Terkait penembakan, Partai Gerindra mengecam keras karena pelaku adalah anggota Polri. Partai Gerindra mendesak Polri mengusut kasus ini dan bersikap netral dan profesional.
6. Meski pelaku penembakan adalah oknum anggota Polri, Kami percaya dan mendukung penuh aparat kepolisian dapat mengusut kasus ini secara profesional, netral, adil, jujur dan transparan. @DivHumasPolri
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Partai Gerindra menyatakan siap membantu dan mengadvokasi untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas.
7. Partai Gerindra akan turut serta membantu mengadvokasi dan mengungkap persoalan ini hingga jelas dan tuntas.
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Dalam cicitannya Senin (22/1), Partai Gerindra menyebut tindakan pelaku Briptu AR yang merupakan anggota Polri menghilangkan nyawa orang lain telah melakukan pelanggaran berat. "Terlebih, pelaku menggunakan perlengkapan alat dinas saat di luar jam tugas," tulis akun resmi Partai Gerindra (@Gerindra).
8. Tindakan menghilangkan nyawa orang adalah pelanggaran hukum berat yang tidak bisa dibenarkan. Terlebih, pelaku menggunakan perlengkapan alat dinas saat di luar jam tugas. pic.twitter.com/50IWlFP4mN
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018
Dalam akhir pernyataan sikapnya, Partai Gerindra menyebut seleksi menjadi kunci untuk rekrutmen anggota. Dengan seleksi yang ketat diharapkan kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
9. Menjadi polisi butuh seleksi. Polisi yang menjadi Brimob butuh seleksi. Brimob yang dipersenjatai juga butuh seleksi.
— Partai Gerindra (@Gerindra) 22 Januari 2018