Kalangan artis menjadi segmen menjanjikan bagi para pengedar narkoba. Mereka menjadi sasaran strategis ekonomi dan pemasaran narkotika.

Sasaran ekonomi karena ada keuntungan yang diperoleh, sebab artis memiliki penghasilan yang cukup tinggi sehingga bisa dengan mudah mendapatkan narkotika. Sedangkan dari sisi pemasaran, artis mempunyai komunitas sehingga narkotika bisa mudah beredar di kalangan mereka.

Namun benarkah norkoba mampu meningkatkan stamina dan kreativitas seorang artis maupun seniman, aktor senior Anwar Fuady dengan tegas membantahnya.

"Tidak ada hubungan sama kreativitas. Kalau memang bodoh, tidak bisa memainkan peran, narkoba tidak akan membantu, malah jadi dungu," kata Anwar saat menjadi narasumber dalam diskusi Perspektif Indonesia dengan tema "Darurat Narkoba" di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2.

Penyalahgunaan narkoba, menurut pendiri Persatuan Artis Sinema Indonesia (PARSI) itu, bukannya meningkatkan kualitas peran, narkoba justru merusak kemampuan artis tersebut, sehingga sudah selayaknya para artis menjauhi narkoba.

Selama ini, sebagian besar artis yang ditangkap karena terlibat penyalahgunaan narkoba, berakhir pada panti rehabilitasi, sangat jarang yang diproses hukum sampai ke pengadilan.

Oleh karena itu kalangan legislatif meminta aparat kepolisian untuk melakukan proses hukum, dan tidak hanya berhenti pada pemberian rekomendasi untuk direhabilitasi.

Sebagai seorang publik figur dengan banyak penggemar, menurut Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Muslim Ayub, sudah sepatutnya mereka dikenakan sanksi hukum.

Vitalitas menjadi alasan mereka mengonsumsi obat terlarang, apapun alasan penggunaan narkoba tanpa indikasi medis tertentu adalah pelanggaran hukum. Alasan kecemasan, alasan kebugaran, tidak bisa menjadi pembenaran dari praktik penyalahgunaan narkoba.

Deklarasi perang Sebagai upaya penanggulangan peredaran narkoba di kalangan selebritas, pada Kamis (22/2) Polres Metro Jakarta Selatan (Polrestro Jaksel) menggandeng sejumlah artis menandatangani nota kesepahaman dan mendeklarasikan perang terhadap narkoba.

Deklarasi ini dihadiri puluhan artis, produser serta manajer. Ramzi mewakili para artis, pihak produser diwakili oleh Manoj Punjabi dari MD Entertainment, sementara manajer diwakili Nanda Persada Ketua Umum Ikatan Manajer Artis Indonesia (Imarindo).

Sejumlah artis mendukung pemberantasan narkoba dan membacakan ikrar perang terhadap narkoba pada kalangan selebritis.

Deklarasi terdiri atas enam poin yakni bersedia untuk menerima sanksi hukum dan sosial jika terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba seperti yang telah disepakati dalam MoU di Polres Metro Jakarta Selatan, berkomitmen mendukung aparat penegak hukum dalam upaya menegakan hukum dan selalu tetap menyatakan perang terhadap penyalahgunaan narkoba di manapun berada.

Lanjut Baca lagi