Otak manusia dipenuhi polusi udara

Paparan berbagai polutan dapat menyebabkan peradangan di otak dan dapat merusak struktur otak dan hubungan syaraf. "Jadi yang mungkin terjadi adalah polusi udara merusak area lobus prefrontal," ujar Diana Younan dari University of Southern California. Itu adalah area yang sangat penting untuk mengendalikan impuls (dorongan) kita, fungsi kognitif dan kendali diri.

Meskipun data milik Roth tidak menunjukkan dampak besar pada bentuk kejahatan yang lebih serius seperti pembunuhan dan pemerkosaan, penelitian lain dari tahun 2018 menunjukkan kemungkinan adanya keterkaitan itu. Younan dan rekan-rekannya mengamati secara spesifik PM2.5 dan memperhitungkan efek kumulatif dari paparan terhadap polusi-polusi tersebut selama 12 tahun terakhir. Dan terdapat lebih banyak perilaku buruk di kawasan dengan tingkat polusi udara yang lebih banyak.

Untuk memeriksa keterkaitan yang tidak bisa hanya dijelaskan dengan status sosio-ekonomi itu, tim Younan juga memperhitungkan tingkat pendidikan orang tua, kemiskinan, kualitas lingkungan rumah, dan banyak faktor lainnya, untuk mengisolasi efek dari mikropartikel tadi ketika dibandingkan dengan bentuk pengaruh lainnya yang kita ketahui terhadap tindak kejahatan.

Baca Juga:

Manfaat Ruang Terbuka Hijau untuk Kesehatan Sekaligus Pencegahan Polusi Udara

Younan mengatakan bahwa temuannya sangat mengkhawatirkan, khususnya, karena kita tahu bahwa perilaku seseorang saat remaja adalah penanda kuat bagaimana mereka akan bertindak-tanduk saat dewasa. Individu yang badung cenderung berprestasi lebih buruk di sekolah, menjadi pengangguran, dan lebih rentan menyalahgunakan obat-obatan terlarang. Itu berarti bahwa intervensi dari sejak dini perlu diprioritaskan.

Lanjut Baca lagi