Akibat Mode Incognito di Chrome, Google Digugat ke Pengadilan


Google digugat ke pengadilan (foto: unsplash/mitchel3uo)
BERITA mengejutkan datang dari salah satu Perusahaan raksasa teknologi, Google. Baru-baru ini Google dikabarkan terseret kasus hukum.
Google tak memiliki pilihan selain harus menghadapi serta menyelesaikan gugatan tentang fungsi mode incognito atau penyamaran, pada browser Chrome. Seperti yang dilansir dari laman Bloomberg, Hakim Lucy Koh menolak permintaan Google untuk menutup kasus gugatan class action itu.
Baca Juga:

Mengenai kasus itu, Hakim Koh memutuskan bahwa Google menghargai lantaran tidak memberi tahu pengguna apakah mereka masih mengumpulkan data, ketika mode privasi incognito pada browser Chrome diaktifkan.
Putusan itu pun sontak memberi penggugat memiliki alasan untuk melanjutkan kasus mereka. Si pelapor utama pada gugatan tersebut, menuduh Google sudah menyesatkan pengguna.
Karena, dalam hal ini pengguna tidak diberitahu bahwa google tetap pengguna di mode tersebut.
Terkait hal itu, Google berargumen bahwa pengguna sebetulnya sudah memberlakukan kebijakan privasinya. Dengan demikian, seharusnya mereka sudah tahu bahwa Google tengah mengumpulkan data, kendati mereka mengaktifkan mode penyamaran di Chrome.
Google menyebutkan, bahwa mode penyamaran bukan berarti tidak terlihat sama sekali, melainkan Google masih bisa melihat aktivitas penggunanya.
Tapi, ada batasan pada mode incognito, yakni untuk menjaga riwayat pencarian dan cookie lokal si pengguna mode tersebut.
Baca Juga:
Mengenal Google Collection, Fitur Baru yang Resmi Diluncurkan Hari Ini
Namun belum ada kejelasan apakah masyarakat umum paham tentang perilaku incognito yang sebenarnya. Tapi, gugatan itu bisa dimasukkan ke Google secara eksplisit memberitahu pengguna, tentang apa yang dikumpulkan dan tidak dikumpulkan.
Adapun keluhan yang diwakili lewat gugatan class action tersebut, yakni berfungsi sebagai kritik pada Google, yang mengubur informasi penting pada persyaratan layanan mereka.
Karena, hanya sedikit orang yang membaca persyaratan itu dari awal sampai akhir. Padahal, hal tersebut bisa menimbulkan masalah privasi di kemudian hari.

Mengenai putusan tersebut, Jose Castaneda selaku juru bicara Google, menegaskan bahwa mereka sudah merujuk kepada pengguna, bahwa mode pencarian incognito masih mungkin dikendalikan.
"Kami sangat membantah klaim ini dan kami akan menolak diri dengan keras untuk melawannya. Mode incognito di Chrome memberi kamu pilihan untuk menjelajahi internet tanpa menyimpan aktivitas ke browser atau perangkatmu," jelas Jose.
Lebih lanjut Jose menambahkan, bahwa setiap kali pengguna membuka tab incognito baru, situs web kemungkinan bisa mengumpulkan informasi tentang penjelajah kamu, selama sesi tersebut. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu

iOS 26 Sudah Rilis, ini Daftar iPhone yang Kebagian Update beserta Fitur Barunya

iPhone 18 Isyaratkan Pakai Dynamic Island Lebih Kecil, Face ID Bawah Layar Belum Siap
