Kerentanan itu bisa muncul dari faktor beban kerja, pergaulan, atau gaya hidup, sehingga kecenderungan menggunakan narkotika di antara mereka cukup tinggi, termasuk dengan alasan sebagai "doping".

"Kerentanan tertular mengkonsumsi obat terlarang itu umumnya dilakukan saat para publik figur berkumpul," ujarnya.

Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tjangkung, mengungkapkan tiga jenis narkotika dan obat-obatan terlarang yang sering disalahgunakan oleh kalangan pesohor Indonesia yakni dumolid, sabu-sabu dan ganja.

Tiga jenis narkoba itu digunakan untuk memperkuat stamina artis yang biasanya punya kegiatan segudang. Para pesohor yang berada di bawah tekanan untuk tampil serba sempurna di hadapan publik, juga hidup dengan privasi terbatas, pun mencari ketenangan lewat obat-obat terlarang.

"Dumolid untuk relaks, akhirnya kecanduan, dan merasa tidak enak (saat tidak memakai) jadi pakai lagi," katanya seperti dilansir Antara.

Psikolog Sanatorium Dharmawangsa Liza Marielly Djapri menilai bahwa banyaknya kalangan artis yang menjadi pecandu narkoba lantaran kalangan mereka dimudahkan aksesnya untuk mendapatkan narkoba. Selain itu, kalangan artis juga memiliki 'uang lebih' untuk membeli barang tersebut.

Kondisi itulah, gaya hidup dan faktor finansial yang lebih membuat penyalahgunaan narkoba rawan terjadi di kalangan para pesohor (selebritas) dan keluarganya. Akhirnya mereka menjadi target pasar dari para pengedar dan bandar narkoba.

Lanjut Baca lagi