Waspadai Provokasi yang Tunggangi Ledakan Granat Asap di Monas


Anggota garnisun korban ledakan di Monas di bawa ke RSPAD. Foto: Net
MerahPutih.com - Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia meminta masyarakat dan segenap elemen bangsa dan negara tidak berasumsi sendiri perihal kejadian bom granat yang hampir menewaskan dua anggota TNI di Monas.
Ketua Umum PB SEMMI, Bintang Wahyu Saputra mengatakan asumsi yang cenderung menyudutkan salah satu pihak berpotensi hanya membuat kegaduhan.
Baca Juga
"Percayakan kepada seluruh elemen mempercayakan masalah ini kepada pihak yang berwajib, daripada mengeluarkan asumsi yang malah akan mempersulit keadaan dan membuat kondisi tidak kondusif," kata Bintang kepada Merahputih.com di Jakarta, Rabu (4/12).
Bintang mengatakan banyaknya opini dan asumsi publik yang keluar setelah kejadian di Monas, bisa mengakibatkan kegaduhan nasional dan dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menganggu situasi dan kondisi keamanan negara.

"Sebagai organisasi kemahasiswaan, kami menyerukan seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berlebihan dalam menanggapi peristiwa tadi, dan mengajak kepada semua elemen mahasiswa dan pemuda untuk tidak melakukan tudingan tudingan provokatif yang merugikan kita semua," tegasnya.
Ia berharap para korban cepat sembuh dan diberikan kesehatan oleh Allah SWT, serta berharap Indonesia tetap aman menuju Indonesia maju.
Baca Juga
"Semoga kedua aparat dari satuan TNI cepat diberikan kesehatan dan kesembuhan serta polri dapat mengusut tuntas kejadian bom Monas," tutup Bintang.
Sementara, polisi selesai melakukan olah TKP ledakan di dalam area Monas. Polisi mengatakan saat ini pihaknya sedang mendalami temuan serpihan yang diduga pemicu ledakan.
"Olah TKP sudah selesai bahkan sudah dibuka police line-nya, cuma kan serpihan-serpihan yang ditemukan di TKP ini masih didalami, apakah itu betul granat asap atau bukan kan belum pasti itu kan masih dugaan sementara," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan.
Polisi juga masih menunggu kedua korban Serka Fajar dan Praka Gunawan untuk dimintai keterangan. Saat ini keduanya masih dalam perawatan.
"Selama ini kan kita belum dapat keterangan karena yang bersangkutan masih di rumah sakit, mudah-mudahan kita dapat keterangan dari saksi," ucapnya.
Seperti diketahui, ledakan terjadi di kawasan Monas, Jakarta Pusat sekitar pukul 07.15 WIB.
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy menduga granat asap bisa dimiliki anggota pasukan pengendalian massa (dalmas) dan mungkin tertinggal.
Baca Juga
"Granat asap itu kan bisa dimiliki oleh anggota kita seperti pasukan dalmas dan lain-lain. Mungkin bisa tertinggal atau lainnya. Kita belum tahu ini asalnya dari mana. Kita akan dalami nanti setelah ini," kata Gatot.
Polisi masih mengumpulkan informasi soal kepastian asal granat asap yang meledak itu. Salah satunya lewat keterangan dari dua orang korban luka yang merupakan anggota TNI. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Asik Nih, Warga Bisa Rayakan HUT RI di Istana dan Monas Dalam Kondisi Cuaca Cerah

Polisi Arahkan Warga Ikut Perayaan HUT RI Masuk ke Kawasan Monumen Nasional Lewat Gerbang Selatan dan IRTI

Perayaan HUT ke-80 RI di Monas dan Istana Merdeka: Ini Jadwal Lengkapnya

Kemegahan Panggung Pesta Rakyat Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Monas

Mengintip Pembuatan Dekorasi Mobil Karnaval Peringatan HUT ke-80 RI di Monas

Upacara dan Pesta Rakyat 17 Agustus di Monas, Rekayasa Lalu Lintas Bakal Diberlakukan

Ada Aksi Bela Palestina di Monas, 11 Kereta Bakal Berhenti di Stasiun Jatinegara

Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta

SBY Datang ke Balai Kota DKI Melihat Seniman Jerman Lukis Monas

Gebrak Monas! Nova Paloh Beberkan Cara Bikin Jakarta Banjir Duit dari Wisata
