Wisatawan Domestik Minati Tenun Baduy


Kain Tenun. Ilustrasi(Foto:pixabay.com/SilviaStoedter/CC0/free_image)
Festival Baduy 2016 merupakan yang pertama digelar. Menurut Ketua Panitia Festival, Saprin, kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu pemasaran produk para perajin tenun dan produk lainnya. Selain itu, juga ajang promosi agar produk kerajinan masyarakat Baduy dikenal masyarakat luas.
"Kami menjadikan festival ini untuk menampung berbagai produk kerajinan masyarakat Baduy. Produk itu antara lain tenun, souvenir, batik, kaos, golok, gula aren, dan minuman jahe,' kata Saprin, Minggu (6/11).
Menurut Saprin, saat ini permintaan tenun cenderung meningkat, terutama para wisatawan dari berbagai daerah yang melakukan perjalanan wisata budaya di kawasan Baduy. Mereka para wisatawan domestik dari Jakarta, Bandung, Bogor dan Bekasi.
Wisatawan membeli kain tenun Baduy untuk dijadikan kenang-kenangan dengan alasan tradisional juga memiliki nilai seni. Kerajinan kain tenunan dikerjakan kaum perempuan dengan peralatan secara manual.
Saprin mengatakan biasanya untuk mengerjakan kain dengan ukuran 3x2 meter persegi bisa dikerjakan selama sepekan. Perajin merajut kain tenun di balai-balai rumah yang terbuat dari dinding bambu dan atap rumbia.
"Kami mendorong perajin kain tenun Baduy itu berkembang sehingga dapat memenuhi ekonomi keluarga," katanya. (diy)
BACA JUGA