Wakil Ketua DPRD Jabar Sebut Komdis PSSI Kurang Ajar


MerahPutih.com - Sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI kepada Persib terkait aksi solidaritas bobotoh saat membuat konfigurasi *"Save Rohingya'* pada pertandingan melawan Semen Padang di Stadion si Jalak Harupat, sabtu (9/9) lalu mengundang reaksi banyak pihak.
Salah satunya dari Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Haris Yuliana. Dirinya menilai, aksi yang dilakukan bobotoh bukan menyoal urusan politik, tapi merupakan bentuk empati dari sisi kemanusiaan terhadap muslim Rohingya yang menjadi korban dari tindakan biadab yang tidak berprikemanusiaan. Ia pun dengan tegas mengatakan bahwa PSSI kurang ajar.
Dijelaskan juga, Haris tidak habis pikir atas keputusan sanksi tersebut yang menurutnya menjadi pertanda bahwa orang PSSI tidak punya hati nurani.
"Kalau seperti ini orang PSSI tidak punya hati nurani. Masa bobotoh memiliki kepedulian terhadap sesama malah diberi sanksi. Sungguh tidak masuk akal, ini kurang ajar," ucap Haris kepada wartawan di kantornya, Jumat (15/9)
Aksi tersebut menurut Haris bukanlah aksi ikut campur atas politik internal Myanmar. Jika demikian, maka bantuan yang diberikan presiden Joko Widodo adalah salah dan dianggap mencampuri urusan negara lain.
"Ini hanya masalah kemanusian dan mereka tak bisa membedakannya," heran Haris.
Sebagai bentuk apresiasinya kepada bobotoh, Haris juga akan ikut patungan untuk membayar denda kepada PSSI. "Saya akan patungan juga karena sisi kemanusiaan yang berbicara. Dan saya akan menyerahkannya langsung pada Bobotoh," kata Haris yang juga kader PKS ini.
Selain Haris Yuliana, Ketua DPW PKS Jabar, yang juga merupakan Bakal Calon Wakil Gubernur Jabar, Ahmad Syaikhu beserta kader PKS lainnya akan melakukan aksi serupa, yakni patungan koin bersama bobotoh untuk membayar PSSI.
"Kita minta kader PKS untuk membatu dan peduli karena Bobotoh sudah sangat peduli sama Rohingya," tegas Syaikhu.
Sebelunnya, Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi kepada Persib terkait aksi solidaritas bobotoh saat membuat konfigurasi "Save Rohingya" pada pertandingan melawan Semen Padang di Stadion si Jalak Harupat, sabtu (9/9).
Atas aksi tersebut, Persib diganjar denda 50 juta rupiah. Salah satu anggota Komisi Disiplin PSSI Pusat, Dwi Irianto menegaskan bahwa sanksi tersebut bukan soal uang semata, karena sifatnya untuk membentuk etika
Berita ini berdasarkan laporan kontributor merahputih.com, Yugi Prasetyo, untuk wilayah Bandung dan sekitarnya
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Erick Thohir Siap Mundur dari Ketua Umum PSSI jika Diminta FIFA Setelah Menjadi Menpora

Jadi Menpora, Erick Thohir Pastikan Tidak ‘Berat’ ke Salah Satu Cabor

Erick Thohir Jadi Menpora, Kontribusi Pemerintah untuk Sepak Bola Diyakini Semakin Besar

Jadi Menpora, Erick Thohir Koordinasi ke FIFA soal Statusnya sebagai Ketua Umum PSSI

Umar Husein Jadi Ketua Komite Disiplin PSSI yang Baru, Erick Thohir Tidak Lagi Pimpin Komite Wasit

PSSI Antisipasi Gangguan Tersembunyi terhadap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Keempat

Protes Penunjukan Wasit Kuwait Pimpin Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran 4, PSSI Surati AFC dan FIFA

Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2025 Masih Menjadi Teka-teki, Erick Thohir Belum Beri Kepastian

Timnas U-23 Gagal ke Piala Asia U-23 2026, Erick Thohir Tugaskan Alexander Zwiers Lakukan Evaluasi Total

Timnas Indonesia Sudah Miliki Kedalaman Skuad, Erick Thohir Pastikan Tidak Ada Penambahan Pemain untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
