Ketika kamu masih seukuran embrio, klitoris sebenarnya berkembang dari jaringan yang sama dengan penis. Hanya saja tergantung pada hormon apa yang kita miliki dalam tubuh yang mempengaruhi perkembangan bagian pria dan wanita. Ketika hormon testosteron dilepaskan dalam embrio pria, jaringan seksual itu tumbuh menjadi penis. Tanpa testosteron, jaringan yang sama akan membentuk klitoris.
Ujung klitoris menunjukkan beberapa kemiripan dengan ujung penis, keduanya super sensitif dan berfungsi dengan cara yang sama. Ketika seorang wanita menjadi bersemangat, klitoris menjadi lebih besar dan dipenuhi dengan darah.
Pernahkah kamu menangis setelah bercinta? Jika jawabannya ya, kamu mungkin lega mendengar bahwa ini sebenarnya sangat umum, yang dinamakan Post-coital dysphoria (PCD). Biasanya ditandai dengan perasaan intens kesedihan, kemarahan, dan kesusahan setelah berhubungan seks, kemungkinan besar setelah orgasme. PCD bahkan dapat terjadi setelah masturbasi.
Tidak ada penelitian yang cukup pada PCD untuk tahu persis mengapa itu terjadit. Tapi pakar percaya itu ada hubungannya dengan lonjakan hormon tertentu. Bisa pula berasal dari trauma masa lalu yang berasal dari serangan seksual sebelumnya. Jika kamu menemukan dirimu kewalahan oleh kesedihan pasca-seks, segera cari bantuan dari ahlinya.