Alasan Kominfo Belum Take Down Akun Veronica Koman


Veronica Koman. (Foto: Net)
MerahPutih.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menegaskan bahwa pemerintah bisa saja langsung men-take down akun Twitter dari tersangka provokasi asrama mahasiswa Papua, Veronica Koman.
Namun, hal itu saat ini tak dilakukan karena penyidik belum mau langsung memblokirnya. Karena, langkah untuk tak men-take down akun tersebut adalah bagian daripada strategi pengusutan perkara.
Baca Juga:
"Penyidik kan kadang-kadang minta langsung di take down atau tidak minta di take down karena mau ditelusuri, mau dilihat ini larinya kemana," ujar Rudiantara kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/9).

Rudiantara enggan terlalu menjelaskan ihwal persoalan akun Twitter Veronica Koman itu yang aktif menyebarkan hoaks soal kerusahan asrama mahasiswa Papua. "Itu strategi di penyidik lah. Yang menetapkan tersangka kan polisi, tanya sama polisi saja," tuturnya.
Rudiantara menyebutkan, penyebaran kabar bohong terkait isu Papua dan Papua Barat memang banyak dilakukan melalui media sosial, terutama akun Twitter.
Baca Juga:
Veronica Koman Ditetapkan Tersangka, Aktivis Ngadu ke Komnas HAM
Selain Veronica, Rudiantara menyebut banyak pemilik akun lain yang juga dengan gencar menyebarkan kabar bohong serta meresahkan terkait Papua dan Papua Barat.
Sebelumnya diberitakan, Polda Jatim menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka kasus ujaran kebencian dan penyebaran berita hoaks terkait insiden di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di Jalan Kalasan Surabaya, pada 17 Agustus 2019.
Veronica menulis pesannya menggunakan bahasa Inggris dan disebar ke dalam negeri dan luar negeri. Akibat perbuatan itu, Veronica dijerat dengan pasal berlapis yakni UU ITE KUHP Pasal 160 KUHP, kemudian UU Nomor 1 Tahun 1946 dan UU Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Suku, Etnis, dan Ras. (Knu)
Baca Juga:
Veronica Koman Jadi Tersangka Provokasi Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Tantang Demonstran Datang ke Rumahnya, Siap Lawan Sendirian
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Tantang Demonstran Datang ke Rumahnya, Siap Lawan Sendirian](https://img.merahputih.com/media/41/fc/87/41fc87054230be18eb0febe556b02abe_182x135.png)
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen

Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi

[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
![[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis](https://img.merahputih.com/media/a9/91/49/a991495b03e20378128fb67be1fca0df_182x135.png)
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos

Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua
