4 Jenis Jaket untuk Tetap Stylish di Tengah Musim Hujan
Windbreaker menjaga tetap hangat. (Foto: Unsplash/Bhavya Shah)
HUJAN mengharuskan kamu menghadapi berbagai situasi. Kemana pun pergi kamu akan berhadapan dengan udara dingin, kubangan air yang kotor, dan terlebih lagi rambut yang lepek. Rasanya enggak banget deh.
Untuk para penggemar fesyen, kamu juga mau tidak mau harus menyembunyikan pakaianmu yang bagus itu di balik jaket tebal. Jadi, buat apa dong berpakaian bagus-bagus kalau tidak bisa flexing dan takut basah?
Baca Juga:
Starterpack untuk Menghadapi Musim Hujan, Sudah Dipersiapkan?
Eits, jangan sedih dulu. Kamu bisa lho masih tetap terlihat keren dengan jaket di kala musim hujan. Ada banyak jaket-jaket modis yang bisa membuatmu tetap keren tanpa perlu takut kebasahan air hujan, misalnya:
1. Windbreaker
Istilah windbreaker muncul pertama kali pada 1918 untuk mendeskripsikan kemeja kulit yang bertujuan untuk membantu menjaga pemakainya tetap hangat di hari yang berangin. Windbreaker juga bisa disebut “windcheaters” dan paling sering dilihat sebagai jaket ringan yang cocok untuk musim gugur atau hujan saat angin menggigil di udara.
Jaket ini ringan karena berbahan dasar seperti parasut, taslan, kanvas, poliester, nilon, despo, mayer, dan puma scott. Bahan-bahan ini juga tahan air yang menjadikannya semakin cocok digunakan di musim hujan.
Terlebih lagi windbreaker merupakan salah satu jenis jaket yang paling berwarna dibandingkan jenis jaket lainnya. Penggunaan windbreaker bisa memberikan kamu kesan ceria meski diterpa hujan.
2. Parka
Jenis jaket ini awalnya dibuat dari kulit anjing laut oleh Caribou Inuits. Parka dirancang khusus untuk dikenakan saat melakukan aktivitas di tengah cuaca yang dingin.
Parka memiliki potongan di bawah pinggang dan di dalamnya biasanya berisi bulu angsa atau bulu sintetis. Selain itu, jaket ini juga memiliki lumayan banyak kantong yang membuatnya efektif untuk menyimpan banyak barang dibutuhkan di kala hujan, seperti inhaler atau minyak kayu putih.
Baca Juga:
3. Jaket kulit
Leather jacket atau jaket kulit adalah salah satu jaket klasik yang tetap modis dari era ke era. Tipe jaket ini biasa digunakan untuk mengendarai motor, memberikannya kesan keren di pemakainya.
Selain itu, baik kulit asli maupun sintetis, keduanya sama-sama water resistant yang membuatmu tak perlu khawatir kebasahan. Namun, jangan lupa untuk mengeringkan jaket kulit setelah terkena basah karena kamu tidak ingin secara tidak sengaja merusak kulitnya, kan?
4. Puffer jacket
Untuk kamu yang mudah kedinginan, jaket puffer dapat menjadi pilihan utama. Seperti namanya puff yang artinya bengkak, jaket ini memiliki potongan tebal yang membuat kamu terlihat lebih besar atau bengkak saat memakainya.
Jaket puffer berbahan dasar serat sintetis. Jadi meski terlihat bengkak kamu tak perlu khawatir akan merasa berat. Selain itu, bahan ini tahan air dan yang terpenting, dapat membuatmu hangat karena ketebalannya.
Tipe jaket ini juga memiliki cukup banyak variasi warna yang membuatmu dapat mencocokkan jaket ini dengan pakaianmu yang lain. Kamu dapat tampil modis dan tetap hangat di saat yang bersamaan. (kmp)
Baca Juga:
Barista Starter Pack yang Kece Abis!
Bagikan
Berita Terkait
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan