Waspada Penipuan Berkedok Piala Dunia 2022


Banyak pelaku kejahatan yang mengatasnamakan Piala Dunia Qatar 2022. (Foto: Unsplash/Rhett Lewis)
PIALA Dunia 2022 resmi dimulai lewat pertandingan pembuka antara Qatar vs Ekuador pada Minggu (20/11) pukul 23.00 WIB. Sayangnya, perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan sejumlah situs phishing dan penipuan NFT mencatut perhelatan akbar empat tahun sekali ini.
"Kami melihat bagaimana mereka (penjahat siber) mencoba untuk mendapatkan keuntungan paling banyak dari situasi tersebut dan mengeksploitasi sebanyak mungkin topik trending, termasuk semakin banyak penipuan NFT yang terkait dengan Piala Dunia," kata pakar keamanan siber di Kaspersky Olga Svistunova, dilansir ANTARA, Senin (21/11).
Perusahaan keamanan siber itu menemukan situs phishing digunakan dalam berbagai modus penipuan dengan tujuan mencuri data pengguna. Skema penipuan pertama yang mereka temukan adalah penjualan tiket Piala Dunia Qatar 2022. Risiko penipuan tiket Piala Dunia Qatar 2022 semakin besar karena penyelenggara hanya menjual tiket dalam jaringan.
Baca juga:

Skema penipuan yang kedua adalah hadiah palsu. Model penipuan seperti ini cukup sering ditemukan ketika ada acara besar seperti Piala Dunia Qatar 2022. Korban dikirimi pesan sebagai pemenang hadiah tiket dan hanya perlu membayar ongkos kirim. Penipuan ketiga adalah berupa jualan pernak-pernik palsu, penjahat siber meminta korban memasukkan data pribadi dan mengirim uang untuk kaus tim sepak bola atau bola bertanda tangan yang tidak pernah ada.
Kaspersky juga menemukan situus agen perjalanan palsu yang menawarkan tiket pesawat ke Doha, Qatar. Pengguna internet perlu mewaspadai situs palsu seperti ini karena penjahat siber meminta untuk memasukkan data pribadi dan informasi perbankan dengan dalih memesan tiket penerbangan.
Baca juga:

Terakhir, penipu siber juga mengeksploitasi popularitas NFT dan aset kripto untuk menipu mengatasnamakan Piala Dunia Qatar 2022. Skema yang digunakan berupa taruhan pertandingan berhadiah mata uang kripto atau karya seni digital NFT. Korban diminta memasukkan data dompet kripto dengan alasan untuk transfer hadiah.
Agar tidak menjadi korban penipuan, pengguna internet diminta waspada ketika membuka situs di dunia maya. Arahkan kursor ke laman URL untuk mengecek ulang kebenarannya. Kaspersky juga menyarankan pengguna tidak meng-klik tautan dari email, tapi, mengetik secara manual nama situs terutama untuk layanan perbankan.
Pengguna juga diminta waspada terhadap informasi apa saja yang diminta. Perusahaan yang sah tidak akan meminta data seperti nomor kartu kredit atau kata sandi. (and)
Baca juga:
BTS hingga Shakira Mentas di Upacara Pembukaan Piala Dunia 2022
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu
