Yovie & Nuno, Tetap Eksis Setelah 15 Tahun Berkarya

 Irene Gianov Irene Gianov - Minggu, 30 April 2017
Yovie & Nuno, Tetap Eksis Setelah 15 Tahun Berkarya
Penampilan Yovie & Nuno (Foto MP/ Rizki Fitrianto)

Grup band Yovie & Nuno tentu bukan pendatang baru di industri musik tanah air. Namanya malang melintang di berbagai kesempatan bermusik selama ini. Sejak dibentuk pada 2001, Yovie & Nuno mengalami banyak perubahan terutama dari segi personelnya. Ditemui pada saat tampil di acara 4 Seasons Cocktail di Clique Kitchen & Bar, Gading Serpong, Tangerang, Sabtu (29/4), Yovie & Nuno berbagi kisah mereka.

Apa kiatnya bertahan sampai sekarang?

Yang pasti konsep yang diusung harus jelas, strategi di industrinya sejauh ini secara track record dan milestone bisa tau. Dari waktu ke waktu Yovie & Nuno tuh mengalami semuanya, kaset, CD, digital. Nah dari semuanya itu mengalami perubahan tata administrasi dan industri. Itu yang membuat kita selalu hati-hati.

Setelah kemaren CD, (sekarang) hampir menuju 80% digital, ada perubahan juga. Mungkin harus keluarin single, single, single, baru album. Pastinya berbeda lagi, pendekatan buat kita sebetulnya nggak nyaman. Karena biasa buat album 10, 11 lagu dengan berbagai macam persiapan, sekarang satu, satu (single). Sekarang masih coba membiasakan.

Tidak terlalu sering tampil on air, apa aktivitas Yovie & Nuno sekarang?

Paling seperti ini, nge-band, nge-band. On air itu pas kita baru ngeluarin album, buat promosiin. Nanti kalau lagunya dikenal sudah 'diam' lagi. Karena yang aku (Yovie) pelajari semakin group band itu over exposed di media besar stasiun TV dan sebagainya cepet 'habis'-nya. Kurang lebih seperti itu, jadi kita pengennya sih ini lebih lama lagi bertahan. Setidaknya mengejar Kahitna.

Berkarya stabil, jangka panjang. Pasti tetep ada grafik naik, turun. Tapi aku percaya bahwa kualitas tetep kualitas. Kalau kita buat karya yang konseptual jelas, secara musik bisa dipertanggung-jawabkan, biasanya bisa lebih lama didengar. Dan ketika satu lagu naik dari album berikutnya, lagu-lagu yang awal dicari lagi. Jadi itu yang terjadi di Yovie & Nuno. Kita setiap show nggak cuma bawain dari lagu baru. Tetep dari album pertama, kedua.

Dikta menarik seorang penonton ke atas panggung (Foto MP/ Rizki Fitrianto)

Yovie & Nuno tampil sekitar satu jam, dan membawakan sebelas lagu, seperti Indah Kuingat Dirimu, Menjaga Hati, Dia Milikku, Janji Suci, sampai Juwita. Di tengah-tengah, Dikta dan Arya Windura sang vokalis pun sempat menarik dua orang perempuan dan dinyanyikan secara live di atas panggung, membuat histeris penonton lainnya.

Apakah akan stay di genre pop, atau eksplorasi genre baru?

Berharap selalu di pop. Karena kalau pun genre musiknya berubah-ubah itu nggak masalah, jadi dari jenis musiknya. Tapi kita inginnya tetep selalu pop. Dalam artian kalau kita bawanya rock banget, tapi tetep secara pop bisa didenger. Atau sedikit EDM (electronic dance music), tetep nge-pop.

Waktu itu kan sebenernya populer kalau bawa-bawa agak jazz, agak rock , tapi itu masalah gaya musiknya. Sampai sejauh mana bisa didengar masyarakat berarti itu kan punya punya pengaruh, dan kita mencoba untuk selalu membuat tren.

Kalau buat album, itu ada pengaruhnya lah buat musik Indonesia. Yang aku perhatikan dari album pertama dari "Kuingat Indahnya Dirimu", ada beberapa yang kita bawakan, lalu "Juwita" ada sesuatu yang berbeda. Lalu "The Special One" ada lagi. Terus, "Dia milikku"-nya membawa perubahan konstelasi.

Akhirnya ada gaya pop yang cukup sophisticated, dan secara musik lebih maju, dan itu menyenangkan. Karena kita lahir dan naik itu ketika antara persimpangan melayu dan musik sekarang. Jadi kita ada di tengah-tengah itu. Itu sesuatu yang menarik.

Baca artikel lain tentang penampilan artis di Clique Kitchen & Bar pada artikel Saint Loco Gemparkan Clique Kitchen and Bar.

#Yovie And Nuno #Clique Kitchen & Bar
Bagikan
Ditulis Oleh

Irene Gianov

Love Indonesia
Bagikan