquake sendiri sebenarnya belum dapat menjelaskan konsepnya secara ilmiah (empiris).Konsep yang sudah mapan terkait fenomena bunyi yang bersumber dari peristiwa atmosferik tersebut adalah infrasonic wave, sonic boom dll. Saat terjadi dentuman, tidak ada laporan dari stasiun pendeteksi sonic boom yang ada di dunia sehingga bunyi dentuman tidak bersumber dari peristiwa atmosferik yang terjadi di atmosfer. Saat itu juga tidak ada laporan pesawat terbang dengan kecepatan suara.
3. Bunyi Dentuman Bersumber dari Gempa?
Gempa tektonik terkadang dapat mengeluarkan bunyi ledakan jika magnitudonya signifikan dengan hiposenter sangat dangkal. Suara ledakan yang timbul saat gempa bisanya hanya sekali saja saat terjadi deformasi utama, tidak beruntun berulang-ulang seperti dentuman kemarin pagi. Kasus di Imogiri Bantul 2006, bunyi dentuman tidak beruntun, dentuman terjadi beda hari, bahkan berhari hari. Gempa yg dpt mengeluarkan ledakan dipastikan tercatat sensor seismik. Kemarin pagi BMKG tidak mencatat gempa di sekitar Bogor sehigga dentuman tersebut tidak berkaitan dengan gempa tektonik
4. Bunyi Dentuman bersumber dari Longsoran?
Longsoran yang dipicu deformasi batuan yang melampaui batas elastisitas batuan akan disertai pelepasan energi dapat terdengar sebagai suara dentuman. Di Bogor BMKG menempatkan 2 sensor seismik broadband yang berada di Citeko (Cisarua) dan Darmaga. Jika longsoran dahsyat tersebut memang terjadi di bogor dan sekitarnya niscaya sensor tersebut akan mencatatnya sebagai event seismik, kenyataannya tidak ada event yang tercatat saat terdengar bunyi dentuman. Bunyi dentuman akibat longsoran tidak akan terjadi berulang-ulang.
Selain itu, ia juga menuturkan bahwa banyak masyarakat yang mendengarkan suara dentuman tersebut. Dia juga mendapat laporan ada orang-orang dari Sukabumi, Pelabuhanratu, Serang, Pangandaran, Cilacap, dan Palembang yang juga dengar dentuman pada Jumat (10/4) dan Sabtu (11/4)
Baca Juga
Netizen Ramai Bicarakan Suara Dentuman, PVMBG: Bukan dari Letusan Anak Krakatau
Dia juga meminta kepada warga yang mendengar dentuman itu untuk segera memberi kabar. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Prakiraan Cuaca BMKG Kamis, 13 November: Hujan Ringan Dominasi Sejumlah Wilayah, Waspada Kilat di Jakarta dan Palembang
Prakiraan BMKG 13 November 2025: Jakarta Berpotensi Diguyur Hujan dengan Intensitas Ringan pada Pagi Hingga Siang Hari
Prakiraan BMKG 12 November 2025: Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujang Ringan Hingga Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang
Prakiraan BMKG: Hanya Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Hujan Ringan pada Rabu, 12 November 2025
Fenomena Shearline Picu Hujan Lebat Disertai Petir di Pantai Barat Selatan Aceh, Waspada Bencana Hidrometeorologi
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang
Mayoritas Kota Besar di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan Hingga Berpetir Selasa, 11 November 2025
Prakiraan Cuaca DKI 11 Oktober 2025: Mayoritas Wilayah Jakarta Bakal Diguyur Hujan Siang Hari
Dinamika Atmosfer Siklon Tropis Fung Wong, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi Sepekan Mendatang di Indonesia
Sejumlah Wilayah Kota Kabupaten di Sumatera Selatan Berstatus Waspada Curah Hujan Tinggi, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi