Dari pandangan Muara Sipahutar, Music Content Partnership Manager YouTube Indonesia, menjelaskan banyak peran YouTube di bidang musik. Menurutnya jika orang memang memiliki kreativitas tidak menutup kemungkinan dia akan berhasil.
Untuk pembagian uang dari YouTube Muara menjelaskan ada 2 cabang pembagian nilai untuk komersil di musik YouTube. Dia menjelaskan kalau iklan dan YouTube musik, uangnya akan dibagi ke stakeholder musik. Muara juga menekankan karena YouTube sangat luas harus ada kontrol soal hak cipta. Muara menjelaskan YouTube tidak bisa secara sendiri menentukan copyright, untuk itu YouTube bekerja sama dengan mitra lokal dan internasional untuk menentukan itu.
"Untuk musik di YouTube membagi pengawasannya ke 2 arah. Yang pertama dari segi rekaman YouTube Indonesia bekerja sama dengan label musik di Indonesia. Prosesnya jika ada yang mengambil karya yang ada di bawah bendera label bisa melapor ke YouTube. Kemudian akun/kanal orang yang mengambilnya yang sudah ada iklan maka uangnya akan masuk ke label, bukan lagi ke akun tersebut," jelas Muara.
Kemudian pada pengawasan kedua, adalah untuk pencipta lagu. Ini lebih menekankan soal karya cipta. Publisher dan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) merupakan dua stakeholder yang punya peran untuk menentukan masing-masing copyright. "Dengan adanya stakeholder ini, kita itu bisa melakukan komersial dengan cara yang benar. Sesuai dengan peraturan-peraturan yang diakui oleh asosiasi atau suatu negara yang tentang ada hak ciptanya," jelas Muara.
Muara juga memberi informasi terkait suatu karya di YouTube. Jika ingin mengasilkan uang atau monetisasi para YouTuber harus memiliki 1000 subscriber dan 4000 jam tayang dalam 12 bulan terakhir. Nanti ada tombol yang muncul untuk menempatkan monetisasi. Setelahnya barulah pihak YouTube yang akan mereview apakah konten dapat dimonetisasi atau tidak.
Baca Juga: