Bangka Belitung, Bumi Serumpun Sebalai

Visualisasikan Khayalanmu Tentang Laskar Pelangi di Museum Kata

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 06 November 2018
Visualisasikan Khayalanmu Tentang Laskar Pelangi di Museum Kata

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PADA 2008, semangat anak-anak desa yang ingin menuntut ilmu dirasakan seluruh penonton Indonesia lewat film Laskar Pelangi. Film yang diangkat dari novel berjudul sama tersebut mengisahkan anak-anak dari Belitong yang mampu melewati berbagai rintangan dan keterbatasan demi bisa sampai ke sekolah untuk menimba ilmu.

Cerita dan penokohan karakter yang ditulis Andrea Hirata tersebut tampak nyata dan membuat publik larut dalam kisah anak-anak Belitong. Kini, pembaca dan penonton Laskar Pelangi bisa memvisualisasikan khayalan mereka di Museum Kata.

Museum Kata adalah museum sastra pertama di Indonesia yang didirikan pada 2010. Museum ini terletak di Jalan Raya Laskar Pelangi Nomor 7, Gantong, Belitong Timur. Ketika menapaki halaman museum tersebut, kamu langsung bisa merasakan atmosfer Laskar Pelangi.

museum kata
Nuansa warna serbapelangi menghiasi museum. (foto: Instagram @innoy70)

Suasana pelangi yang ceria dan penuh warna tampak dari penggunaan warna-warna cerah pada pintu masuk, dinding, jendela dan bahkan batu-batu alam yang berjejer cantik di Museum Kata. Di museum tersebut, kamu akan disambut foto sang penulis dengan kata-kata penyemangat nan inspiratif. 'Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu'. Kamu juga akan disugihi rak tingkat enam yang tersusun rapi dan memuat novel Laskar Pelangi dalam berbagai edisi, baik berbahasa Indonesia atau bahasa asing, seperti bahasa Jerman, Inggris, dan banyak lagi.

Saat masuk lebih dalam, kamu akan melihat sebuah ruangan sangat nyaman lengkap dengan meja dan buku-buku yang dibiarkan berserakan begitu saja. Buku-buku di ruangan yang dinamakan Ruang Laskar Pelangi tersebut merupakan 200 koleksi sastra. Di bagian dinding ruangan tersebut tergantung sampul Laskar Pelangi yang telah diterbitkan dalam berbagai bahasa. Masuk lebih dalam, kamu akan menemukan ruangan-ruangan yang diberi nama sesuai dengan tokoh-tokoh dalam Laskar Pelangi.

museum kata
Buku Laskar Pelangi dalam berbagai edisi bahasa. (foto: Instagram @ruthaudreyy)

Ruang pertama atau yang dinamakan Ruang Ikal memperlihatkan cuplikan adegan-adegan yang menampilkan Ikal di dinding. Kita juga bisa melihat adegan mengharukan perpisahan Ikal dan sahabatnya Lintang di sudut ruangan. Di samping Ruang Ikal, terdapat Ruang Lintang. Dalam film dan novel Laskar Pelangi, Lintang merupakan sosok anak paling cerdas dan gigih dalam mencapai cita-citanya. Salah satu adegan memorial Lintang saat ia membawa sepedanya tampak di ruangan tersebut. Tak hanya foto, sepeda kesayangan Lintang juga tergeletak di samping jendela.

museum kata
Suasana dalam ruang Museum Kata Andrea Hirata. (foto: Instagram @rifaldi_riduan)

Agak jauh dari Ruang Ikal dan Ruang Lintang, terdapat Ruang Mahar. Mahar merupakan anak kampung Belitong yang nyeni dan nyentrik. Berbekal suara yang merdu dan kemampuan tari yang oke, Mahar membawa teman-temannya tampil menawan di Hari Karnaval. “Di dalam tarian ini, kalian harus mengeluarkan seluruh energi dan harus tampak gembira. Bersuka cita seperti karyawan PN baru menerima jatah kain, seperti orang Sawang dapat utangan, atau seperti pelaut terdampar di sekolah perawat,” ujarnya dengan nada jenaka. Di ruangan tersebut, tampak pula tokoh idola Mahar, Rhoma Irama.

museum kata
Nikmati kopi Mangar di Kedai Kopi Kuli. (foto: Instagram @bello_id)

Setelah puas menyusuri kisah anak-anak Laskar Pelangi, kita bisa menikmati kelezatan kopi khas Belitong di Warung Kopi Kuli yang terdapat di halaman belakang. Museum itu tak hanya dijadikan publik untuk mengenang kisah anak-anak Laskar Pelangi. Andrea Hirata juga kerap mengadakan sesi sekolah dan sesi sekolah musik gratis.(avia)

#Bangka Belitung, Bumi Serumpun Sebalai
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Bagikan